Kabareskrim janji kebut pengusutan kasus First Travel
Merdeka.com - Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto berjanji akan segera menyelesaikan kasus penipuan oleh PT First Anugerah Karya Wisata (First Travel) secara cepat. Penyidik sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak untuk mengusut kasus tersebut.
"Tapi dalam penentuan penegakan hukumnya, ini kami upayakan cepat ya," kata Ari di Kantor Bareskrim Polri di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (30/8).
Sampai saat ini, ribuan calon jamaah umrah yang menjadi korban penipuan menunggu kepastian apakah mereka akan tetap pergi ke tanah suci yang melakukan ibadah umrah atau dana yang sudah disetor ke First Travel dapat dikembalikan.
-
Kapan proyek ini dimulai? Proses penghidupan kembali quagga ini dilakukan melalui The Quagga Project, yang dimulai pada 1987.
-
Bagaimana proses kasus ini? 'Pada, 17 Mei 2024 Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kantor Kejati DKI Jakarta telah menyatakan lengkap berkas perkara (P21),' kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
Melihat hal itu, Ari menekankan bahwa pihaknya hanya fokus pada penegakkan hukum. Tapi, polisi telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait hal tersebut.
"Hanya untuk masalah bagaimana tindak lanjut terkait dengan masalah hak itu yang tentunya kami masih berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait," ujarnya.
"Untuk masalah bagaimana tindak lanjut terkait dengan masalah hak, itu yang tentunya kami masih berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait," tegasnya.
Selain itu, Ari mengucapkan terima kasih kepada pihak lain yang mau membantu pihaknya terkait pengembalian paspor. Dari data terakhir, setidaknya sudah ada 14 ribu paspor yang akan dikembalikan ke para calon jamaah umrah.
"Saya yang bersyukur, terima kasih kepada masyarakat khususnya banyak volunteer yang membantu, jadi kami terbantu dengan adanya volunteer dari jemaah lain yang membantu untuk mensortir, memilih paspor-paspor diidentifikasi kemudian memudahkan nanti membagikannya seperti apa," tandasnya.
Hingga kini, penyidik fokus tentang pengembalian paspor milik calon jamaah umrah. Kendati demikian, penyidik masih terus melakukan penelusuran terhadap aset-aset yang dimiliki oleh bos First Travel.
"Yang memang harus segera bisa kami kerjakan selain daripada tracking aset yang lainnya yang memang kami masih berproses cukup panjang lah, kira-kira begitu," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno menyoroti penanganan perkara tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut Ketut, penyidik masih terus mendalami sejumlah pihak.
Baca Selengkapnya