JPU hadirkan polisi Australia untuk bersaksi di sidang ke-25

Merdeka.com - Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memberikan satu kesempatan tambahan pada Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk menghadirkan satu saksi. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, pada sidang ke-25 menghadirkan saksi fakta asal Australia Jhon Jesus Torres yakni polisi asal negeri Kanguru tersebut.

Sebelum sidang dimulai salah satu tim penasihat hukum terdakwa Jessica, Sordame mempertanyakan visa yang digunakan oleh saksi fakta.

"Saya menggunakan visa yang dikeluarkan oleh departemen imigrasi. Saya tidak tahu, saya datang lewat bea cukai dan mereka berikan visa yang sesuai untuk saya," kata Jhon sesaat sebelum diambil sumpahnya oleh majelis hakim di persidangan, Senin (26/9).

Tak puas dengan jawaban itu, Ketua tim penasihat hukum terdakwa Jessica, Otto Hasibuan menghampiri meja majelis hakim untuk mengecek dokumen yang dibawa oleh Jhon.

Usai melihat berkas yang dimaksud kemudian Otto kembali mencecar berbagai pertanyaan kepada Jhon. Salah satunya terkait pembukaan identitas Jessica di hadapan persidangan. "Untuk bisa bersaksi dalam persidangan ini saksi harus ada izin dari pengadilan kalau dilanggar akan ada hukumannya. Anda sudah tahu," tanya Otto.

"Iya saya sadar. Informasi yang diungkapkan hari ini sudah diungkapkan berdasarkan UU tentang bantuan timbal balik yang mengecualikan pengungkapan informasi dari UU privasi berdasarkan kewenangan," jelas Jhon sebagaimana diterjemahkan oleh Yuliana Tansil.

Otto pun kembali menanyakan berbagai fakta yang akan diungkapkan Jhon pada persidangan kali ini. Namun pertanyaan Otto ditangguhkan oleh Hakim Ketua.Kisworo untuk dinyatakan saat sesi tanya jawab dengan penasihat hukum.

"Nanti aja yah pas bagiannya penasihat hukum. Silahkan penuntut umum melanjutkan," kata Kisworo.

Kemudian sidang pun dilanjutkan dengan tanya jawab saksi fakta dengan penuntut umum. (mdk/hhw)