Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jumlah guru di Indonesia cukup, tapi penyebarannya tidak merata

Jumlah guru di Indonesia cukup, tapi penyebarannya tidak merata Hari pertama masuk sekolah. ©2015 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Direktur Direktorat Pendidikan Bappenas Amich Alhumami mengatakan, dari aspek tenaga pengajar sistem pendidikan di Indonesia masih memiliki ketimpangan. Masih terdapat jurang lebar dalam hal kesejahteraan guru di sejumlah daerah dibandingkan dengan daerah lainnya, yang membutuhkan solusi dan penanganan masalah yang merata dari pemerintah.

"Guru kita (jumlahnya) cukup, tapi tidak mengajar sesuai kebutuhan jam mengajar. Itu yang menyebabkan inefisiensi. Mereka kan dikasih gaji sama, antara guru yang mengajar 30 anak dengan guru yang hanya mengajar 15 anak misalnya," kata Amich dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (13/8).

Amich juga menjelaskan, kualitas lembaga-lembaga pendidikan keguruan masih harus ditingkatkan lagi, agar kompetensi para guru di negara ini juga bisa menjadi lebih baik.

"Jadi, lembaga-lembaga yang menjadi pendidik para guru tersebut juga belum sepenuhnya menjadi pendidik yang baik. Problem bagi para gurunya juga ada di situ sebenarnya," ujarnya.

Amich menjelaskan, dari seluruh aspek pendukung dunia pendidikan, posisi guru sangat sentral walaupun bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan itu sendiri. Karena selain kompetensi guru, faktor kualitas kurikulum dan lingkungan si anak didik itu sendiri, menjadi aspek lain yang juga harus diperhatikan.

Sebab, lanjut Amich, anak didik di era ini dihadapkan dengan berbagai hal yang mempengaruhinya, mulai dari lingkungan tempat tinggalnya hingga pengaruh internet yang makin merajalela menyita waktu dan pikiran mereka.

Di situlah pengaruh tenaga pengajar terhadap objek didik (siswa), dihadapkan secara langsung dengan pengaruh lingkungan dan aktifitasnya di dunia maya (internet).

"Guru bukan faktor tunggal dari keberhasilan pendidikan, tapi posisinya sangat sentral. Karena yang disebut kurikulum itu kan barang mati, jadi dia hanya bisa berbunyi, jika diartikulasikan oleh guru yang baik," kata Amich.

"Tapi guru itu sendiri juga tidak sepenuhnya memainkan peranan, karena tergantung lingkungan si anak didiknya juga. Karena anak-anak itu kan juga ada pengaruh dari pergaulan dan internet. Di situlah guru mungkin tidak terlalu mampu bersaing dengan pengaruh seperti itu terhadap si anak," pungkasnya.

Diketahui, dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini dihadapkan pada berbagai dilematika dan persoalan yang tak kunjung usai. Dari kasus pemukulan orang tua terhadap guru, tawuran pelajar antar sekolah, bahkan hingga kontroversi sekolah sehari penuh (fullday school) yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru, Muhadjir Effendy. (mdk/bal)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Segini Rata-Rata Gaji Guru di Dunia, Indonesia Ternyata Paling Kecil
Segini Rata-Rata Gaji Guru di Dunia, Indonesia Ternyata Paling Kecil

Luxembourg menjadi negara yang memberi gaji guru tertinggi di dunia, mencapai Rp1 miliar per tahun.

Baca Selengkapnya
Gaji Guru di Indonesia Masih Kalah Jauh dari Singapura dan Vietnam
Gaji Guru di Indonesia Masih Kalah Jauh dari Singapura dan Vietnam

Menjadi guru bukan profesi yang diidamkan bagi beberapa masyarakat Indonesia. Pertimbangannya, pendapatan yang dianggap tidak cukup mensejahterakan kehidupan.

Baca Selengkapnya
Riset: 74 Persen Guru Honorer Bergaji di Bawah UMK, Ada yang Terima Rp785.000 Sebulan
Riset: 74 Persen Guru Honorer Bergaji di Bawah UMK, Ada yang Terima Rp785.000 Sebulan

Agung juga mengatakan, jumlah guru honorer di Indonesia masih lebih banyak dari pada guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Baca Selengkapnya
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Bakal Evaluasi Penempatan Guru PPPK
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Bakal Evaluasi Penempatan Guru PPPK

Keputusan evaluasi itu diambil setelah beberapa minggu belakangan, Abdul Mu'ti beraudiensi ke beberapa organisasi yang menyelenggarakan pendidikan.

Baca Selengkapnya
Jumlah Seleksi PPPK 2024 Belum Akomodir Guru Honorer
Jumlah Seleksi PPPK 2024 Belum Akomodir Guru Honorer

Tercatat, masih ada tenaga kerja honorer, di antaranya 700.000 guru honorer.

Baca Selengkapnya
Mulai Tahun 2025, Guru Lolos PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta
Mulai Tahun 2025, Guru Lolos PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta

Kebijakan ini sudah disetujui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi dan Birokrasi.

Baca Selengkapnya
Krisis Populasi Jepang Bikin Sekolah-Sekolah Kekurangan Guru
Krisis Populasi Jepang Bikin Sekolah-Sekolah Kekurangan Guru

Sekolah-sekolah di bawah 43 pemerintah daerah kekurangan 2.397 guru hingga September.

Baca Selengkapnya
Ditanya Berapa Gaji Guru Honorer di Ende, Jawabannya Sungguh Amat Menyakitkan
Ditanya Berapa Gaji Guru Honorer di Ende, Jawabannya Sungguh Amat Menyakitkan

Nasib para tenaga pendidik di sebuah SMK di Ende berikut ini pun menuai rasa keprihatinan.

Baca Selengkapnya
Wamenkes: Indonesia Masih Kekurangan 120 Ribu Dokter Umum
Wamenkes: Indonesia Masih Kekurangan 120 Ribu Dokter Umum

Indonesia masih kekurangan 120 ribu dokter umum sesuai rasio ideal yang diharapkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Baca Selengkapnya
Indonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?
Indonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.

Baca Selengkapnya
Usai Viral Guru Honorer Kena 'PHK', Plt Disdik Jakarta: 141 Orang Sudah Mengajar Kembali
Usai Viral Guru Honorer Kena 'PHK', Plt Disdik Jakarta: 141 Orang Sudah Mengajar Kembali

Budi menyatakan bahwa mereka sudah kembali mulai Selasa (23/7) ini dan mengajar sesuai dengan tugasnya.

Baca Selengkapnya