Hasil Sawit di Riau Meningkat, PTPN V Targetkan Gabung Palm Co
Merdeka.com - Produksi sawit PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V di Provinsi Riau mengalami peningkatan. Pencapaian produksi yang berimbas kepada kinerja finansial tersebut menjadi modal kuat PTPN V untuk menapaki babak baru melalui integrasi ke dalam sub holding Palm Co.
Palm Co merupakan rencana kebijakan Kementerian BUMN sebagai sub-holding PTPN Group yang khusus mengelola bisnis sawit dari hulu ke hilir.
Di tahu 2022, anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero tersebut mencatat peningkatan kinerja signifikan dengan laba bersih yang telah diaudit mencapai Rp1,52 triliun. Angka itu melonjak dari periode sebelumnya sebesar Rp1,3 triliun.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Apa yang dihasilkan oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC)? PT KPC adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan dan pemasaran batubara untuk pelanggan industri baik pasar ekspor maupun domestik.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Pertamina berhasil tekan emisi berapa ton CO2? Tahun 2023, PIS sukses mencatat penurunan angka emisi karbon sebanyak 25.445 ton setara CO2 (CO2e).
-
Bagaimana Brazil meningkatkan produktivitas tebu? Saat ia ke Brazil, Arief mengaku berkesempatan berkunjung ke beberapa pabrik pengolahan tebu di kawasan agroindustri di Tietie, Sao Paulo. Selain itu, penerapan mekanisasi yang juga dapat meningkatkan produktivitas. Sedangkan di hilir pengolahan pabrik yang sangat eefisien.
-
Apa yang dihasilkan dari lahan pertanian produktif? Kelompok Wanita Tani (KWT) D'Shafa mampu mendapatkan tambahan penghasilan setelah berhasil mengubah tempat penampungan sampah menjadi lahan pertanian produktif.
Secara keseluruhan, di tahun 2022, perusahaan mencatat pendapatan mencapai Rp8,49 triliun atau melampaui rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) sebesar 118,44 persen. Dari sisi aset juga terjadi peningkatan mencapai Rp12,14 triliun atau 110,55 persen dari RKAP yang ditetapkan.
Dalam laporan perusahaan, hasil produksi tandan buah segar (TBS) meningkat mencapai 2,65 juta ton, produksi crude palm oil atau CPO 578,910 ton dengan produktivitas CPO 5,6 ton per hektare, serta produktivitas TBS sebesar 24,05 ton per hektare. Begitu juga dengan produksi inti sawit yang menyentuh angka 113.560 ton dengan produktivitas palm kernel oil mencapai 0,97 ton per hektare.
Selain itu, pendekatan teknologi juga berperan penting dalam proses bisnis perusahaan perkebunan plat merah tersebut.
Praktis, catatan positif itu menjadikan perusahaan yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau itu telah tiga kali memecahkan rekor kinerja finansial tertinggi sepanjang sejarah selama tiga tahun berturut-turut.
"Sejujurnya, manajemen sangat bangga dengan kerja keras, komitmen dan integritas segenap keluarga besar PTPN V. Pesan saya, pertahankan kinerja membanggakan ini ketika waktunya nanti PTPN V menjadi bagian dari Palm Co. Tularkan inspirasi dan semangat PTPN V di Palm Co," kata CEO PTPN V Jatmiko K Santosa di Pekanbaru, Selasa (6/6).
Untuk diketahui, kinerja gemilang perusahaan sejatinya bukan kali ini saja diraih PTPN V. Dua tahun sebelumnya, perusahaan juga berhasil meraih laba tertinggi berturut-turut.
Di awali tahun 2020 sebesar Rp417 miliar atau melonjak 620 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp67,2 miliar. Kinerja finansial tersebut mengantarkan perusahaan meraih pendapatan tertinggi sepanjang sejarah untuk pertama kalinya kala itu.
Selanjutnya, pada 2021 ketika pandemi Covid-19 melanda, perusahaan kembali melampaui prestasi sebelumnya dengan laba tertinggi pertama di atas satu triliun rupiah sebesar Rp1,3 triliun.
Catatan itu mengantarkan PTPN V berhasil hattrick rekor pendapatan tertinggi sepanjang tiga tahun berturut-turut.
"Dua tahun lalu, kita berhasil mempersembahkan kinerja terbaik dengan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah dua tahun berturut-turut, dan Alhamdulillah tahun ini kita hattrick untuk kembali memecahkan rekor pendapatan bersih tertinggi sepanjang sejarah ketiga kalinya. Ini menjadi modal baik bagi PTPN V untuk berbuat dan berkontribusi lebih kepada bangsa melalui Palm Co," paparnya.
