Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kaki tangan terikat, prajurit Yon Taifib bisa lolos & renang 3 km

Kaki tangan terikat, prajurit Yon Taifib bisa lolos & renang 3 km Prajurit Marinir Yontaifib. ©2015 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Batalyon Intai Amfibi, atau disingkat Yon Taifib, merupakan salah satu pasukan elite di Korps Marinir Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL). Dalam perang, mereka ini yang akan diterjunkan di garis depan untuk melakukan sabotase atau pembuka jalan bagi pasukan reguler.

Sesuai namanya, setiap anggota wajib menguasai matra laut. Di samping itu, mereka juga akan dilatih keras agar ahli dalam pertempuran darat maupun udara. Melakukan penerjunan, penyergapan atau pengintaian.

"Pertama, pasukan harus punya fisik lebih prima dibanding pasukan reguler. Kedua mampu berenang. Dan ketiga tentunya bisa melakukan penerjunan," ujar anggota Yon Taifib-2, Letnan Satu (Mar) Suyono Lumbantoruan saat berbincang dengan merdeka.com, beberapa waktu lalu.

Orang lain juga bertanya?

Yon Taifib dibentuk bukan hanya sekedar pendukung, tapi juga pembuka jalan pasukan reguler dalam pertempuran nyata. Di mana, satu tim ditugaskan untuk mendukung gerakan satu kompi infantri, satu peleton mendukung satu brigade, dan satu batalyon mendukung satu BBL.

Karena berasal dari matra laut, tambah Toruan, berenang merupakan hal dasar yang harus dimiliki setiap prajurit Yon Taifib. Sebelum pembaretan, setiap anggota baru akan dilatih sebagai tawanan, dan dibuang ke tengah laut dengan kaki dan tangan terikat.

"Kami diminta berenang sejauh tiga kilometer. Latihan ini dilakukan jika kami ditawan dalam keadaan terikat, kaki dan tangan, lalu dibuang ke laut. Saat itu musuh pasti mengira kami sudah mati, padahal kami masih hidup dan bisa berenang meski terikat," ungkap dia.

Kemudian, dalam pertahanan darat mereka akan dilepaskan di tengah hutan dan pegunungan agar berlatih bertahan hidup. Tak ada perbekalan yang diberikan, kecuali perlengkapan tempur, seragam dan tubuhnya saja.

"Saat kita kehabisan logistik, ini lah berkah dari ilmu survival. Di mana dalam keadaan lapar kami tetap bisa bertahan hidup, kami juga belajar untuk mengetahui tanaman mana yang bisa dimakan maupun tidak," lanjutnya.

Latihan ini berlangsung selama sembilan bulan berturut-turut. Jika tak lulus, mereka akan dikembalikan ke kesatuannya masing-masing.

"Saya memang ingin menjadi seorang prajurit khusus dengan kualitas khusus, terutama tantangan," pungkas Toruan. Setelah melewati pelbagai latihan berat, kini Toruan telah menggapai mimpinya untuk menjadi pasukan elite yang cukup disegani di matra laut.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sempat-sempatnya 2 Prajurit TNI Lakukan ini di Sela Latihan Menembak, Aksinya Benar-benar Tak Pernah Disangka
Sempat-sempatnya 2 Prajurit TNI Lakukan ini di Sela Latihan Menembak, Aksinya Benar-benar Tak Pernah Disangka

Aksinya pun banjir sorotan hingga gelak tawa dari warganet.

Baca Selengkapnya
Berseragam Lengkap Bintang Dua TNI Tangani Kebakaran Lahan, Berjibaku sama Prajurit Padamkan Api
Berseragam Lengkap Bintang Dua TNI Tangani Kebakaran Lahan, Berjibaku sama Prajurit Padamkan Api

Sosok jenderal bintang dua TNI turun tangan padamkan kebakaran hutan bersama prajuritnya.

Baca Selengkapnya
Sering Bepergian dengan Jalan Kaki? Ini Manfaat Kesehatan yang Bisa Kamu Dapatkan
Sering Bepergian dengan Jalan Kaki? Ini Manfaat Kesehatan yang Bisa Kamu Dapatkan

Buat kamu yang pengin tahu apa saja manfaatnya, yuk baca dulu informasi berikut ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Api Tak Kunjung Padam di Pamekasan, Bakar Jagung hingga Sosis di Tanah Berapi yang Sudah Ada sejak Ratusan Tahun Silam
Mengunjungi Api Tak Kunjung Padam di Pamekasan, Bakar Jagung hingga Sosis di Tanah Berapi yang Sudah Ada sejak Ratusan Tahun Silam

Sejak ratusan tahun lalu, setiap kali tanah di kawasan ini digali, selalu muncul api.

Baca Selengkapnya
Beda dari yang Lain, Intip Keunikan Curug Ceret Naringgul di Cianjur yang Letaknya di Pinggir Jalan
Beda dari yang Lain, Intip Keunikan Curug Ceret Naringgul di Cianjur yang Letaknya di Pinggir Jalan

Air terjun ini dijamin "menggoda" para pengguna jalan.

Baca Selengkapnya
Tak Cuma Puncak, Ini Deretan Tempat-tempat yang Juga Tak Kalah Macetnya Sampai Bikin Merinding
Tak Cuma Puncak, Ini Deretan Tempat-tempat yang Juga Tak Kalah Macetnya Sampai Bikin Merinding

Macetnya jalanan saat libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW kemarin, tampaknya tidak hanya di jalan raya tapi juga di gunung bahkan arung jeram.

Baca Selengkapnya
Tampang Tahanan yang Kabur dari Rutan Makassar Usai Rusak Besi
Tampang Tahanan yang Kabur dari Rutan Makassar Usai Rusak Besi

Junaedi terpaksa dibui karena kasus pencurian. Dia kabur dengan cara merusak teralis besi blok hunian

Baca Selengkapnya
Rindukan Orang Tua, Kakak Beradik Yatim Piatu Bunuh Diri di Jembatan
Rindukan Orang Tua, Kakak Beradik Yatim Piatu Bunuh Diri di Jembatan

Dua orang kakak-beradik yatim piatu diduga bunuh diri dengan cara meloncat dari atas Jembatan Tukad Bangkung Kabupaten Badung, Bali, Minggu (26/5).

Baca Selengkapnya