Kapolri: Bu Rini menelepon saya bukan soal Pelindo
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengklarifikasi tentang adanya intervensi yang dilakukan Menteri BUMN Rini Soemarno dengan menghubunginya secara langsung melalui telepon terkait penggeledahan kantor PT Pelindo II oleh penyidik Bareskrim Polri. Badrodin mengatakan, tak ada intervensi tersebut.
Menurutnya, Rini Soemarno hanya menghubunginya terkait kasus dugaan korupsi dwelling time. Dia pun berkilah jika Rini memerintahkanya untuk menghentikan kasus PT Pelindo II.
"Kalau menanyakan soal Dirut Pelindo RJ Lino termasuk Bu Rini, dia hanya menelepon saya soal masalah dwelling time dan apa saja yang perlu ditertibkan atas kasus korupsi pengadaan barang dan jasa. Jadi, dia tak menanyakan tentang penggeledahan Pelindo," kata Badrodin di Komplek Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (8/9).
-
Apa hasil capaian Bareskrim Polri? Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada memaparkan, jumlah aset yang disita mencapai Rp10,5 triliun.
-
Siapa yang memimpin BNI dalam kerja sama ini? Dalam keterangannya, Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setyawan mengungkapkan, langkah ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh BNI dalam memperluas kerja sama bersama bank daerah, khususnya dalam rangka mempercepat proses digitalisasi transaksi perbankan sekaligus bentuk komitmen perseroan dalam menggunakan produk dalam negeri.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang ditetapkan tersangka dalam korupsi Bansos Jokowi? Pada kasus ini, satu orang telah ditetapkan menjadi tersangka yakni Direktur Utama Mitra Energi Persada sekaligus Tim Penasihat PT Primalayan Teknologi Persada tahun 2020, Ivo Wongkaren, alias IW.
-
Apa tindakan Bareskrim Polri terhadap caleg narkoba? Bareskrim Polri menangkap calon anggota legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang berinisial S, terkait perkara tindak pidana narkoba.
-
Siapa yang mengapresiasi kinerja Bareskrim Polri? Komisi III DPR mengapresiasi kinerja Bareskrim Polri yang mampu membongkar tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan kejahatan narkoba internasional jaringan FP.
Jenderal bintang empat itu mengaku mendapat telepon dari Rini Soemarno ketika tidak berada di kantornya Mabes Polri. Ia pun tak mengetahui secara persis penggeledahan kantor Pelindo yang dilakukan Kabareskrim Jenderal Budi Waseso (Buwas) beberapa waktu lalu.
"Saya tidak tahu secara persis tentang penggeledahan tersebut. Saya hanya tahu penggeledahan terkait kasus pengadaan 10 mobile crane," terangnya.
Untuk membuktikan pernyataannya itu, ia meminta semua pihak untuk mengklarifikasi langsung ke Rini Soemarno atau mencari sumber lain. "Bisa dicek dan cari sumbernya karena yang ditelepon adalah saya," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Soal baiknya bagaimana sikap KPK, Jokowi tidak ingin berkomentar.
Baca SelengkapnyaDudung kemudian mempertanyakan Megawati, yang tidak menyinggung ketidaknetralan Badan Intelijen Negara atau BIN.
Baca SelengkapnyaBeredar catatan yang menjelaskan soal kronologi pemerasan yang dilakukan Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaBudi Arie mengaku belum berkoordinasi dengan Benny terkait sosok berinisial 'T'.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, TNI-Polri tidak perlu takut dengan wanti-wanti Megawati itu.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga menyinggung soal netralitas ini untuk BIN.
Baca SelengkapnyaBenny sebelumnya mengaku sudah mengungkap sosok T saat agenda rapat terbatas (ratas) yang kala itu dihadiri Presiden Jokowi dan Kapolri.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani secara mengejutkan mengungkap sosok berinisal T.
Baca SelengkapnyaBenny dengan lantang mengaku sudah mengungkap sosok T di depan Presiden Jokowi dan Kapolri Listyo Sigit
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi
Baca SelengkapnyaJokowi memanggil kepala kedua lembaga, Kapolri Listyo Sigit dan Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk menjelaskan polemik tersebut
Baca SelengkapnyaAlasan itu disampaikan Agung, mengingat Henri yang merupakan Anggota TNI Aktif.
Baca Selengkapnya