Inilah Wilayah Indonesia yang Alami Hari Tanpa Bayangan
Merdeka.com - Wilayah Indonesia akan mengalami hari tanpa bayangan yang terjadi antara bulan September sampai Oktober 2019. Fenomena alam ini merupakan fenomena alam langka di mana matahari akan ada tepat di atas garis khatulistiwa.
Akibatnya, Indonesia pada siang hari tidak akan memiliki bayangan sama sekali. Tidak cuma itu, matahari tentu akan terasa lebih terik dari biasanya.
Berdasarkan situs resmi BMKG, ini wilayah Indonesia mengalami hari tanpa bayangan:
-
Kenapa Hari Tanpa Bayangan bisa terjadi? Saat fenomena tersebut terjadi, Matahari berada tepat di titik zenit atau di atas kepala pengamatnya. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat 'menghilang', karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
-
Mengapa Hari Tanpa Bayangan terjadi? Fenomena hari tanpa bayangan disebabkan oleh posisi matahari yang berada tepat di atas kepala (zenith) pada waktu tertentu, sehingga sinar matahari jatuh tegak lurus ke permukaan bumi.
-
Kapan Hari Tanpa Bayangan terjadi di Jakarta? Fenomena Hari Tanpa Bayangan menyapa warga Jakarta, pada Selasa (8/10/2024). Peristiwa alam yang disebut Kulminasi Utama ini terjadi sekitar pukul 11.54 WIB.
-
Bagaimana Hari Tanpa Bayangan terjadi? Saat fenomena tersebut terjadi, Matahari berada tepat di titik zenit atau di atas kepala pengamatnya. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat 'menghilang', karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
-
Apa itu Hari Tanpa Bayangan? Fenomena hari tanpa bayangan adalah peristiwa astronomi yang terjadi ketika matahari berada tepat di atas kepala pada waktu siang, sehingga bayangan benda atau manusia di permukaan bumi tidak terlihat.
-
Apa yang terjadi saat Hari Tanpa Bayangan? Saat fenomena tersebut terjadi, Matahari berada tepat di titik zenit atau di atas kepala pengamatnya. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat 'menghilang', karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Sumatera
Wilayah Indonesia yang akan mengalami hari tanpa bayangan di beberapa wilayah termasuk di Pulau Sumatera. Ini tanggal dan waktu hari tanpa bayangan di Pulau Sumatera:
- Banda Aceh, tanggal 9 September 2019, pukul 12.36 WIB- Medan, tanggal 14 September 2019, pukul 12.21 WIB- Padang, tanggal 25 September 2019, pukul 12.21 WIB- Pekan baru, tanggal 22 September 2019, pukul 12.07 WIB- Bengkulu, tanggal 3 Oktober 2019, pukul 12.00 WIB- Jambi, tanggal 27 September 2019, pukul 11.56 WIB- Tanjung Pinang, tanggal 21 September 2019, pukul 11.55 WIB- Palembang, tanggal 1 Oktober 2019, pukul 11.50 WIB- Bandar Lampung, tanggal 7 Oktober 2019, pukul 11.46 WIB- Pangkal Pinang, tanggal 29 September 2019, pukul 11.46 WIB
Kalimantan
Sementara itu, tanggal dan waktu hari tanpa bayangan di Pulau Kalimantan:
- Pontianak, tanggal 23 September 2019, pukul 11.35 WIB- Palangka Raya, tanggal 29 September 2019, pukul 11.14 WIB- Banjarmasin, tanggal 2 Oktober 2019, pukul 12.11 WITA- Samarinda, tanggal 24 September 2019, pukul 12.03 WITA- Tanjungselor, tanggal 16 September 2019, pukul 12.05 WITA
Bali, NTB, NTB dan Maluku
Hari tanpa bayangan akan terjadi juga di Bali, NTB dan NTB sekitar bulan Oktober 2019.
