Jubir Covid-19 Sebut Manajemen Informasi Kunci untuk Kendalikan Kepanikan
Merdeka.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, kepanikan yang terjadi di masyarakat terkait Covid-19 bisa semakin membesar ketika banyak informasi negatif seputar penanganan Covid-19.
Yuri mencontohkan, informasi negatif yang menimbulkan efek kepanikan luar biasa berasal dari berita di media seperti Kota Wuhan di Tiongkok bak Kota Mati atau Zombie Land.
"Ini kepanikan, wajar," ujar Yuri di BNPB, Sabtu (20/6).
-
Bagaimana cara mengetahui kebenaran informasi? Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
-
Bagaimana cara untuk memastikan kebenaran informasi yang kita dapat? Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
-
Informasi apa yang disebarluaskan? Diseminasi adalah proses penyebaran informasi, temuan, atau inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola agar dapat dimanfaatkan oleh kelompok target atau individu.
-
Bagaimana cara mengenal fakta? Dalam sebuah fakta, antara satu orang dengan orang lainnya pastinya sama karena kejadiannya jelas, tidak dapat terbantahkan serta dapat dicek kebenarannya.
-
Bagaimana cara cek fakta informasi itu? Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
-
Bagaimana fakta bisa meyakinkan pembaca? Seperti disebutkan di atas, jika tujuan utama dari teks persuasif sendiri adalah untuk memengaruhi pembaca. Jadi, data dan fakta tersebut sangat penting perannya sebagai alasan-alasan yang kuat dalam mendukung isi dari tulisan.
Selain kepanikan di masyarakat, Yuri menyebut pandemi juga menyebabkan otoritas pemerintah beberapa negara di dunia mengalami goncangan hebat di berbagai sektor. Bahkan selama ini belum ada negara yang kemudian memiliki pengalaman yang paling tepat dalam menangani pandemi Covid-19.
"Dampaknya ke mana-mana, masalah ekonomi, sosial, politik dan sebagainya. Dan kemudian tidak ada satu pun negara yang kemudian memiliki pengalaman paling pas," jelas Yuri.
Hingga saat ini, lanjutnya, bidang otoritas kesehatan dunia pun belum mengetahui bagaimana penanganan Covid-19 secara tepat. Sebab virusnya belum benar-benar dikenali, vaksin belum ada dan masih terus dikembangkan.
Kendati demikian, Yuri menilai muncul suatu anggapan terhadap suatu negara yang mampu mengendalikan dan dijadikan pembanding. Hal itu yang kemudian memunculkan beragam persepsi di masyarakat.
"Pengalaman dari berbagai negara yang dalam tanda petik merasa mampu mengendalikan, dijadikan pembanding. Padahal belum tentu kondisi negara satu dengan negara yang lain di dalam aspek epidemiologi sama persis itu tidak ada," jelas Yuri.
Dalam kondisi tersebut, Yuri mengatakan kunci penanganan Covid-19, baik untuk masyarakat maupun pemerintah adalah manajemen informasi.
"Informasi yang baik dan benar serta dapat dipertanggungjawabkan dapat membuat masyarakat menjadi paham dan menyadari tentang bagaimana Covid-19 dapat ditangani," ucapnya.
"Kepada masyarakat agar tidak panik, kepada pemerintah agar bisa mengatur strategi yang paling tepat untuk situasi dan kondisi wilayah masing-masing, dan tentunya di bidang kesehatan ini kerja sama global yang diorganisasikan WHO yang menjadi salah satu acuan kita," pungkas Yuri.
Reporter: Delvira Hutabarat
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak beredarnya kabar bencana alam di sekitar kita perlu direspons secara bijak.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaKegiatan merupakan rangkaian kampanye pengurangan risiko bencana
Baca SelengkapnyaFakta membantu memisahkan berita dari opini atau spekulasi, memberikan dasar yang kuat agar masyarakat dapat memahami situasi yang terjadi dengan benar.
Baca SelengkapnyaKadis Diskominfo Kalsel Muhammad Muslim mengatakan acara ini sebagai upaya bagaimana meningkatkan informasi yang tepat, valid dan mudah diterima masyarakat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaHasan menilai hari ini proses demokrasi tampak luar biasa. Menurutnya, seluruh pemangku kepentingan memainkan peran dalam proses berdemokrasi.
Baca SelengkapnyaHoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.
Baca Selengkapnya