Ingin punya rumah di Jakarta harus punya gaji minimal Rp 7 juta
Merdeka.com - Harga rumah di wilayah Jakarta dan sekitarnya sudah mencapai angka di atas Rp 300 juta. Harga selangit itu membuat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tidak mampu menjangkau.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ali Tranghanda, pengamat properti dari Indonesia Property Watch (IPW). Dia mengatakan, untuk bisa mencicil rumah di wilayah Jakarta dan sekitarnya saat ini paling tidak harus punya penghasilan Rp 7,5 juta hingga Rp 10 juta.
Selain karena biaya cicilan yang mahal pembeli juga harus merasakan beban bunga KPR tinggi. Saat ini BI rate naik mencapai 7,75 persen.
-
Bagaimana rumah bekas di Jakarta bisa terjangkau? Marisa menilai, meskipun kenaikan indeks harga stagnan, rumah seken di Jakarta masih menjadi opsi utama bagi pencari properti yang mencari hunian di tengah kota namun dengan harga terjangkau. 'Hal ini mengingat suplai rumah seken yang ditawarkan di Jakarta terbilang masih sangat beragam dan memiliki rentang harga yang bervariasi, sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan atau preferensi kelas menengah, menengah-atas,' ujarnya.
-
Dari mana saja orang cari rumah di Jakarta? Dari segi asal, lanjutnya, sebagian besar pencari properti di Jakarta berasal dari dalam wilayah itu sendiri. Namun, kota-kota satelit di sekitarnya juga mencatatkan proporsi pencarian yang signifikan.
-
Kenapa rumah dengan harga mahal sulit laku? Pakar real estat Alex Adabashi memperingatkan bahwa menetapkan harga properti terlalu tinggi dapat menghalangi calon pembeli, bahkan di pasar yang aktif. 'Penjual sering kali ingin mencantumkan harga lebih tinggi untuk memberi ruang negosiasi, tetapi ini juga dapat membatasi minat pembeli,' katanya.
-
Bagaimana cara mendapatkan rumah murah? Bagi masyarakat Kota Bandung yang tertarik bisa mengunjungi pameran properti di Paris van Java Mal pada pada 8-16 Juli 2023, stan Rusun Cisaranten Bina Harapan booth 31 dan 32.
-
Kenapa harga rumah di Jakarta stagnan? Ada sejumlah alasan Jakarta mencatatkan stagnasi harga dibandingkan kota lainnya di Jabodetabek. Pertama, Jakarta merupakan salah satu pusat aktivitas ekonomi dan bisnis terbesar di Indonesia sehingga memiliki kepadatan penduduk yang tinggi.Kedua, pengembangan properti di Jakarta pun telah tersaturasi sehingga tidak lagi banyak pengembangan di Jakarta, terutama untuk sektor perumahan.
-
Di mana lokasi rumah yang susah dijual? Properti di daerah terpencil dengan lalu lintas padat atau minim fasilitas jauh lebih sulit dijual daripada properti yang berlokasi strategis.
"Dulu orang bisa mimpi buat beli rumah di sini. Sekarang mimpi pun rasanya mustahil," kata Ali, Jumat (13/2).
Harga rumah Rp 300 juta itu paling murah di Jabodetabek. Itupun untuk rumah minimalis dan tipe 36. Kalaupun mau mencari yang berada di kisaran harga ini, masyarakat harus mencarinya di pinggiran kota Jakarta seperti Depok, Parung, Bekasi, dan Cileungsi. Untuk MBR yang bekerja di tengah kota tentu harus mengeluarkan cost transportasi lebih besar jika membeli rumah di pinggiran Jakarta.
"Misalkan beli rumah di Parung, kerja di Jakarta, ongkosnya sehari bisa 50 ribu. Sebulan 20 hari kerja bisa habis 1 juta buat ongkos transport saja. Belum lagi makan, service kendaraan, dan pengeluaran lainnya," tutur Ali.
Di samping itu MBR juga harus membayar uang muka sebesar 30 persen dari harga beli. Misalkan harga belinya Rp 300 ribu, berarti MBR harus punya uang sebesar Rp 90 juta untuk membayar uang muka. Jadi kalau aman, menurut Ali, harus punya penghasilan paling tidak Rp 10 juta. Penghasilan Rp 7,5 juta itu sudah pas-pasan.
"Kalau sudah bicara MBR, solusi satu-satunya adalah pemerintah. Pemerintah harus effort lebih keras lagi untuk bisa membantu MBR. Ini kan memang persoalan kepentingan publik. Jadi pemerintah harus turun tangan," ujarnya.
Salah satu program pemerintah yang akan dijalankan adalah membangun sejuta rumah untuk rakyat kecil. Menurut Ali program tersebut hanya mimpi dan omong kosong. Sebab, dahulu pun pemerintah pernah membuat program serupa, yaitu akan membangun 200 ribu rumah untuk rakyat kecil. Tapi tidak terealisasi.
"Ngimpi, bangun sejuta rumah itu enggak gampang. Siapa yang mau membangun. Pemerintah harusnya punya kebijakan untuk menjamin harga tanah murah. Punya bank tanah. Jadi pengembang juga tidak ragu untuk membantu mewujudkan program tersebut," jelasnya.
Saat ini pemerintah, menurut Ali, belum menerapkan sistem bank tanah. Ini nantinya untuk menjamin pengembang agar aman untuk membangun perumahan rakyat. Jadi pengembang tidak perlu takut rugi karena tanah yang naik. Ada tanah yang harus dipatok harganya oleh pemerintah agar tidak naik. Selain itu pemerintah belum memiliki lembaga yang fokus mengurus pembangunan rumah untuk rakyat kecil.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gaji UMR DKI Jakarta saat ini sebesar lebih kurang Rp5 juta sudah cukup ideal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari per bulan.
Baca SelengkapnyaSejumlah serikat buruh di Yogyakarta memperingati Hari Buruh atau May Day
Baca Selengkapnya"Tinggal di Jakarta tuh harusnya (pendapatan) Rp5juta sampai Rp10 juta lebih bagus," kata Ahok
Baca SelengkapnyaBesaran upah pekerja di Jakarta masih tak sebanding dengan kenaikan laju inflasi.
Baca SelengkapnyaJakarta menjadi kota dengan biaya hidup tertinggi pertama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRata-rata upah buruh pada Agustus 2023 sebesar Rp3,18 juta.
Baca SelengkapnyaKeluh kesah pria eks TKI Jepang yang kini rela bekerja di kampung halaman sebagai tukang bangunan.
Baca SelengkapnyaUMR Jakarta 2024 ditetapkan hanya sebesar Rp5.067.381. Artinya, masih terdapat selisih keuangan yang cukup tumpang antara pendapatan dan pengeluaran.
Baca SelengkapnyaSebelum membuat pilihan untuk menyewa atau membeli, pelajari semua faktor yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin memprediksi jumlah pendatang tahun ini akan turun
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyindir mantan Gubernur Jakarta yang hanya mengumbar janji membuat perumahan layak bagi warga.
Baca Selengkapnya