INFOGRAFIS: Kenali Gejala dan Pencegahan Hepatitis Akut
Merdeka.com - Belakangan ini muncul penyakit yang belum diketahui penyebabnya. Kementerian kesehatan menyebutnya Hepatitis Akut. Penyakit ini ternyata sudah melanda negara lain.
Hepatitis akut secara resmi dipublikasikan sebagai KLB oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) karena jumlah laporan kasus serupa terus bertambah.
Pada dasarnya Hepatitis adalah penyakit yang menyerang organ hati. Penyakit ini mengacu pada kondisi peradangan hati. Dilansir dari Healthline, umumnya hepatitis disebabkan oleh infeksi virus, tetapi ada juga kemungkinan penyebab hepatitis lainnya seperti karena autoimun dan hepatitis yang terjadi akibat dari obat-obatan, racun, dan alkohol.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Apa tujuan utama Hari Hepatitis Sedunia? Tujuan utama dari Hari Hepatitis Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hepatitis.
-
Mengapa tanggal 28 Juli dipilih sebagai Hari Hepatitis Sedunia? Tanggal 28 Juli dipilih sebagai Hari Hepatitis Sedunia karena bertepatan dengan hari ulang tahun Dr. Baruch Blumberg, seorang ilmuwan pemenang Hadiah Nobel yang menemukan virus hepatitis B (HBV) pada tahun 1967.
-
Bagaimana cara mendukung Hari Hepatitis Sedunia? Untuk mendukung Hari Hepatitis Sedunia, Anda dapat melakukan beberapa tindakan berikut: Peningkatan Kesadaran: Sebarkan informasi tentang hepatitis kepada teman, keluarga, dan masyarakat.
-
Hepatitis B bisa menyebar lewat apa? Hepatitis B dan C, misalnya, dapat ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi. Penularan bisa terjadi melalui transfusi darah, hubungan seksual tanpa pengaman, dan bahkan dari ibu ke bayi selama proses kelahiran.
-
Kenapa Hepatitis B dan C bisa meningkatkan risiko kanker? 'Segala sesuatu yang menyebabkan peradangan kronis bisa meningkatkan risiko kanker,' ungkap Berzofsky.
Khusus hepatitis akut ini, gejala yang ditemukan pada pasien-pasien adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.
Saat ini, Kementerian Kesehatan RI sedang melakukan investigasi penyebab kejadian Hepatitis akut melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Pemeriksaan untuk menentukan dugaan kasus terkait Hepatitis akut misterius. Hal pertama dilakukan pemeriksaan Hepatitis A, B, C, D, hingga E.
Setelah itu dilanjutkan dengan pemeriksaan Adenovirus. Adenovirus merupakan kelompok virus yang dapat menyebabkan infeksi di saluran pernapasan atas, saluran pencernaan, mata, dan sistem saraf. Terakhir, dilakukan pemeriksaan menggunakan Whole Genome Sequencing.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lebih dari 350 juta orang di seluruh dunia menderita hepatitis
Baca SelengkapnyaHari Hepatitis Sedunia merupakan kesempatan untuk mengedukasi masyarakat tentang berbagai jenis hepatitis serta dampak yang ditimbulkannya terhadap kesehatan.
Baca SelengkapnyaHepatitis adalah salah satu penyakit yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat, tapi sayangnya, masih banyak kesalahpahaman & mitos yang berkembang tentang ini.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (14/8) menyatakan situasi penyakit Mpox terkini sebagai “kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia".
Baca SelengkapnyaKasus HIV/AIDS di Kota Banda Aceh Meningkat dari tahun 2008 hingga Mei 2024
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaWHO tetapkan mpox sebagai wabah internasional yang perlu untuk diwaspadai.
Baca SelengkapnyaPrevalensi kasus hepatitis B dan C di Indonesia menunjukkan penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPeningkatan status mpox membuatnya menjadi maslah kesehatan yang perlu mendapat perhatian lebih.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca Selengkapnya