Lebih jauh, dalam keterangan tertulisnya kepada media, Jatmiko mengakui cukup banyak warna yang mengiringi perjalanan PTPN V selama upaya transformasi berlangsung.
Mulai dari badai pandemi hingga kebijakan pembatasan ekspor CPO serta gejolak harga komoditas menjadi ujian berat yang harus dihadapi perusahaan. Terlebih lagi, di saat yang sama produktivitas tandan buah segar perusahaan sedang tinggi-tingginya.
Namun, perusahaan berhasil menjaga ritme operasional dengan sangat baik hingga kondisi harga komoditas berangsur normal.
Selain unggul dari sisi finansial, baru-baru ini PTPN V juga mendapat apresiasi dari Kementerian Pertanian usai dinilai sukses membantu program pemerintah mengakselerasi peremajaan sawit rakyat (PSR). PTPN V menjadi anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero yang memperoleh predikat tersebut.
Beberapa waktu sebelumnya, perusahaan juga didapuk sebagai The Best State Owned Company di penghujung 2022 lalu. Penghargaan yang merupakan hasil penelitian Badan Riset Infobank tersebut menyatakan PTPN V memiliki rentabilitas dengan return of equity atau ROE sebesar 47,73 persen dan menjadi yang tertinggi se-BUMN. Kemudian, PTPN V juga mencatatkan return of asset sebesar 12,62 persen yang juga salah satu yang terbaik di antara perusahaan-perusahaan anak BUMN.
Tidak berselang lama, penghargaan serupa dianugerahkan kepada Jatmiko Santosa yang didapuk sebagai Top 100 CEO 2022 karena keberhasilannya mentransformasi PTPN V yang berimbas pada kinerja gemilang perusahaan hingga mencatatkan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah.
Mantan Direktur ITDC itu mengatakan persistensi, konsistensi, efesiensi, integritas, ketaatan standar operasional prosedur, dan validitas data menjadi resep perusahaan mengarungi tahun yang penuh dengan ketidakpastian.
Kini beragam inovasi PTPN V baik dari sisi operasional, kemudian program sawit rakyat, dekarbonisasi, digitalisasi NBEX, Millena, Olidos, Intank, menjadi role model bagi anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero.
Sekarang PTPN V tengah menuju perusahaan 4.0, dengan melakukan transformasi digital dalam meningkatkan kapasitas SDM dan budaya perusahaan. Teknologi yang dimanfaatkan antara lain ERP, geospatial, internet of things, mobile apps, dan artificial interlligence (AI). Jatmiko menekankan pentingnya menciptakan value innovation bagi perusahaan, termasuk dengan mengurangi cost, dan meningkatkan value.
"Modal besar transformasi berkesinambungan ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan. Jangan terjebak dalam success trap. Berikan kontribusi terbaik hingga nantinya bergabung menjadi Palm Co," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rata-rata harga CPO sampai dengan akhir September 2024 sebesar Rp11.755 per kg.
Baca SelengkapnyaSaat ini, PalmCo tengah menjalankan beragam inisiatif untuk keberlanjutan industri sawit.
Baca SelengkapnyaTahun depan PTPN akan melakukan penguatan pengelolaan tebu sendiri dan penguatan ekosistem tebu rakyat.
Baca SelengkapnyaPTPN Group terus melakukan transformasi secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaMelalui kegiatan ekspor CPO tersebut, perusahaan berhasil menyumbangkan devisa bagi negara mencapai USD 13,15 juta.
Baca SelengkapnyaSejak pertama diluncurkan hingga akhir triwulan III-2024, ada 1,6 juta bibit sawit telah diserap para petani di dua provinsi yakni Jambi dan Riau.
Baca SelengkapnyaProgram peremajaan sawit rakyat merupakan salah satu amanah Program Strategis Nasional.
Baca SelengkapnyaKaltim memiliki lahan seluas 1,5 juta hektare kebun kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaSalah satu tugas BPDPKS yaitu menghimpun dan mengembangkan dana perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dari pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaKebun sawit terbesar di dunia seluas 586 ribu Ha dan diharapkan menyentuh 708 ribu Ha dalam satu dasawarsa.
Baca SelengkapnyaCapaian ini sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 181.000 BOPD.
Baca SelengkapnyaImplementasi B50 peluang baik bagi Indonesia, namun memiliki konsekuensi ekonomi yang juga besar.
Baca Selengkapnya