Quick Count Indikator Politik 100 % Pilkada Cianjur: Wahyu-Ramzi 39,63%, Herman-Ibang 42,05%, Deden-Neneng 18,32%
Direktur Riset Indikator Politik Indonesia Adam Kamil, menilai kontestasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupten Cianjur, Jawa Barat, belum bisa disimpulkan
Artis sekaligus pembawa acara kondang Ramzi yang juga merupakan calon wakil bupati Cianjur mendampingi Wahyu sebagai calon bupati Cianjur dalam Pilkada serentak 2024. Namun, pasangan ini kalah tipis dari pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Herman-Ibang, Rabu (27/11).
Hasil itu berdasarkan perhitungan cepat atau quick count lembaga survei Indikator Politik Indonesia. Dari total 100% data suara yang masuk, pasangan calon nomor urut 1 Herman-Ibang unggul tipis dengan perolehan suara 42,05%.
Sementara itu, Wahyu-Ramzi menyusul bupati pertahana dengan perolehan suara 39,63%. Sedangkan paslon 03 Deden-Neneng Efa tertinggal cukup jauh dengan perolehan suara 18,32%.
Meski menurut quick count Indikator Politik Wahyu-Ramzi kalah tipis, tapi pasangan tersebut menyatakan bahwa mereka unggul dan memberi pesan kepada masyarakat untuk tetap mengawal dan mengawasi kegiatan Pilkada agar tidak terjadi kecurangan.
"Saya sedang menunggu keputusan Allah," ujar Ramzi di media sosial Instagram @wahyuramziofficial, yang merupakan akun kampanye paslon tersebut, Rabu (27/11).
Pilbup Cianjur Belum Bisa Hasilkan Pemenang
Direktur Riset Indikator Politik Indonesia Adam Kamil, menilai kontestasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupten Cianjur, Jawa Barat, belum bisa disimpulkan pasangan pemenangnya. Musababnya, selisih perolehan suara dua pasangan calon dengan suara terbesar secara statistik tidak signifikan.
Dari data quick count Indikator yang sudah masuk 100 persen, pasangan Herman Suherman-Muhammad Salih Ibang mendapatkan 42,05 persen, sementara Mohammad Wahyu Ferdian-Ramzi mendapatkan 39,63 persen dan di posisi terakhir, Deden Nasihin-Neneng Efa Fatimah 18,32 persen.
Adapun margin of error quick count Pilbup Kabupaten Cianjur sebesar ± 2,48 persen. “Dua paslon dengan suara terbesar secara statistik tidak berbeda signifikan. Quick count tidak bisa menyimpulkan pasangan mana yang unggul,” kata Adam saat memaparkan hasil quick count secara live streaming di Indikator TV, Rabu (27/11).
Ihwal metodologi, Adam menjelaskan, menggunakan metode stratified-cluster random sampling. “Untuk prosedur pemilihan sampel menggunakan stratifikasi, di mana populasi TPS dikelompokkan menurut wilayah,” jelas Adam.
Artikel ini ditulis reporter magang program Kem