Kapitra: Ada empat pelaku pelemparan bom molotov ke rumah saya
Merdeka.com - Rumah mantan pengacara Habib Rizieq Syihab, Kapitra Ampera di Tebet dilempari dua molotov oleh orang tak dikenal. Kapitra menduga pelaku pelemparan bom molotov ada empat orang.
"Kejadiannya setelah salat Isya. Pelaku sempat terekam CCTV saat melempar bom molotov, ada empat orang," ujar Kapitra di lokasi kejadian, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (6/8).
Kapitra menegaskan tidak takut atas teror tersebut. Menurut caleg PDIP ini, rekaman CCTV tersebut sudah diserahkan kepada pihak ke polisi.
-
Bagaimana Paspampres menanggapi dugaan penganiayaan? Asintel Paspampres, Kolonel Kav Herman Taryaman membantah dugaan tersebut. Dia meyakini, tindakan pengamanan spanduk bukan dilakukan oleh anggotanya.
-
Bagaimana aparat keamanan merespon serangan KKB? 'Tindakan tegas aparat gabungan melakukan pengamanan wilayah di Kampung Yigi, merupakan upaya menjaga stabilitas keamanan dalam rangka kelancaran percepatan pembangunan di wilayah Papua,' kata Penkogabwilhan III, Letjen TNI Richard Tampubolon.
-
Siapa kader PDIP yang digeledah rumahnya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
-
Dimana rumah kader PDIP yang digeledah? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
-
Bagaimana cara Mpok Alpa mengatasi masalah CCTV? 'Udah gua mau ganti malahan, terus karenakan posisinya pagi (tengah malam) kan disitu lalu lalang motor, orang motor mah keliatan aja, ada yang cctv sebelah sana dekat mobil cuma ga keliatan,' beber Mpok Alpa.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
"Dari CCTV tersebut, jelas kok wajah pelaku pelemparan bom molotov. Mereka ada yang menggunakan helm. Teror ini perbuatan nista dan perbuatan pengecut," jelas dia.
Pelaku, kata dia, sempat mengawasi rumahnya selama beberapa menit dan menyisir jalan sekitar rumah. Kemudian mereka melempar dua molotov.
"Empat orang itu menggunakan dua motor. Dua orang di depan rumah dan dua orang lagi menyisir sekitar lingkungan rumah. Selama 7 menit mengawasi, kemudian mereka melempar dua molotov kemudian kabur," jelas dia.
Seperti diketahui, Kasat Reskrim Polres Jaksel AKBP Stefanus Tamuntuan menjelaskan, peristiwa pelemparan molotov terjadi sekitar pukul 19.10 WIB, Senin (6/8) di kediaman Kapitra di Jalan Tebet Timur Dalam VIII, Jakarta Selatan.
"Terjadi pelemparan molotov berupa botol Kratingdaeng dan diberikan sumbu dan berisi bensin. Saksi Ibu (istri) Kapitra beserta pembantu mendengar suara di garasi mobil rumah. Selanjutnya mendengar suara tersebut saksi melihat keluar garasi dan didapati 2 buah botol Kratingdaeng yang ada sumbu serta berisi bensin," kata Stefanus.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Empat saksidari pihak keluarga dan penjaga rumah telah diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaAksi teror OTK itu terjadi pada Sabtu (16/17) dini hari.
Baca SelengkapnyaKebakaran yang menewaskan empat penghuni rumah termasuk Sempurna terjadi karena disengaja
Baca SelengkapnyaSejumlah pria menggunakan baju loreng mendatangi rumah milik Harmansyah.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik CCTV Rekam Pembakar Rumah Wartawan di Karo, Pelaku Pakai Selimut dan Sebo
Baca SelengkapnyaRumah Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 06 Husairi di Pamekasan dilempar bahan peledak.
Baca SelengkapnyaNamun belum diketahui kelompok yang melakukan perusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaRekaman video detik-detik pelaku melakukan pembakaran rumah wartawan media daring tribrata.tv Rico Sempurna Pasaribu beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaMpok Alpa kerap mendapat teror di rumahnya. Kali ini, rumahnya dilempari celana dalam. Namun anehnya, saat kejadian berlangsung justru CCTV dalam kondisi mati.
Baca SelengkapnyaCalon korban sempat meneriaki pelaku, namun pelaku berhasil kabur.
Baca SelengkapnyaHingga kini Mpok Alpa masih belum bisa menemukan siapa pelaknya.
Baca Selengkapnya