Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapolri sulit buktikan jenderal terlibat karena belum periksa Novel

Kapolri sulit buktikan jenderal terlibat karena belum periksa Novel Novel Baswedan dirujuk ke RS JEC Menteng. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Penyidik senior KPK Novel Baswedan mencurigai ada keterlibatan jenderal di balik kasus penyiraman terhadap dirinya. Bahkan Novel menyebut jenderal tersebut masih aktif di kepolisian.

Menanggapi itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan Polri belum bisa menyelidiki kecurigaan Novel lantaran belum memeriksa secara langsung di Singapura. Tito kembali mengatakan kalau surat izin dari KPK belum dikeluarkan.

"Kita sudah siapkan tim untuk berangkat ke Singapura. Agar lebih fair dari KPK juga akan mendampingi sehingga obyektif," kata Tito usai melapor perkembangan kasus Novel ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana, Senin (31/7).

Untuk itu, Kapolri berencana bertemu pimpinan KPK untuk membahas masalah itu. "Sekaligus memverifikasi langkah ke depan tim gabungan Polri dan KPK," katanya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku masih menyelidiki pernyataan Novel Baswedan terkait keterlibatan dugaan keterlibatan jenderal polisi dalam kasus penyiraman air keras. Terutama terkait pernyataan Novel di banyak media mengenai kasusnya.

"Persoalannya adalah kita akan mengirimkan tim ke sana untuk mendalami apakah itu fakta hukum, atau merupakan isu. Ini beda. Kalau fakta hukum kita bisa follow up langsung ya dengan penyidikan," kata Tito di Jakarta, Rabu (26/7).

Bila pernyataan Novel merupakan isu maka pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk selanjutnya mendapatkan berbagai fakta. Tito juga mengaku telah mengirimkan tim ke Singapura untuk menemui Novel dalam rangka mengonfirmasi pernyataan Novel.

"Kita sudah berkali kali kirim tim ke sana, yang ini akan kita dalami juga. Saya ingin ada tim dari KPK juga bersama-sama dengan polri bergabung dan kemudian mengembangkan," ujarnya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TNI Sebut Penetapan Tersangka Kabasarnas Bukan Ranah KPK, Begini Aturannya
TNI Sebut Penetapan Tersangka Kabasarnas Bukan Ranah KPK, Begini Aturannya

Alasan itu disampaikan Agung, mengingat Henri yang merupakan Anggota TNI Aktif.

Baca Selengkapnya
Ada Cek Rp2 T di Rumdin Syahrul Yasin Limpo saat Digeledah KPK, Novel Baswedan: Saya Khawatir Itu Framing Saja
Ada Cek Rp2 T di Rumdin Syahrul Yasin Limpo saat Digeledah KPK, Novel Baswedan: Saya Khawatir Itu Framing Saja

"Saya cuma khawatir bila ternyata itu tidak ada uangnya, tetapi KPK mau buat framing saja," kata Novel.

Baca Selengkapnya
Novel Baswedan Duga Penangkapan Syahrul Yasin Limpo Upaya Firli Bahuri Tutupi Kasus Pemerasan
Novel Baswedan Duga Penangkapan Syahrul Yasin Limpo Upaya Firli Bahuri Tutupi Kasus Pemerasan

Novel Baswedan menuding penangkapan mantan Mentan SYL sebagai upaya Firli Bahuri menutupi kasus pemerasan.

Baca Selengkapnya
Kejagung Bicara Status Dito Ariotedjo di Kasus Korupsi BTS Kominfo
Kejagung Bicara Status Dito Ariotedjo di Kasus Korupsi BTS Kominfo

Kejagung mengakui, penyidik masih mempertimbangkan belum perlunya pemeriksaan lanjutan bagi Dito Ariotedjo.

Baca Selengkapnya
Proses Hukum Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Dinilai Lambat, Ini Jawaban Kapolda Metro
Proses Hukum Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Dinilai Lambat, Ini Jawaban Kapolda Metro

Polda Metro juga mengintensifkan koordinasi dengan jaksa supaya meminimalkan pengembalian berkas secara berulang.

Baca Selengkapnya
Kompolnas Rekomendasikan Audit Investigasi Penyidikan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Ini Alasannya
Kompolnas Rekomendasikan Audit Investigasi Penyidikan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Ini Alasannya

Kasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.

Baca Selengkapnya