FOTO: Fenomena Hari Tanpa Bayangan Menyapa Jakarta Siang Ini, Simak Dampaknya!
Fenomena Hari Tanpa Bayangan menyapa warga Jakarta, pada Selasa (8/10/2024). Peristiwa alam yang disebut Kulminasi Utama ini terjadi sekitar pukul 11.54 WIB.
FOTO: Fenomena Hari Tanpa Bayangan Menyapa Jakarta Siang Ini, Simak Dampaknya!
Fenomena Hari Tanpa Bayangan menyapa warga Jakarta, pada Selasa (8/10/2024). Peristiwa alam yang disebut Kulminasi Utama ini terjadi sekitar pukul 11.54 WIB. Foto: Liputan6.com/Herman Zakharia
Saat fenomena tersebut terjadi, Matahari berada tepat di titik zenit atau di atas kepala pengamatnya. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat 'menghilang', karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Foto: Liputan6.com/Herman Zakharia
-
Mengapa Hari Tanpa Bayangan terjadi? Fenomena hari tanpa bayangan disebabkan oleh posisi matahari yang berada tepat di atas kepala (zenith) pada waktu tertentu, sehingga sinar matahari jatuh tegak lurus ke permukaan bumi.
-
Apa itu Hari Tanpa Bayangan? Fenomena hari tanpa bayangan adalah peristiwa astronomi yang terjadi ketika matahari berada tepat di atas kepala pada waktu siang, sehingga bayangan benda atau manusia di permukaan bumi tidak terlihat.
-
Bagaimana cara melihat Hari Tanpa Bayangan? Ketika posisi matahari mencapai titik zenith, objek yang berada di bawah sinar matahari tidak menghasilkan bayangan atau hanya menghasilkan bayangan yang sangat minim.
-
Kapan Hari Tanpa Bayangan terjadi? Fenomena ini terjadi dua kali dalam setahun di berbagai lokasi yang berada di wilayah tropis.
-
Dimana saja Hari Tanpa Bayangan terjadi? Fenomena ini terjadi di daerah yang terletak di sekitar garis khatulistiwa, seperti Indonesia.
-
Di mana bayangan bulan saat Gerhana Matahari Total? Umbra biasanya terletak di belakang bulan membentuk kerucut. Kemudian penumbra berada di sekitar umbra yang bentuknya semakin melebar, seperti kebalikan dari kerucut. Kemudian, bayangan umbra dan penumbra akan mengenai permukaan bumi.
Oleh sebab itu, fenomena Kulminasi Utama ini dikenal juga sebagai Hari Tanpa Bayangan. Foto: Liputan6.com/Herman Zakharia
Selain menyebabkan bayangan 'menghilang', fenomena Hari Tanpa Bayangan ini juga dapat menyebabkan suhu udara di Bumi terasa lebih panas dari biasanya. Foto: Liputan6.com/Herman Zakharia
Fenomena ini juga dapat menyebabkan gangguan sinyal satelit, yang sering disebut sebagai sun outage. Foto: Liputan6.com/Herman Zakharia
Selain itu, Hari Tanpa Bayangan juga dapat menjadi sinyal akan terjadinya pergantian musim. Meskipun, bukan berarti setelah terjadi Hari Tanpa Bayangan langsung musim berganti. Fenomena ini dapat menjadi patokan untuk perubahan musim di wilayah Indonesia. Foto: Liputan6.com/Herman Zakharia
Tak hanya di Jakarta, fenomena Hari Tanpa Bayangan diprediksi akan terjadi di wilayah-wilayah lain di Indonesia, dari Sabang hingga Merauke. Foto: Liputan6.com/Herman Zakharia