Kampung KB Banyuwangi Sukses Curi Perhatian Delegasi Dunia
17 delegasi dari 12 negara dan organisasi internasional mengunjungi Kampung KB di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi.
17 delegasi dari 12 negara dan organisasi internasional mengunjungi Kampung KB di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi.
-
Apa yang membuat para delegasi internasional terkesan dengan Banyuwangi? Para utusan internasional tersebut terkesan dengan kuliner dan keelokan alam Banyuwangi.
-
Kenapa Banyuwangi dipilih menjadi tuan rumah Ambassador Goes To Kampung KB? 'Kami sangat antusias ketika kami dipilih BKKBN menjadi tuan rumah kegiatan Ambassador Goes To Kampung KB pada tahun ini. Semoga para delegasi menikmati dan terkesan selama berada di sini, dan mengabarkan pada negara masing-masing'. 'Dan yang terpenting kami tunggu kedatangannya kembali lagi ke Banyuwangi,' kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapat penghargaan? Penghargaan ini diberikan berdasarkan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD) tahun 2023. Banyuwangi meraih nilai tertinggi dengan skor 3,8118 poin, mengalahkan 514 Pemkab se-Indonesia.
-
Mengapa Banyuwangi dapat penghargaan? 'Banyuwangi dinilai sebagai daerah yang memiliki komitmen tinggi memanfaatkan produk dalam negeri yang mendukung pembangunan daerah, yang ini artinya juga pemkab dinilai banyak melibatkan pelaku usaha lokal dalam pengadaan barang dan jasa,' kata Bupati Ipuk Fiestiandani, Jumat (21/6).
-
Apa penghargaan yang didapat Banyuwangi? 'Banyuwangi meraih penghargaan terkait pengadaan barang dan jasa pemerintahan. Kali ini, pada Indonesia Sustainable Procurement Expo 2024 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Katalog Elektronik Nasional. Banyuwangi dinilai sebagai daerah yang memiliki komitmen tinggi memanfaatkan produk dalam negeri yang mendukung pembangunan daerah, yang ini artinya juga pemkab dinilai banyak melibatkan pelaku usaha lokal dalam pengadaan barang dan jasa,' kata Bupati Ipuk Fiestiandani, Jumat (21/6).
-
Dimana para delegasi internasional berkunjung di Banyuwangi? Mereka mengunjungi Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu yang merupakan salah satu Kampung KB yang banyak memiliki program-program kependudukan berbasis warga desa. Di sana mereka disuguhkan hasil pertanian dan olahannya setempat. Seperti buah naga, manggis, dan durian.
Kampung KB Banyuwangi Sukses Curi Perhatian Delegasi Dunia
Sebanyak 17 delegasi dari 12 negara dan organisasi internasional mengunjungi Kampung KB di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi. Mereka mengaku mengapresiasi sejumlah program kependudukan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang dijalankan oleh Desa Jambewangi.
Kedatangan mereka di desa ini dalam rangkaian Ambassador Goes To Kampung KB BKKBN, yang berlangsung di Banyuwangi, 13-15 Mei 2024.
Di antara utusan negara yang hadir adalah Dubes Romania Dan Adrian Balanescu, Dubes Thailand Prapan Disyatat, Utusan Khusus Seychelles to ASEAN Nico Barito, Charge D'affairs of the Embassy of Zimbabwe Viola Matongorere. Juga hadir perwakilan delegasi dari Kenya, Finland, United Arab emirates, Kanada, Australia, Singapura, dan Malaysia .
Selain itu dari organisasi internasional hadir kepala Deputi WHO Indonesia Momoe Takeuchi, Director Program Office US Agency for International Development Monica Pons dan Representative UNFPA Verania Andria.
Di Kampung KB Desa Jambewangi para delegasi berkeliling melihat langsung berbagai program Kampung KB.
Seperti program kerja Bina Keluarga Lansia (BKL), yang merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatan secara rutin sebulan sekali.
Lansia yang masih berdaya, juga dibekali program pemberdayaan berupa pelatihan menganyam agar mereka tetap produktif di usia lanjut.
Para delegasi juga dikenalkan dengan program kerja Bina Keluarga Balita (BKB) di posyandu Sido Tentrem. Program dimana bidan dan kader kesehatan memeriksa kesehatan fisik balita, seperti mengecek kecukupan gizi anak hingga melatih motorik anak.
Rombongan juga melihat kegiatan pelayanan KB di dalam kendaraan pelayanan KB keliling.
Mereka juga bertemu kelompok kerja Bina Keluarga Remaja (BKR), yang mengedukasi terkait persoalan remaja. Seperti, seks bebas, bullying, narkoba, dan banyak lainnya.
Para delegasi juga berkesempatan melihat kerja tim CHIPS (Calon Harapan Insan Penghuni Surga) dimana petugas melakukan pemeriksaan kesehatan ke rumah warga keliling mengendarai motor.
Mereka juga mengunjungi Dapur Sehat Atasi Stunting, pembuatan makanan bergizi puding dari buah naga dan daun kelor, juga bakso tuna dan sayuran, untuk ibu hamil dan balita rawan stunting
Selain itu delegasi juga melihat pengelolaan data melalui Elsimil dan Rumah Data. Mereka melihat berbagai data kependudukan desa setempat, mulai jumlah balita, jumlah keluarga yang memiliki lansia dan remaja, dan sebagainya.
Viola Matongorere, delegasi dari Zimbabwe mengatakan program kependudukan Desa Jambewangi sangat holistik.
“Programnya sangat holistik mulai terkait pre-marital, kelahiran, perkembangan anak pada 1000 hari kelahiran, hingga remaja juga ada. Ini sangat mengagumkan,” ujarnya.
Menurutnya berbagai program yang dijalankan desa ini juga sudah sesuai dengan tujuan Sustainable Delevelopment Goals (SDGs). Yakni terwujudnya kehidupan sehat dan sejahtera, kesetaraan gender, pendidikan berkualitas, serta zero kelaparan dan kemiskinan.
“Banyak pembelajaran dari sini yang bisa diimplementasikan di negara kami,” ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan delegasi dari Kanada, Kevin Tokar, terutama terkait keterlibatan seluruh elemen masyarakat.
“Semuanya ikut berpartisipasi. Dari anak muda, orang dewasa, wanita, semuanya ikut terlibat dalam proses peningkatan kesehatan dan kesejahteraan di desa. Ini bagus,” ujar Kevin.