Isu Penculikan Marak di Garut, Polisi Bentuk Tim Satgas Khusus
Merdeka.com - Wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat saat ini tengah digegerkan isu penculikan yang terjadi di beberapa lokasi. Untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat atas isu tersebut, Kepolisian Resor Garut membentuk tim satuan tugas (Satgas) khusus.
Setiawan (34) salah seorang warga Kecamatan Karangpawitan, mengatakan bahwa di grup warga setidaknya ia sudah dua kali di bulan ini menerima informasi terkait adanya anak yang menjadi korban penculikan.
"Diawalinya informasi keharusan untuk mewaspadai aksi penculik dilengkapi dengan foto terduga pelaku. kemudian muncul informasi ada dua anak yang katanya diculik, di wilayah Tarogong Kidul dan Karangpawitan," kata Setiawan, Senin (30/1).
-
Siapa yang sering jadi korban pemerasan? Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Sapi perah.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Jawab: Sapi perah.
Untuk informasi yang pertama, Setiawan mengaku tidak pasti kebenarannya namun cukup membuatnya sangat was-was karena memiliki adik yang masih kecil.
"Untuk kejadian penculikan, informasi ini sempat beredar di media sosial, namun katanya itu hoax dan anaknya juga memang selamat, hanya hampir menjadi korban saja," jelasnya.
Isu penculikan, diakuinya memang saat ini menjadi perbincangan hangat di kalangan para orang tua yang masih memiliki anak kecil, atau yang duduk di bangku sekolah. Bahkan dengan isu tersebut, tidak sedikit orangtua yang terpaksa membatasi ruang gerak anak-anaknya.
Sementara itu, Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro meminta masyarakat untuk tetap tenang dengan maraknya isu penculikan anak di Kabupaten Garut. Ia memastikan bahwa hingga saat ini belum ada satupun laporan anak yang menjadi korban penculikan.
"Informasi yang beredar di media sosial itu, kami pastikan tidak terjadi. Namun tentunya kami tidak underestimate dengan adanya kejadian di daerah lain," ucap Rio.
Untuk agar kejadian penculikan anak tidak terjadi di Garut, diungkapkan Rio, sebagai langkah pencegahan pihaknya sudah menyiapkan tim Satgas khusus.
"Satgas khusus ini gabungan dari berbagai satuan untuk kemudian secara konsisten melakukan berbagai hal, seperti patroli untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat," ungkapnya.
Namun walau begitu, Rio meminta kepada masyarakat untuk segera melaporkan setiap hal yang mencurigakan kepada pihaknya. Hal lainnya yang perlu dilakukan adalah aktif mengawasi anak-anaknya, khususnya ketika pulang sekolah dan saat bermain di sekitar lingkungannya.
"Para orang tua juga harus mengedukasi anak-anaknya untuk tidak menerima makanan atau minuman yang ditawarkan oleh yang tidak dikenal. Baik itu di lingkungan sekolah maupun lingkungan sekitar," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban ancaman pembunuhan oleh orang tak dikenal itu merupakan perempuan.
Baca SelengkapnyaPolisi juga mendapati beberapa pelaku di antaranya positif narkotika melalui tes urine yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaGuru yang diduga melakukan pencabulan diketahui merupakan seorang laki-laki berusia 36 tahun.
Baca SelengkapnyaPolisi mengaku masih terus berupaya mengidentifikasi dan mencari predator seksual yang mengincar anak-anak dibawah umur
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaAkibat tawuran satu orang alami luka bacok di bagian punggung.
Baca SelengkapnyaSelain mengamankan pelaku, petugas juga menyita sejumlah barang bukti. Antara lain satu buah senjata tajam jenis celurit.
Baca Selengkapnya