Pencurian Ikan di Natuna, Jimly Sebut Penenggelaman Kapal Perlu Dijalankan Lagi
Merdeka.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Jimly Asshiddiqie memandang kebijakan penenggelaman kapal yang pernah dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti di periode sebelumnya perlu untuk kembali digelar. Sebagaimana diketahui, Susi amat dikenal dengan slogan 'Tenggelamkan!' untuk kapal pencuri ikan.
Menurut dia, tindakan tegas terhadap kapal-kapal asing yang menangkap ikan di perairan Indonesia sudah selaiknya dijalankan. Hal ini menanggapi masuknya kapal-kapal ikan China ke perairan Natuna.
"Ke depan, ada baiknya kebijakan yang dipraktikkan oleh Bu Susi Kemarin, periode yang lalu itu dipraktikkan lagi, diterapkan lagi," kata dia, di Jakarta, Senin (6/1).
-
Apa yang dilakukan TNI untuk membebaskan pilot Susi Air? Agus pun tidak menjelaskan secara perinci apa dampak dari pendekatan tersebut hingga saat ini. Dia hanya memastikan akan terus berkoordinasi agar bisa berjalan dengan lancar.
-
Bagaimana Menteri Trenggono memanfaatkan kapal ilegal? Sebaliknya, Menteri Trenggono lebih memilih memanfaatkan kapal ikan asing ilegal untuk kepentingan negara. Meski demikian, KKP akan berkolaborasi dengan kementerian terkait dalam pemanfaatan kapal ikan asing ilegal. 'Jadi nggak seperti itu, kalau bisa dimanfaatkan, ya. Tapi tentu kita koordinasi juga. Memanfaatkan ini kan termasuk barang apa, apakah barang sitaan, atau apaa, ada roll of the game yang harus kita penuhi juga,' bebernya.
-
Siapa Menteri Kelautan dan Perikanan di kabinet Prabowo - Gibran? Presiden Prabowo Subianto menunjuk kembali Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KP).
-
Bagaimana TNI melakukan upaya pembebasan pilot Susi Air? 'Ya, artinya 'kan mereka dari pihak OPM itu apakah mau kepada pihak kita atau mau langsung kepada pihak Newzeland sendiri. Kalau kita sih ke mana aja silakan,' ujarnya.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Mengapa Susi Pudjiastuti tidak menjadikan Pulau Susi sebagai pulau pribadi? Susi merasa itu bukan pulau pribadinya. Untuk itu, dia tidak mengkomersilkam pulau tersebut.
Dengan begitu, lanjut dia, kapal-kapal yang kedapatan mencuri ikan di perairan Indonesia dapat ditindak secara tegas. Indonesia tidak perlu segan-segan menenggelamkan kapal-kapal tersebut.
"Jadi semua kapal pencuri itu ya ditembak saja, ditenggelamkan," tegas Jimly.
Menurut dia, penenggelaman kapal pencuri ikan tidak ada hubungannya dengan hubungan antara Indonesia dengan negara lain. Penenggelaman, dilakukan kepada oknum yang mengambil sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia.
"Jadi kita harus menghadapinya bukan masalah hubungan antarnegara tapi pelaku pencurian ikan di laut ZEE kita," tandasnya.
Pegang Ucapan Menlu Retno
Terkait perbedaan sikap para menteri terhadap kapal asing di Natuna, Jimly mengatakan mengacu pada ucapan Menlu Retno Marsudi dinilai tegas karena memprotes keras kebijakan Tiongkok mengklaim sepihak kedaulatan wilayah Zone Ekonomi Eksklusif Indonesia di laut Natuna.
"Karena yang paling menguasai masalah dalam hubungan luar negeri itu menteri luar negeri. Itu yang kita pegang. Jadi Menhan maupun Menteri Luhut itu kan daerah medsos bebas begini semua orang tanya, semua orang jawab. Tapi itu nggak bisa jadi pegangan," ungkapnya, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/1).
Dia pun enggan mempersalahkan Menhan Prabowo dan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan yang pernyataannya terkesan lembek.
"Enggak. Saya rasa itu salah ucap saja. Karena baik Menhan maupun Menko itu kan hanya respons ditanya wartawan mungkin kaget lalu menyampaikan sikapnya yang cenderung prudent, hati-hati," jelas dia.
Hanya memang, di tengah naiknya tensi publik dalam menanggapi isu Natuna, pernyataan Prabowo dan Luhut memantik respon masyarakat dan dipandang sebagai sikap yang lunak terhadap China.
"Jadi niatnya baik, hati-hati, tapi mesti jangan diucapkan begitu diucapkan orang jadi marah. Ketika orang lain lagi marah lalu diucapkan seperti ngerem kemarahan walaupun niatnya baik orang jadi marah," kata Jimly.
"Jadi yang kita pegang cukup statement resmi ketika mereka rapat antarkementerian waktu rapat koordinasi menteri luar negeri sudah memberi statement ada empat poin, itu saja yang jadi pegangan," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Pranowo mengancam bakal menenggelamkan kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal
Baca SelengkapnyaGanjar menilai, langkah tegas dalam menjaga sumber daya kelautan mesti
Baca SelengkapnyaSusi terlihat bersemangat mengikuti Pawai Bebas Plastik. Ia juga membentangkan poster-poster menggegerkan.
Baca SelengkapnyaPara nelayan diiming-iming gaji besar dibandingkan fokus terhadap keterampilan melaut.
Baca SelengkapnyaPenenggelaman melalui teknik pengeboman ini dipopulerkan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Baca SelengkapnyaLuluk menyampaikan Indonesia berperan penting mendorong keberlanjutan ekonomi laut dan ketahanan pangan global.
Baca SelengkapnyaBersama para nelayan, Prabowo dan Susi berkeliling Pangandaran.
Baca SelengkapnyaRieke Diah Pitaloka ikut kritik kebijakan pemerintah soal ekspor pasir laut melalui Instagram.
Baca SelengkapnyaSusi turut memperkenalkan Prabowo sebagai Capres Gerindra kepada nelayan di Pangandaran.
Baca SelengkapnyaPrilly mendapat kesempatan memasang penanda satelit di sirip ikan hiu paus.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah program yang dititipkan Trenggono untuk bisa dilanjutkan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKKP menyerahkan dua kapal ikan barang milik negara yang berasal dari barang rampasan ke nelayan Banyuwangi.
Baca Selengkapnya