Heatstroke Jadi Ancaman Saat Upacara 17 Agustus di IKN
Adam mengatakan pihaknya diminta untuk menjaga agar kegiatan upacara tidak terganggu dengan masalah-masalah kesehatan.
Tim medis di Ibu Kota Nusantara (IKN) mengantisipasi ancaman sengatan panas (heatstroke) pada saat upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi 17 Agustus di IKN.
“Mengingat cuaca juga tidak stabil, kadang panas, kadang dingin, jadi ada memang beberapa arahan-arahan agar kami mewaspadai beberapa kasus-kasus medis ya seperti kasus-kasus heatstroke,” ujar Koordinator Tim Medis Kesehatan Posko Kemenko 1 Adam Kristy kepada Tim Antara di IKN, Kamis.
Menurutnya, heatstroke berpotensi terjadi, karena pelaksanaan upacara akan dilakukan tanggal 17 Agustus mulai pagi hari pukul 05.10 WITA hingga siang hari.
“Jadi bisa dibayangkan selama itu di bawah terik matahari, itu perlu kita waspadai,” jelas Adam.
Adam mengatakan pihaknya diminta untuk menjaga agar kegiatan upacara tidak terganggu dengan masalah-masalah kesehatan.
Selain ancaman heatstroke, tim medis di IKN juga mengantisipasi ancaman infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat debu konstruksi serta ancaman sengatan/gigitan serangga, mengingat kondisi di IKN masih asri dan ditumbuhi banyak tanaman dan tumbuhan.
“ISPA yang memang sudah terjadi ya. Kasusnya memang dari record saya tidak bisa memaparkan, tapi kasus terbanyak itu memang masih di ISPA saat ini,” ujarnya.
Menurutnya, kasus ISPA wajar terjadi karena IKN masih dalam tahap pembangunan, sehingga debu-debu dari lalu lalang kendaraan bermotor dan pekerjaan konstruksi harus benar-benar diantisipasi.
Lebih jauh dia mengatakan tim medis yang tersebar di lima posko dan satu posko khusus VVIP di area ring 1 Istana Kepresidenan IKN, telah mempersiapkan obat-obatan untuk pencegahan ancaman-ancaman kesehatan yang mungkin terjadi.
“Kasus-kasus heatstroke itu saat ini kita paling utamakan ya. Terutama obat-obat medis dan juga pendinginan ya. Pendinginan dari cuaca seperti ini, untuk pendingin ruangan Kemudian pendingin dari medis sendiri, kompres dan teman-teman itu disuplai, semua dari Setneg. Kemudian juga obat-obatan untuk yang tadi ya, bagi gigitan serangga itu kami siapkan dalam jumlah yang cukup untuk diantisipasi jika terjadi kasus,” jelasnya.