Dua Kerangka Sepasang Kekasih Berusia 5.800 Tahun Ini Saling Berpelukan, Diduga Mati Dirajam
Kerangka ini ditemukan di salah satu situs pemakaman Neolitiakum terbesar di Eropa.
Kerangka ini ditemukan di salah satu situs pemakaman Neolitiakum terbesar di Eropa.
-
Bagaimana posisi sepasang kekasih di makam? Tangan pria memeluk pinggang kekasihnya, sedangkan perempuan tersebut menyandarkan kepalanya di pundak si pria.
-
Kenapa sepasang kekasih itu dikubur bersama? Menurut para peneliti, penemuan makam semacam ini membantu menjelaskan konsepsi kehidupan sosial manusia dan kematian dengan lebih baik, juga sikap manusia pada zaman itu terhadap persoalan cinta, ketika samen leven (kohabitasi, hidup bersama tanpa ikatan pernikahan) antara kelompok etnis yang berbeda mendorong munculnya dan penyebaran etos pluralistik.
-
Dimana sepasang kekasih ditemukan? Makam ini awalnya digali pada 2020 di Kota Datong, Provinsi Shanxi, China utara.
-
Mengapa kerangka-kerangka ini diyakini sebagai korban? Setidaknya satu dari mereka berbaring tengkurap, jadi ini bukan penguburan atau kuburan yang disengaja,' ungkap Tomasz Dzieńkowski, seorang peneliti di Universitas Maria Curie-Skłodowska 'Kerangka-kerangka tersebut akan menjalani uji radiokarbon. Jika ketiga kerangka itu berasal dari pertengahan abad ke-13, maka kita dapat berasumsi bahwa mereka adalah korban invasi Mongol,' imbuh Dzieńkowski, seperti dilansir dari laman Newsweek.
-
Kenapa para arkeolog percaya kerangka itu meninggal karena gempa bumi? Namun, bukti konkret yang mendukung teori ini belum ditemukan sejak penggalian dimulai pada akhir tahun 1980-an.Mehmet Işıklı, yang memimpin tim arkeolog dalam penggalian ini dan merupakan seorang profesor di Departemen Arkeologi Universitas Atatürk, menyatakan bahwa penemuan kerangka ini memberikan bukti yang sangat penting mendukung teori gempa bumi.
-
Kapan kerangka itu meninggal? Para arkeolog menemukan sebuah kerangka yang sangat utuh, yang diyakini merupakan milik seseorang dengan status sosial tinggi, dan diperkirakan meninggal sekitar 2.700 tahun yang lalu akibat gempa bumi.
Dua Kerangka Sepasang Kekasih Berusia 5.800 Tahun Ini Saling Berpelukan, Diduga Mati Dirajam
Kerangka sepasang kekasih ditemukan pada 2015 lalu di Gua Alepotrypa, Peloponnese, Yunani. Penemuan ini sangat langka dan luar biasa, pasalnya kedua kerangka tersebut dalam posisi saling berpelukan
Dikutip dari Greek Reporter, hasil tes DNA dua kerangka tersebut baru-baru ini menunjukkan mereka berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Kerangka ini berasal dari tahun 3.800 SM dan berusia 5.800 tahun.
Arkeolog Yunani, Anastasia Papathanasiou yang bekerja di situs gua tersebut sejak 1980-an mengatakan kemungkinan pasangan itu meninggal saat sedang berpelukan atau posisinya diatur saling berpelukan sesaat setelah mereka meninggal.
"Itu pelukan yang sangat natural," kata Papathanasiou, menambahkan bahwa posisi itu tidak tampak diatur seperti itu.
Foto: Kementerian Kebudayaan Yunani
Mati Dirajam
Beberapa laporan media mengklaim pasangan tersebut mati karena dirajam. Namun Papathanasiou mengatakan tidak ada bukti terkait klaim tersebut. Penyebab kematian pasangan ini masih misterius.
Kuburan sepasang kekasih ini ditemukan di dekat kuburan seorang anak dan bayi baru lahir. Ditemukan juga kuburan ketiga berisi kerangka pria muda dan wanita muda yang saling berhadapan dalam posisi meringkuk, lutut mereka menopang dagu.
"Jenis penguburan dalam posisi meringkuk ini biasa di zaman Neolitikum, tapi penguburan dua orang secara spesifik dengan saling berpelukan itu salah satu contoh paling awal yang diketahui," jelas arkeolog George Papathanassopoulos kepada Athens-Macedonia News Agency.
Sebanyak 31 persen dari kerangka yang ditemukan di gua tersebut memiliki tanda-tanda kekerasan yang disebabkan oleh batu, kerikil, maupun pentungan. Ini diduga karena dulunya mereka hidup di zaman yang penuh kekerasan. Menurut laporan National Geographic, luka yang mereka alami tidak mematikan dan ada yang sudah sembuh, tapi temuan ini menunjukkan frekuensi luka atau trauma kepala tertinggi yang ditemukan di satu lokasi pemakaman Neolitikum Yunani.Menurut data dan analisis terbaru, gua tersebut tampaknya digunakan dari Zaman Neolitikum Awal sampai Akhir (6000-3200 SM) dan dijadikan sebagai tempat tinggal dan pemakaman. Di akhir Zaman Neolitikum Akhir (3200 SM), gempa bumi dahsyat mengguncang wilayah tersebut, menyebabkan pintu gua tertutup batu dan para penghuni terkubur di dalamnya.
Gua Alepotrypa adalah salah satu situs pemakaman Neolitikum terbesar di Eropa. Ada sekitar 170 kerangka manusia di dalamnya. Gua ini telah digali sejak 1970.
Foto: George Fournaris, CC 4.0/Wikipedia