Kapolri sulit buktikan jenderal terlibat karena belum periksa Novel
Merdeka.com - Penyidik senior KPK Novel Baswedan mencurigai ada keterlibatan jenderal di balik kasus penyiraman terhadap dirinya. Bahkan Novel menyebut jenderal tersebut masih aktif di kepolisian.
Menanggapi itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan Polri belum bisa menyelidiki kecurigaan Novel lantaran belum memeriksa secara langsung di Singapura. Tito kembali mengatakan kalau surat izin dari KPK belum dikeluarkan.
"Kita sudah siapkan tim untuk berangkat ke Singapura. Agar lebih fair dari KPK juga akan mendampingi sehingga obyektif," kata Tito usai melapor perkembangan kasus Novel ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana, Senin (31/7).
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
Untuk itu, Kapolri berencana bertemu pimpinan KPK untuk membahas masalah itu. "Sekaligus memverifikasi langkah ke depan tim gabungan Polri dan KPK," katanya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku masih menyelidiki pernyataan Novel Baswedan terkait keterlibatan dugaan keterlibatan jenderal polisi dalam kasus penyiraman air keras. Terutama terkait pernyataan Novel di banyak media mengenai kasusnya.
"Persoalannya adalah kita akan mengirimkan tim ke sana untuk mendalami apakah itu fakta hukum, atau merupakan isu. Ini beda. Kalau fakta hukum kita bisa follow up langsung ya dengan penyidikan," kata Tito di Jakarta, Rabu (26/7).
Bila pernyataan Novel merupakan isu maka pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk selanjutnya mendapatkan berbagai fakta. Tito juga mengaku telah mengirimkan tim ke Singapura untuk menemui Novel dalam rangka mengonfirmasi pernyataan Novel.
"Kita sudah berkali kali kirim tim ke sana, yang ini akan kita dalami juga. Saya ingin ada tim dari KPK juga bersama-sama dengan polri bergabung dan kemudian mengembangkan," ujarnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alasan itu disampaikan Agung, mengingat Henri yang merupakan Anggota TNI Aktif.
Baca Selengkapnya"Saya cuma khawatir bila ternyata itu tidak ada uangnya, tetapi KPK mau buat framing saja," kata Novel.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan menuding penangkapan mantan Mentan SYL sebagai upaya Firli Bahuri menutupi kasus pemerasan.
Baca SelengkapnyaKejagung mengakui, penyidik masih mempertimbangkan belum perlunya pemeriksaan lanjutan bagi Dito Ariotedjo.
Baca SelengkapnyaPolda Metro juga mengintensifkan koordinasi dengan jaksa supaya meminimalkan pengembalian berkas secara berulang.
Baca SelengkapnyaKasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.
Baca Selengkapnya