Hujan 45 menit, Samarinda banjir bikin lalu lintas macet parah
Merdeka.com - Hujan deras mengguyur kota Samarinda, Kalimantan Timur, sore tadi. Meski hujan hanya berlangsung singkat, kurang dari 1 jam, sebagian besar ruas jalan terendam banjir hingga petang ini. Warga yang berburu takjil pun harus rela main air di jalan.
Hujan mulai mengguyur sekira pukul 14.30 WITA dan mulai reda sekira 45 menit kemudian. Ruas jalan utama pun terendam banjir jingga 50 cm. Lalu lintas pun menjadi semrawut.
Pantauan merdeka.com, banjir merendam ruas jalan dan rumah warga antara lain di Jalan KH Wahid Hasyim, Jalan Pasundan, kawasan Flyover Air Hitam di Jalan Ir H Juanda, Jalan Gatot Subroto, Jalan Pramuka hingga di Jalan Belibis.
-
Bagaimana kondisi jalan di Sumbar akibat banjir? Upaya yang tengah dilakukan sementara yakni membuka jalur agar kendaraan pribadi dapat melintas bertahap.'Ini sangat berpengaruh kepada transportasi dari padang ke Sumatera Barat atau sebaliknya bahkan juga dari provinsi lain dari Sumatera Utara ke Padang ini juga harapan kami untuk jadi prioritas, secara bertahap mungkin dalam beberapa hari ini bisa untuk kendaraan roda dua,' ucap politikus PKS itu.'Setelah itu mungkin bisa untuk kendaraan ringan kendaraan pribadi,' tambah dia.
-
Bagaimana banjir di Braga mengakibatkan kemacetan? Pada Jumat (12/1) pagi, tampak banjir masih terlihat di beberapa daerah seperti Dayeuh Kolot dan Baleendah hingga setinggi pinggang orang dewasa.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Tak luput kawasan simpang empat pusat perbelanjaan Mall Lembuswana, juga terendam banjir cukup dalam. Buruknya sistem drainase kota, memperparah banjir kali ini.
"Hujan deras tidak lama. Banjir sudah seperti ini. Semakin cepat banjir, semakin parah," kata Lukman, warga Jalan KH Wahid Hasyim, ditemu merdeka.com sore tadi.
Pernyataan Lukman cukup beralasan. Kawasan tinggal dia di Jalan KH Wahid Hasyim, sebelumnya tidak pernah banjir. "Tapi kok sekarang kebanjiran. Arus deras, entah dari mana asal air ini, cokelat berlumpur," sesalnya.
Warga yang berburu takjil pun ikut merasakan dampaknya. Tidak sedikit mereka mogok di jalan lantaran menerobos banjir. Ada juga yang kehabisan bensin, lantaran melalui jalan memutar yang juga digunakan pengguna jalan lain untuk menghindari banjir.
"Bayangkan saja, dari jam 4.30 sore jalan dari rumah sampai jam 5.45 saya baru keluar dari macetnya lalu lintas. Sekitar jam 6 baru saya bisa beli takjil. Parah sekali banjir ini. Mau tidak mau membatalkan puasa di jalan," kata warga Jalan M Yamin, Saputra, ditemui di kawasan Jalan Bhayangkara.
Kawasan simpang empat Jalan KH Wahid Hasyim-Jalan AW Syachranie dan kawasan pusat belanja Mall Lembuswana menjadi langganan banjir. Proyek gorong-gorong miliaran rupiah nyaris tidak bermanfaat meminimalisir banjir di kawasan itu. "Malah semakin parah, semakin mudah banjir habis turun hujan sebentar saja," keluh Novita, warga Jalan KH Wahid Hasyim.
Sampai dengan pukul 18.30 Wita malam banjir masih merendam kawasan tersebut di atas. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir yang berasal dari luapan air Kali Baru itu menyebabkan akses Jalan Raya Bogor tergenang air setinggi 60 cm.
Baca SelengkapnyaGuyuran hujan lebat menyebabkan kawasan Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, terendam banjir, pada Kamis (4/1/2024) sore.
Baca SelengkapnyaSelain itu, kemacetan panjang juga terjadi di Jalan Arteri Yos Sudarso akibat kendaraan yang mengantre.
Baca SelengkapnyaJalan lintas Sumatera terpantau macet parah sepanjang 12 kilometer pada Jumat (5/4) sore.
Baca SelengkapnyaBanjir parah menggenangi kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, setelah hujan lebat mengguyur Ibu Kota sejak Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam Jalan Medoho belum seberapa parah di banding daerah lainnya.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi setelah hujan mengguyur Jakarta selama semalaman. Kondisi itu diperparah dengan buruknya sistem drainase di kawasan tersebut.
Baca SelengkapnyaKetinggian banjir yang merendam kawasan tersebut tampak mencapai sekitar 50 cm.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaDasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Baca SelengkapnyaBanjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaSaking macetnya, terkadang Satlantas Polresta Pati juga membagikan nasi bungkus gratis bagi pengguna jalan yang terjebak.
Baca Selengkapnya