- Denpasar, tanggal 16 Oktober 2019, pukul 12.04 WITA- Mataram, tanggal 16 Oktober 2019, pukul 12.01 WITA- Kupang, tanggal 20 Oktober 2019, pukul 11.30 WITA
Sedangkan di Maluku hari tanpa bayangan akan terjadi di wilayah:
- Sofifi, tanggal 21 September 2019, pukul 12.23 WIT- Ambon, tanggal 3 Oktober 2019, pukul 12.16 WIT
Sulawesi
Sulawesi juga akan mengalami hari tanpa bayangan dibeberapa wilayah, seperti:
- Mamuju, tanggal 30 September 2019, pukul 11.54 WITA- Makassar, tanggal 6 Oktober 2019, pukul 11.50 WITA- Palu tanggal 25 September 2019, pukul 11.52 WITA- Kendari, tanggal 3 Oktober 2019, pukul 11.39 WITA- Gorontalo, tanggal 22 September 2019, pukul 11.40 WITA- Manado, tanggal 19 September 2019, pukul 11.34 WITA
Papua dan Papua Barat
Di Timur Indonesia yakni Papua dan Papua Barat juga akan mengalami hari tanpa bayangan, seperti:
- Manokwari, tanggal 25 September 2019, pukul 11.55 WIT- Jayapura, tanggal 30 September 2019, pukul 11.27 WIT
Jawa
Hari tanpa bayangan juga terjadi di Pulau Jawa, seperti:
- Serang, tanggal 9 Oktober 2019, pukul 11.42 WIB- Bandung, tanggal 11 Oktober 2019, pukul 11.36 WIB- Semarang, tanggal 11 Oktober 2019, pukul 11.25 WIB- Yogyakarta, tanggal 13 Oktober 2019, pukul 11.24 WIB- Surabaya, tanggal 12 Oktober 2019, pukul 11.15 WIB
- Jakarta Pusat, tanggal 9 Oktober 2019, pukul 11.40 WIB- Jakarta Utara, tanggal 9 Oktober 2019, pukul 11.39 WIB- Jakarta Timur, tanggal 9 Oktober 2019, pukul 11.39 WIB- Jakarta Selatan, tanggal 9 Oktober, pukul 11.40 WIB- Jakarta Barat, tanggal 9 Oktober 2019 11.40 WIB- Kepulauan Seribu, tanggal 8 Oktober 2019, 11.41 WIB.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena Hari Tanpa Bayangan menyapa warga Jakarta, pada Selasa (8/10/2024). Peristiwa alam yang disebut Kulminasi Utama ini terjadi sekitar pukul 11.54 WIB.
Baca SelengkapnyaHari tanpa bayang yang terjadi tak akan memicu cuaca panas terik
Baca SelengkapnyaFenomena ini juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran astronomi tentang bentuk Bumi.
Baca SelengkapnyaHari tanpa bayangan terjadi karena posisi matahari yang berada tepat di zenith. Yaitu titik tertinggi di langit.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BMKG, hari tanpa bayangan di Indonesia mulai terjadi pada 8 September hingga diperkirakan 19 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaSiap-siap pada Senin (14/10/2024) mendatang, tepat pukul 11.08 WIB, di wilayah Banyuwangi bakal muncul fenomena unik berupa Hari Tanpa Bayangan.
Baca SelengkapnyaBMKG mengatakan DKI Jakarta mengalami fenomena Kulminasi Utama atau Hari Tanpa Bayangan.
Baca SelengkapnyaCuaca Panas Bikin Suhu Udara Terasa Makin Gerah, BMKG Ungkap Penyebab Utamanya
Baca SelengkapnyaCuaca di Indonesia panas terik hingga mencapai lebih dari 37 derajat celcius
Baca SelengkapnyaFenomena gerhana matahari diperkirakan akan terjadi pada 8 April 2024
Baca SelengkapnyaRuang angkasa merupakan tempat hampa yang tidak memiliki atmosfer untuk menyebarkan cahaya bintang atau matahari.
Baca SelengkapnyaDeputi Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta mengatakan, fenomena Equinox hanya berlangsung dua kali dalam setahun.
Baca Selengkapnya