Jack Marpaung Berpulang, Ini Kisah Hidup Penyanyi Lagu Batak yang Mendunia
Ia menjalani perjalanan hidup yang luar biasa, dari seorang penyanyi hingga menjadi pendeta.
Kabar duka menyelimuti dunia musik Indonesia. Jack Marpaung, seorang penyanyi legendaris dan maestro musik Batak, telah meninggal dunia pada hari Minggu, 5 Januari 2025. Ia menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta, pada usia 76 tahun akibat komplikasi stroke yang telah dideritanya selama beberapa tahun.
Kehilangan Jack Marpaung membawa kesedihan yang mendalam bagi keluarganya, termasuk istri, anak-anak, serta para penggemarnya. Ia dikenal luas melalui lagu-lagu Batak yang bergenre pop rock dan folk, dan berhasil mengangkat musik tradisional Batak ke pentas nasional dan internasional.
Jack tidak hanya dikenal sebagai musisi, tetapi juga sebagai pendeta yang sepenuh hati melayani Tuhan di akhir hidupnya. Perjalanan hidupnya yang penuh tantangan, mulai dari masa kecil yang sulit hingga mencapai puncak karir sebagai maestro musik, menjadikannya sosok yang menginspirasi banyak orang. Jack Marpaung akan selalu dikenang sebagai simbol dedikasi dan bakat yang luar biasa dalam dunia musik Tanah Air.
Awal Kehidupan dan Karier Musik Jack Marpaung
Jack Marpaung dilahirkan di Porsea, Toba, Sumatera Utara, pada tanggal 14 April 1948. Ia dibesarkan dalam lingkungan yang keras dan pernah menjalani kehidupan sebagai preman jalanan di masa mudanya. Namun, kecintaannya terhadap musik membawanya keluar dari kehidupan tersebut dan memulai kariernya di dunia hiburan.
Pada tahun 1980-an, Jack mulai dikenal sebagai penyanyi Batak dengan suara yang khas, kuat, dan penuh energi. Ia bergabung dengan Trio Lasidos, yang terdiri dari Bunthora Situmorang dan Hilman Padang, yang kemudian mengangkat namanya di dunia musik Batak.
Jack telah menciptakan banyak lagu hits, antara lain "Kamar 13," "Surat Narara," dan "Didia Rokkaphi". Lagu-lagu tersebut tidak hanya populer di kalangan masyarakat Batak, tetapi juga dikenal luas di seluruh Indonesia dan bahkan mancanegara.
Kejayaan dan Sumbangan Musik Batak
Selama lebih dari tiga puluh tahun, Jack Marpaung telah berperan aktif dalam mempopulerkan musik Batak dengan menggabungkan elemen tradisional dan modern. Ia dikenal sebagai musisi yang multifungsi, mampu memainkan berbagai alat musik tradisional seperti gondang, kecapi, dan seruling.
Jack sering tampil di berbagai acara budaya serta konser, sehingga musik Batak semakin diterima oleh masyarakat luas. Konser tribute yang diadakan untuknya pada 12 Agustus 2023 di Menara Kuningan merupakan bukti bahwa karya-karyanya masih diingat hingga saat ini.
Menurut Posan Tobing, seorang musisi yang pernah berkolaborasi dengan Jack, karya-karya Jack adalah warisan yang tak lekang oleh waktu. Jack juga menjadi sumber inspirasi bagi banyak musisi muda, terutama di komunitas Batak.
Masa Pensiun dan Perjalanan Spiritual sebagai Pendeta
Pada tahun 2014, Jack Marpaung mengambil keputusan untuk pensiun dari dunia musik dan memilih untuk menjalani hidup baru sebagai pendeta. Ia melayani di Gereja Bethel Indonesia cabang Medan dan mengabdikan hidupnya untuk pelayanan rohani.
Keputusan ini diambil bukan tanpa alasan, karena setelah menghadapi berbagai tantangan dalam hidup, termasuk masalah kesehatan dan keuangan, Jack merasa terpanggil untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Ia sering membagikan kesaksian mengenai perjalanan hidupnya yang penuh liku dan bagaimana iman membawanya menuju kedamaian yang sejati.
Kehidupan Pribadi dan Keluarga
Jack Marpaung dan Anita Lusiana Silalahi mengikat janji pernikahan pada dekade 1970-an. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai empat orang anak, di antaranya adalah Novita Dewi Marpaung yang berhasil meraih posisi runner-up dalam ajang X Factor Indonesia. Keluarga mereka tampak harmonis, terutama terlihat dalam konser tribute yang diselenggarakan untuk Jack, di mana Novita Dewi menunjukkan perhatian yang mendalam kepada ayahnya.
Jack juga memiliki kedekatan yang istimewa dengan cucu-cucunya, terutama dengan Jay Zachary Benzion Hutajulu, putra dari Novita Dewi. Meskipun Jack memiliki kesibukan yang padat sebagai seorang musisi dan pendeta, ia selalu memprioritaskan keluarganya dan berusaha menjadi teladan bagi mereka.
Pengaruh dan Warisan Jack Marpaung dalam Industri Musik
Jack Marpaung telah meninggalkan pengaruh yang signifikan dalam industri musik Batak. Karya-karya seperti "Surat Narara" dan "Kamar 13" masih sering dinyanyikan sampai saat ini. Karya-karyanya telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak musisi muda untuk melestarikan budaya Batak melalui musik.
Sebagai seorang musisi yang juga berprofesi sebagai pendeta, Jack menunjukkan bahwa mencapai kesuksesan di dunia hiburan tidak berarti harus mengorbankan nilai-nilai spiritual dan moral. Warisannya sebagai penyanyi, pencipta lagu, dan tokoh rohani akan terus dikenang dan menjadi sumber inspirasi,
Lagu-lagu apa saja yang terkenal dari Jack Marpaung?
Di antara lagu-lagu terkenal yang dinyanyikan oleh Jack Marpaung adalah "Kamar 13," "Surat Narara," dan "Didia Rokkaphi." Karya-karya musik ini telah mendapatkan tempat di hati masyarakat, baik di kalangan suku Batak maupun di tingkat nasional.
Apa alasan Jack Marpaung memilih untuk menjadi pendeta di penghujung hidupnya?
Setelah melewati berbagai tantangan dalam hidup, Jack akhirnya memutuskan untuk menjadi pendeta karena merasa terpanggil untuk melayani Tuhan. Pada tahun 2014, ia memilih untuk pensiun dari dunia musik yang telah menjadi bagian penting dalam hidupnya.
Apa sumbangsih Jack Marpaung untuk musik Batak?
Jack berhasil menggabungkan elemen musik tradisional dengan modern, sehingga ia mampu memperkenalkan musik Batak ke kancah nasional dan internasional. Selain itu, ia juga menjadi sumber inspirasi bagi para musisi muda untuk terus melestarikan budaya Batak yang kaya dan beragam.
Siapakah anak-anak dari Jack Marpaung?
Jack adalah seorang ayah dari empat anak, salah satunya adalah Novita Dewi. Novita merupakan runner-up X Factor Indonesia dan ia mengikuti jejak karier musik yang telah dibangun oleh ayahnya.
Apa yang menjadi alasan penghormatan terhadap Jack Marpaung?
Selain dikenal melalui karya musiknya yang tak terlupakan, Jack juga mendapatkan penghormatan atas peralihannya menjadi seorang pendeta. Hal ini mencerminkan komitmennya terhadap keluarga serta spiritualitas yang ditunjukkannya di penghujung hidupnya.