Penjelasan BMKG Banjir Kepung Kota Semarang Masuk Kategori Cuaca Ekstrem
Banjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Hujan dengan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang melanda di hampir sebagian besar wilayah Ibu Kota Jawa Tengah dan sekitarnya pada hari Rabu (13/3
Penjelasan BMKG Banjir Kepung Kota Semarang Masuk Kategori Cuaca Ekstrem
Kota Semarang dikepung banjir akibat cuaca ekstrem yang ditandai hujan dengan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang melanda di hampir sebagian besar wilayah Ibu Kota Jawa Tengah dan sekitarnya pada hari Rabu (13/3).
Menurut monitori satelit klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) per pukul 20.50-23.45 Wib, wilayah dengan dampak cuaca ekstrem ini terpantau meliputi Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, sebagian wilayah Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan.
Demikian dikatakan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
"Monitoring lanjutan prakiraan cuaca oleh BMKG, wilayah Kota Semarang dan sekitarnya masih berpotensi terjadi cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya rentetan kejadian bencana hidrometeorologi basah hingga beberapa hari kedepan," katanya melalui keterangan tertulis, Kamis (14/3).
Di samping itu, data dari Pusat Meteorologi Maritim BMKG juga merilis informasi mengenai gelombang tinggi di perairan Laut Jawa bagian tengah yang dapat mencapai ketinggian 1,25-2,5 meter.
Gelombang tinggi ini juga dapat berpotensi naik ke permukaan hingga menyebabkan banjir rob di wilayah pesisir pantai utara. Sementara itu beberapa sungai besar di wilayah hulu di Kabupaten Semarang juga mengalami kenaikan tingkat elevasi akibat dari adanya curah hujan yang masih tinggi selama beberapa hari terakhir.
BNPB mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap bencana susulan yang masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari kedepan.
Apabila terjadi hujan lebat dalam durasi lebih dari dua jam, maka warga yang tinggal di bawah lereng tebing maupun di bantaran sungai agar melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto, mengatakan bahwa hujan turun di Kota Semarang sejak siang hingga malam hari.
Saat dihubungi tim Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Pusdatinkom) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada pukul 22.35 WIB, Endro mengaku kondisi cuaca masih turun hujan.
Endro melaporkan sejumlah titik wilayah Kota Semarang terendam banjir dengan tinggi muka air (TMA) antara 15-80 sentimeter (cm).
Kondisi banjir juga mengalami tren kenaikan genangan akibat hujan masih berlangsung hingga menjelang tengah malam.
Adapun rincian wilayah yang terendam banjir meliputi:
1. Jl. Gebanganom ± 70 - 80 cm
2. Jl. Padi raya ± 50 - 60 cm
3. Jl. Sendang indah Kelurahan Muktiharjo lor ± 15 cm
4. Jl. Muktiharjo indah RW 15 Kelurahan Muktiharjo Kidul ± 15 - 20 cm
5. Jl. Muktiharjo raya Kelurahan Muktiharjo Lor ± 30 - 70 cm
6. Jl. Jodipati Kelurahan Krobokan ± 15 - 40 cm
7. Wilayah RW 7 Kelurahan Kudu ± 15 - 20 cm
8. Wilayah Kelurahan Tambakrejo ± 15 - 30 cm
9. Jl. Raya Kaligawe (Depan RSI Sultan Agung - Bawah Tol) ± 20 - 50 cm
10. Jl. Sidorejo 3 Kelurahan Sambirejo ± 20 - 30 cm
Dari laporan visual yang dikirimkan Kalaksa BPBD Kota Semarang, wilayah Jalan Raya Kaligawe terendam banjir hingga roda kendaraan mobil bak terbuka pun tidak terlihat.
Lalu lintas di sepanjang jalur yang menghubungkan Kota Semarang menuju Demak-Surabaya itu juga lumpuh total.
Beberapa kendaraan jenis truk hingga mini bus terjebak dalam genangan banjir tersebut.
Di samping itu, wilayah Kota Lama Semarang juga turut terendam hingga sepaha orang dewasa.
“Jalan Kaligawe lumpuh," pungkas Endro.
Pemerintah Kota Semarang telah mendirikan posko darurat di Balai Kota Semarang yang berada di Jalan Pemuda Kota Semarang.Di posko tersebut, tim dari BPBD Kota Semarang bersama lintas forkopimda juga mendirikan dapur umum untuk memasok permakanan baik untuk warga terdampak maupun petugas yang bersiaga selama penanganan bencana berlangsung.
“Kita persiapan dapur umum di Balai Kota. Posko darurat ada di Balai Kota,” jelas Endro.