IPK 1,47, bomber Surabaya Dita Oeprianto di-DO dari Unair
Merdeka.com - Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mochammad Nasir membenarkan, salah satu pelaku teror bom gereja di Surabaya, Dita Oeprianto, pernah kuliah di kampusnya. Ia pernah menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Unair.
"Benar bahwa pelaku teror atas nama Dita Oeprianto pernah terdaftar dan kuliah di Fakultas Ekonomi Unair dengan NIM 049114141P. Yang bersangkutan pernah terdaftar sebagai mahasiswa Diploma 3 Program Studi Manajemen Pemasaran. Bukan D3 Akuntansi," kata Mohammad Nasir dalam keterangan persnya, Senin (14/5).
Namun pimpinan Jamaah Asharu Daulah (JAD) Surabaya itu tidak menyelesaikan kuliahnya. Dita di-drop out (DO) dari fakultas lantaran nilai akademisnya jauh di bawah rata-rata.
-
Kenapa Sarah Tumiwa jarang share momen kuliah? Jarang Share Momen Kuliah Sarah jarang banget update momen kuliahnya, eh tiba-tiba udah lulus aja.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Kenapa Diandra jarang disorot? Sosoknya jarang menjadi sorotan, karena sebelumnya ia masih bersekolah di Sekolah Taruna Nusantara.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Dimana Mutiara Baswedan kuliah? Mutiara merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
"Yang bersangkutan tidak lulus alias DO dari program tersebut dan hanya menempuh 47 SKS dengan IPK 1,47," tegasnya.
Mohammad Nasich juga menjelaskan, Dita tidak pernah aktif di kegiatan organisasi mahasiswa, baik di Senat Mahasiswa maupun Unit Kegiatan Mahasiswa, termasuk Kelompok Kajian di Masjid Kampus.
"Jadi, sangat tidak relevan jika publik mengaitkan perilaku teror bom Surabaya dengan institusi Universitas Airlangga," katanya.
Dita Oeprianto merupakan salah satu pelaku dalam aksi teror bom bunuh diri di Jalan Arjuno. Dita mengajak istri dan keempat anaknya untuk melakukan aksi di tiga tempat berbeda. Keempat anaknya pun turut tewas dalam kejadian tersebut.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komentar negatif tersebut muncul usai beredar kabar pencopotan Budi Santoso dari Dekan FK Unair karena permintaan Budi Gunadi Sadikin.
Baca SelengkapnyaKoordinasi dilakukan dengan tim dari Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan tentang dugaan penyebab kematian dokter asal Tegal itu.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga menyebut kasus perundungan di dunia pendidikan pencetak dokter ini sebagai fenomena gunung es.
Baca Selengkapnyadr Aulia diduga bunuh diri di indekos Lempongsari, Gajahmungkur, Semarang, karena dibully senior pada Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Mohammad Nasih enggan berkomentar terkait pemberhentian Dekan Fakultas Kedokteran Prof Budi Santoso.
Baca SelengkapnyaPencopotan Budi Santoso dari Dekan FK Unair buntut pernyataannya yang menolak rencana Budi Gunadi Sadikin mendatangkan dokter asing.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami motif dari korban yang menjatuhkan diri lantai enam gedung kampus itu.
Baca SelengkapnyaBEM KM UGM telah membuat kajian setebal 300 halaman yang berisikan isu-isu komprehensif.
Baca SelengkapnyaKondisi mayatnya mengenaskan. Sudah menghitam dan hancur di bagian alat vital.
Baca SelengkapnyaDi media sosial beredar jika Gielbran telah dikeluarkan dari UGM, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaMenkes mengatakan, pencopotan dekan FK Unair tersebut bukan wewenang dirinya
Baca SelengkapnyaKuasa hukum korban menegaskan, pelaporan yang dilayangkan ke Polda Metro Jaya sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan proses pemilihan rektor Universitas P
Baca Selengkapnya