Jelang 100 Hari Kabinet Merah Putih, PDIP Soroti Program Prabowo hingga Bandingkan dengan Jokowi
Politikus PDIP Aria Bima menilai pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kurang mempublikasikan Program Strategis Nasional.
Politikus PDIP Aria Bima menilai pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kurang mempublikasikan Program Strategis Nasional (PSN). Menurutnya, rakyat ingin mengetahui apa saja program PSN pemerintahan Prabowo.
"Justru 100 hari ini yang kurang dipublikasikan adalah pemerintahan Pak Prabowo, terutama di tahun 2025 ini program-program strategis nasionalnya mau apa? Itu yang pingin kami ketahui dari rakyat Indonesia dan juga dari parlemen khususnya PDI Perjuangan," kata Aria di acara Soekarno Run di GBK, Jakarta, Minggu (12/1).
Aria menjelaskan, ketika era Jokowi, program prioritas pemerintahan terlihat jelas seperti nawacita. Dia menyebut, seharusnya pemerintah Prabowo memaparkan apa saja yang menjadi program strategis nasionalnya.
"Mohon maaf nih, kalau dulu zaman Pak Jokowi adalah program prioritas pemerintah Pak Jokowi nawacita itu adalah interkoneksitas dengan pembangunan infrastruktur, itu jelas. Interkoneksitas darat, interkoneksitas laut, interkoneksitas udara," tuturnya.
"Jadi ada sesuatu yang memang kita itu tahu persis, oh 5 tahun ke depan ini adalah ini. Yang kami harapkan mendekati 100 hari ini tentunya rakyat, PDI Perjuangan berharap ada sesuatu 1, 2, 3, 4, 5 program prioritas pemerintah," ucapnya.
Meski demikian, Aria menyebut salah satu program yang paling populis era pemerintahan Prabowo yakni makan bergizi gratis (MBG). Wakil Ketua Komisi II DPR itu juga menilai parlemen akan mendukung program MBG tersebut.
"Menurut saya parlemen akan men-support habis makan siang gratis ini tentunya dengan dukungan anggaran yang sifatnya permanen ya. Jangan sampai makan siang gratis ini tidak didukung, di-support oleh anggaran yang kontinu dengan target berapa," ucapnya.
"Ini yang masih kita tunggu, program 100 hari ini akan terlihat kinerja kolektif kabinet kerja Pak Prabowo dan Mas Gibran," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto akan mengevaluasi proyek strategis nasional yang kurang berguna untuk masyarakat.
"Kemudian bagaimana Pak Prabowo juga akan melakukan hal-hal kecil untuk rakyat untuk kemudian bagaimana supaya mengevaluasi yang namanya proyek-proyek strategis nasional yang kurang berguna untuk masyarakat," ujar Sufmi Dasco Ahmad dalam seminar 'Pembangunan Indonesia 2025: Harapan dan Tantangan' di Jakarta, Selasa (7/1).
Ketua Harian Partai Gerindra ini menyadari, langkah Prabowo akan membuat sejumlah pihak kurang senang. Namun, lanjutnya, Prabowo tetap bertekad bahwa hal tersebut harus dilakukan apapun risikonya.
"Dan hal ini tentunya tidak akan atau kemudian akan membuat sebagian ada yang kurang happy dengan pemerintahan. Oleh karena itu, Pak Prabowo tetap bertekad bahwa ini harus dilakukan, apapun itu risikonya kita akan jalan," katanya.