Jumlah guru di Indonesia cukup, tapi penyebarannya tidak merata
Merdeka.com - Direktur Direktorat Pendidikan Bappenas Amich Alhumami mengatakan, dari aspek tenaga pengajar sistem pendidikan di Indonesia masih memiliki ketimpangan. Masih terdapat jurang lebar dalam hal kesejahteraan guru di sejumlah daerah dibandingkan dengan daerah lainnya, yang membutuhkan solusi dan penanganan masalah yang merata dari pemerintah.
"Guru kita (jumlahnya) cukup, tapi tidak mengajar sesuai kebutuhan jam mengajar. Itu yang menyebabkan inefisiensi. Mereka kan dikasih gaji sama, antara guru yang mengajar 30 anak dengan guru yang hanya mengajar 15 anak misalnya," kata Amich dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (13/8).
Amich juga menjelaskan, kualitas lembaga-lembaga pendidikan keguruan masih harus ditingkatkan lagi, agar kompetensi para guru di negara ini juga bisa menjadi lebih baik.
-
Kenapa gaji guru di Indonesia rendah? Pertimbangannya, pendapatan yang dianggap tidak cukup mensejahterakan kehidupan.
-
Apa yang membuat guru berbeda dari pengajar? Guru bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai inspirator, motivator, dan pembentuk karakter.
-
Kapan seorang guru berdedikasi? Guru rela membakar diri demi menerangi jalan murid-muridnya. Guru mengabdikan hidupnya untuk mencerdaskan anak bangsa. Guru bekerja dengan hati, bukan sekadar profesi.
-
Apa yang membuat guru kesulitan? Viral, Video Guru Susah Sebut Nama Muridnya: Ini Bacanya Gimana ya? Sang guru kesulitan menyebut nama muridnya. Zaman semakin berkembang, nama-nama anak sekarang juga semakin unik dan terkadang sulit untuk diucapkan.
-
Kapan peran guru penting? Pendidikan adalah kunci kesuksesan dalam hidup, dan guru memberikan dampak jangka panjang dalam kehidupan siswanya.
-
Apa yang dilakukan guru ini? Pada 2 November 2023, dalam video tersebut, sang guru musik menggambarkan perbedaan drastis antara murid-muridnya yang dapat bersekolah dengan bahagia dan anak-anak Palestina yang mengalami penderitaan yang tak terbayangkan.Gedung sekolah di Palestina telah dihancurkan, guru-serta teman mereka hilang, bahkan keluarga mereka juga tidak selamat dari serangan.
"Jadi, lembaga-lembaga yang menjadi pendidik para guru tersebut juga belum sepenuhnya menjadi pendidik yang baik. Problem bagi para gurunya juga ada di situ sebenarnya," ujarnya.
Amich menjelaskan, dari seluruh aspek pendukung dunia pendidikan, posisi guru sangat sentral walaupun bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan itu sendiri. Karena selain kompetensi guru, faktor kualitas kurikulum dan lingkungan si anak didik itu sendiri, menjadi aspek lain yang juga harus diperhatikan.
Sebab, lanjut Amich, anak didik di era ini dihadapkan dengan berbagai hal yang mempengaruhinya, mulai dari lingkungan tempat tinggalnya hingga pengaruh internet yang makin merajalela menyita waktu dan pikiran mereka.
Di situlah pengaruh tenaga pengajar terhadap objek didik (siswa), dihadapkan secara langsung dengan pengaruh lingkungan dan aktifitasnya di dunia maya (internet).
"Guru bukan faktor tunggal dari keberhasilan pendidikan, tapi posisinya sangat sentral. Karena yang disebut kurikulum itu kan barang mati, jadi dia hanya bisa berbunyi, jika diartikulasikan oleh guru yang baik," kata Amich.
"Tapi guru itu sendiri juga tidak sepenuhnya memainkan peranan, karena tergantung lingkungan si anak didiknya juga. Karena anak-anak itu kan juga ada pengaruh dari pergaulan dan internet. Di situlah guru mungkin tidak terlalu mampu bersaing dengan pengaruh seperti itu terhadap si anak," pungkasnya.
Diketahui, dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini dihadapkan pada berbagai dilematika dan persoalan yang tak kunjung usai. Dari kasus pemukulan orang tua terhadap guru, tawuran pelajar antar sekolah, bahkan hingga kontroversi sekolah sehari penuh (fullday school) yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru, Muhadjir Effendy. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luxembourg menjadi negara yang memberi gaji guru tertinggi di dunia, mencapai Rp1 miliar per tahun.
Baca SelengkapnyaMenjadi guru bukan profesi yang diidamkan bagi beberapa masyarakat Indonesia. Pertimbangannya, pendapatan yang dianggap tidak cukup mensejahterakan kehidupan.
Baca SelengkapnyaAgung juga mengatakan, jumlah guru honorer di Indonesia masih lebih banyak dari pada guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Baca SelengkapnyaKeputusan evaluasi itu diambil setelah beberapa minggu belakangan, Abdul Mu'ti beraudiensi ke beberapa organisasi yang menyelenggarakan pendidikan.
Baca SelengkapnyaTercatat, masih ada tenaga kerja honorer, di antaranya 700.000 guru honorer.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini sudah disetujui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi dan Birokrasi.
Baca SelengkapnyaSekolah-sekolah di bawah 43 pemerintah daerah kekurangan 2.397 guru hingga September.
Baca SelengkapnyaNasib para tenaga pendidik di sebuah SMK di Ende berikut ini pun menuai rasa keprihatinan.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih kekurangan 120 ribu dokter umum sesuai rasio ideal yang diharapkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Baca SelengkapnyaIkatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaBudi menyatakan bahwa mereka sudah kembali mulai Selasa (23/7) ini dan mengajar sesuai dengan tugasnya.
Baca Selengkapnya