Jembatan Cipangarangan Rusak Berat, Siswa di Tasikmalaya Bertaruh Nyawa ke Sekolah
Merdeka.com - Jembatan yang menghubungkan sejumlah kampung di Kecamatan Cigalontang dan Salawu Kabupaten Tasikmalaya kondisinya rusak berat. Jembatan tersebut diketahui sudah lama mengalami kerusakan sehingga orang yang melewatinya dipastikan ada dalam ancaman.
Kukuh Wiguna, tim Jabar Quick Response (JQR) menyebut bahwa jembatan yang bernama Cipangarangan berada di atas sungai Ciwulan. Jembatan tersebut berbatasan antara Desa Lengkongjaya, Kecamatan Cigalontang dengan Desa Serang, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya.
"Kondisinya sudah sangat memprihatinkan karena sudah sangat rusak. Padahal dari informasi yang kita terima dari warga, jembatan ini menjadi akses pendidikan, ekonomi, hingga kesehatan masyarakat yang biasa menggunakannya," ujarnya, Rabu (31/7).
-
Bagaimana warga melintas jembatan rusak itu? Warga harus bertaruh nyawa saat melintas di jembatan penghubung dua kecamatan itu.
-
Kenapa warga takut lewat jembatan rusak itu? 'Takut kalau lewat, gemetar mah ada. Terus harus pegang, takut ke bawah (jatuh) aja ini mah,' terangnya.
-
Apa yang rusak di jalan tersebut? 'Kami meminta agar segera dibangun jalan dari Dusun Juron sampai Dusun Dawung, karena ini adalah akses yang paling penting bagi warga kedua dusun. Terutama masalah anak sekolah yang harus mereka perhatikan. Kalau mereka pakai matic, kondisi jalan yang licin berbahaya bagi mereka,' kata Sugiyanto, warga Desa Pandanharum, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (5/2).
-
Siapa yang takut lewat jembatan rusak itu? 'Setiap hari harus lewat sini,' kata salah seorang warga Nangklak, Rumsah, mengutip Youtube SCTV Banten, Rabu (10/7).
-
Dimana jalan rusak itu berada? Rombongan Bupati Grobogan yang melintasi Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Grobogan, dihadang oleh warga.
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
Kukuh menyebut, awal mulanya pihaknya menerima informasi kondisi jembatan tersebut dari warga sekitar melalui website resmi JQR. Pihaknya langsung melakukan peninjauan jembatan tersebut untuk memastikan laporan yang diterimanya.
Berdasarkan hasil pemantauan, kondisi jembatan mulai dari material besi yang menjadi alas hingga tiang dan kawatnya sudah dalam kondisi berkarat.
"Pijakan untuk melewati jembatan pun terlihat sudah tidak ada. Tadi kata warga, agar bisa tetap melewati jembatan mereka memasang bambu, tapi masih banyak juga yang bolong-bolong sehingga sangat membahayakan keselamatan," katanya.
Setiap harinya, kata Kukuh, jembatan tersebut kerap digunakan warga sekitar untuk akses menuju sekolah hingga kegiatan lainnya, khususnya ketika air sungai Ciwulan sedang deras. Saat ini sendiri, warga memilih menyusuri sungai karena tengah kemarau dan aman dilewati.
Ia menyebut bahwa setelah melakukan pemantauan pihaknya akan langsung mengajukan perbaikan jembatan yang lebih layak dan aman saat dilintasi oleh masyarakat sekitar. "Insya Allah jembatan ini akan segera diperbaiki dalam waktu beberapa hari kedepan. Perkiraan sebelum bulan Agustus selesai, jembatan ini sudah bisa dilewati dengan aman," ucapnya.
Salah seorang warga sekitar, Maman (54) menyebut bahwa jembatan Cipangarangan merupakan salah satu akses tercepat menuju kampung Bebedahan dari Cibaeud dan sebaliknya. Ia menyebut bahwa memang ada akses lain yang bisa dipilih, namun waktu yang dibutuhkan lebih lama karena cukup jauhnya jarak yang harus ditempuh.
"Memang banyak warga yang sering menggunakan jembatan ini, termasuk juga anak-anak yang hendak sekolah. Namun tentunya saat anak-anak ini mau menyebrang ya harus ditemani orang dewasa karena bisa membahayakan," katanya.
Maman sendiri mengaku sangat bersyukur dengan rencana perbaikan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui JQR. "Kalau sudah diperbaiki tentu nanti kondisi jembatannya lebih layak dan aman. Tidak was-was atau takut jatuh. Kalau sekarang mah ngelamun sedikit saat melangkah saja taruhannya nyawa," ungkapnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisinya sudah miring, dengan beberapa bagiannya berlubang. Bahkan, salah satu tali baja penopang beban juga putus.
Baca SelengkapnyaBahkan dikabarkan pernah ada warga yang meninggal dunia usai terjatuh dari atas jembatan saat menyeberangi sungai tersebut.
Baca SelengkapnyaPerjalanan bertaruh nyawa itu terpaksa ditempuh para pelajar SD di dua desa karena akses menuju sekolah hanya melalui jembatan rusak tersebut.
Baca SelengkapnyaSetiap hari anak-anak di kampung ini harus bertaruh nyawa untuk menuju sekolah menggunakan rakit, lantaran tak ada akses jembatan.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang merekam jembatan ekstrim di Serdang Bedagai viral di media sosial. Jembatan itu terlihat sangat rapuh dan berbahaya bila dilewati kendaraan.
Baca SelengkapnyaMeski sudah tak layak pakai, masih banyak kendaraan roda empat yang nekat lewat karena jembatan merupakan akses penghubung antara dua kabupaten.
Baca SelengkapnyaKondisi masyarakat setempat masih belum sejahtera karena belum teraliri listrik dengan baik. Kondisi ini diperparah dengan jalan yang berbatu dan berlumpur.
Baca SelengkapnyaSetiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua
Baca SelengkapnyaDari video detik-detik jembatan roboh, terlihat tali seling pada jembatan mendadak putus.
Baca SelengkapnyaJembatan penghubung di Perairan Sungai Lalan di Desa Sukajadi, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ambruk usai dihantam tongkang batubara.
Baca SelengkapnyaJalan setapak, bangunan sekolah sampai lapangan bola kini berubah menjadi lautan.
Baca SelengkapnyaAnak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca Selengkapnya