Kembali kritis, terpidana mati Zulfikar Ali dirawat di rumah sakit
Merdeka.com - Terpidana mati kasus narkoba asal Pakistan, Zulfikar Ali kembali dilarikan ke rumah sakit. Terpidana mati yang lolos dari eksekusi mati pada 29 Juli 2016 lalu tersebut kini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Margono Soekarjo, Purwokerto.
Istri Zulfikar, Siti Rohani mengatakan suaminya dibawa ke rumah sakit pada Rabu (10/8). "Iya, Rabu sore kita berangkat dari Cilacap," ujarnya saat dihubungi, Kamis (17/8).
Siti mengungkapkan, suaminya dibawa ke rumah sakit lantaran trombositnya sempat turun dan leukositnya rendah. Namun, saat ini kondisi suaminya berangsur membaik. "Trombosit turun hanya 31 dan sama leukosit juga rendah. Sempat transfusi trombosit, dan sekarang sudah agak baik kondisinya," ucap Siti.
-
Mengapa kesehatan istri Jenderal Sayidiman menurun? Menurut pengakuan Sayidiman, kondisi kesehatan istrinya disebabkan oleh dampak emosional akibat perlakuan tidak adil yang diterima oleh suaminya.
-
Bagaimana pasangan ini meninggal? Beberapa laporan media mengklaim pasangan tersebut mati karena dirajam. Namun Papathanasiou mengatakan tidak ada bukti terkait klaim tersebut. Penyebab kematian pasangan ini masih misterius.
-
Siapa yang merawat suami koma? Sun Hongxia, berasal dari Provinsi Anhui, di Timur China, menolak untuk menyerah pada suaminya yang terkena serangan jantung dan jatuh pingsan pada 2014.
-
Mengapa pengantin wanita meninggal? Diketahui, pengantin wanita ini meninggal dunia lantaran kelelahan dan mengalami hipertensi.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Apa yang membuat almarhumah tertekan? 'Pungutan ini sangat memberatkan almarhumah dan keluarga. Faktor ini diduga menjadi pemicu awal almarhumah mengalami tekanan dalam pembelajaran karena tidak menduga akan adanya pungutan-pungutan tersebut dengan nilai sebesar itu,' sambungnya.
Sebelum dipindah ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Batu Pulau Nusakambangan, Zulfikar Ali mengalami komplikasi penyakit bronkhitis, liver dan hepatitis. Tak lama dipindah dari LP Narkotika Cipinang ke LP Batu, Zulfikar mendapat penanganan serius di Rumah Sakit Umum
Daerah Cilacap.
Menjelang eksekusi mati tahap tiga pada akhir Juli lalu, Zulfikar kembali dibawa ke LP Batu untuk menjalani isolasi. Saat itu, beredar kabar Zulfikar Ali termasuk dalam daftar salah satu terpidana mati yang akan dieksekusi. Namun, eksekusi terhadap Zulfikar tersebut ditunda pemerintah tanpa alasan yang jelas.
Hingga kini, pihak keluarga masih fokus untuk penyembuhan penyakit yang diderita Zulfikar. "Kami minta doanya terus ya mas, untuk kesembuhan bapak sama untuk kasusnya juga," tulisnya dalam pesan singkat.
Sementara itu, Kepala Lapas Batu, Abdul Aris membenarkan Zulfikar Ali dirawat di Rumah Sakit Margono Soekarjo. Kata dia, Zulfikar Ali mengalami penurunan kondisi kesehatannya. "Zulfikar dirawat di (Rumah Sakit) Margono karena drop. Kami sudah sampaikan kondisinya ke kejaksaan dan minta adanya pengawalan dari pihak kepolisian," ungkap Abdul.
Untuk diketahui, Zulfikar Ali divonis hukuman mati saat persidangan di Pengadilan Negeri Tangerang tahun 2005 silam. Dia diputus bersalah karena kasus kepemilikan 300 gram heroin. Belakangan, pengacara Zulfikar Ali, Saut Rajagukguk mengatakan tuduhan tersebut tidak berdasar, karena kliennya tidak terbukti.
"Sebenarnya, Zulfikar tidak pernah tertangkap tangan, tidak pernah ada pada badannya. Di persidangan, dia (Gurdiph Sing) membuat pernyataan bahwa itu bukan milik Zulfikar. Tetapi kemudian itu tidak dipertimbangkan oleh hakim," ujarnya.
Saut menggambarkan, suasana persidangan kliennya saat itu tidak lagi steril. Baik Zulfikar maupun keluarganya sendiri diminta untuk membayar sejumlah uang agar tuntutannya tidak diteruskan lagi.
"Karena memang saat itu, secara nyata ruang persidangan sudah tidak steril. Sudah ada orang-orang yang meminta uang ke keluarga Zulfikar secara langsung, maupun ke Zulfikar langsung. Kalau ada uang ini, bisa dibebaskan hukumannya," jelasnya.
Dukungan terhadap Zulfikar datang dari mantan Presiden Republik Indonesia, BJ Habibie yang sebelum eksekusi dilaksanakan melayangkan surat ke pemerintah untuk tidak mengeksekusi Zulfikar Ali.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sultan kini menjalani pengobatan di Rumah Sakit Polri.
Baca SelengkapnyaAgar kembali naik berat badannya, yang sempat menurun 22 kg, dari 68 kg menjadi 46 kg.
Baca SelengkapnyaSultan Rifat hampir satu pekan menjalani perawatan di RS Polri.
Baca SelengkapnyaRizky Billar dilarikan ke rumah sakit secara tiba-tiba. Begini kondisi terbarunya.
Baca SelengkapnyaPerisitiwa ini bermula ketika pasien merasakan sakit di dada dan badan juga terasa lemas.
Baca SelengkapnyaSonny Septian harus menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami penyempitan pembuluh darah.
Baca SelengkapnyaAdiba Khanza datang menjenguk sang ibunda, Ummi Pipik. Adiba datang bersama sang suami Egy Maulana Vikri.
Baca SelengkapnyaDisela-sela momen ibadahnya di Tanah Suci, Citra Kirana harus dilarikan ke UGD salah satu rumah sakit di Mekah.
Baca Selengkapnya