Jurnalis Malang Raya serukan boikot liputan HUT TNI
Merdeka.com - Para jurnalis Malang Raya menyerukan boikot segala liputan berkaitan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI). Langkah tersebut patut diambil menyusul intensitas kekerasan yang dilakukan anggota TNI terhadap para jurnalis.
"Kami menyayangkan dan mengutuk keras atas aksi kekerasan di Madiun. Panglima TNI harus segera mengambil tindakan atas sekian aksi kekerasan yang kerab dilakukan oleh anak buahnya," kata Deni Irwansyah, Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Malang, Senin (3/10).
Deni pun mengajak untuk melakukan aksi boikot liputan di Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang jatuh 5 Oktober mendatang. Langkah itu sebagai bentuk untuk mengambil jarak aman dari setiap tindakan yang tidak terkontrol.
-
Mengapa TNI AU memberikan penghargaan kepada jurnalis? Penghargaan diberikan kepada para jurnalis sebagai bentuk apresiasi terhadap karya jurnalistik yang telah berkontribusi untuk kemajuan TNI AU.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Hukuman apa yang diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia ada salah, ada punishment ada hukumnya. Hukum disiplin militer.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
"Kita menjauh dari TNI, agar aman," tegasnya.
Puluhan jurnalis dari Malang Raya menggelar aksi di Alun-Alun Tugu Kota Malang. Aksi diikuti oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Malang.
Aksi digelar sebagai bentuk simpati atas kekerasan yang dialami oleh Jurnalis NET TV Soni Misdananto saat melakukan peliputan di Madiun, Minggu (2/10). Para jurnalis mengecam tindak kekerasan yang membuat Soni harus mendapatkan perawatan serius.
Sementara dalam aksinya, para jurnalis mengumpulkan ID card dan kamera. Selain itu, dua pasang sepatu both tentara melambangkan arogansi TNI. Secara bergiliran, para jurnalis menyampaikan orasinya.
Jurnalis serukan boikot liputan HUT TNI ©2016 merdeka.com/darmadi sasongko
"Aksi kekerasan terhadap wartawan di Madiun, Medan, Bengkulu dan lain-lain harus diproses secara hukum. Kita kawal seterusnya, karena selama ini tidak pernah jelas," kata Hari Istiawan, Ketua AJI Kota Malang.
Otak rakyat Indonesia saat ini, kata Hari sudah terkontaminasi oleh kekerasan. TNI tidak seharusnya memperburuk kondisi bangsa ini dengan aksi arogan memukuli para jurnalis.
"Ini bukan hanya sekali dua kali terjadi. Saya mohon kepada sang Jenderal untuk taat undang-undang Pers. Bukan hanya TNI yang dilindungi oleh undang-undang, tetapi jurnalis juga ada Undang-undang Pers. Mari kita kawal BAP yang hingga kini masih dalam diproses," katanya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah anggota TNI Angkatan Darat Batalyon Infanteri 501 Rider Madiun menghajar dan merusak peralatan kerja kontributor NET TV Soni Misdananto saat liputan. Saat itu Soni sedang mengabadikan peristiwa kecelakaan. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI-AL bertanggung jawab untuk melakukan proses pengobatan terhadap korban.
Baca SelengkapnyaMenurut Maruli, apa yang dilakukan prajurit TNI itu tergolong jahat.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video CCTV insiden tersebut murni tindakan kekerasan.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca SelengkapnyaKasus penganiayaan terhadap sejumlah orang simpatisan capres-cawapres03 Ganjar-Mahfud viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menyesalkan aksi tindak kekerasan dan penyiksaan prajurit TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaRelawan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dikeroyok anggota TNI di Boyolali.
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan, TNI, Polri dan ASN harus betul-betul netral dari politik sesuai perintah undang-undang.
Baca Selengkapnya