Kemenkes: Kebutuhan Obat di 34 Provinsi Sudah Mencukupi
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan memastikan kebutuhan obat di 34 provinsi kini sudah mencukupi. Sementara, ketersediaan oksigen di 20 kabupaten/kota besar di Jawa-Bali mencukupi rata-rata kebutuhan hingga lebih dari 48 jam.
"Kebutuhan obat di 34 provinsi sudah mencukupi. Favipiravir, Remdesivir, Tocilizumab 400mg/20ml, multivitamin, IVIg 5%/50ml total 4.958.599, sedangkan stoknya mencapai 23.663.526," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi dilansir dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, Kamis (10/2).
Hingga sekarang, total pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit rujukan nasional mencapai 26,3 persen per 9 Februari 2022 pukul 16.30 WIB. Kondisi ini dinilai masih terkendali dibanding kenaikan kasus harian yang mencapai 46.843.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa penting untuk menjaga kesehatan di tengah meningkatnya kasus cacar air? Menurut dr. Inggrid, menjaga daya tahan tubuh menjadi sangat krusial di tengah meningkatnya kasus penyakit menular seperti cacar air.
-
Kenapa TPU Cikadut jadi penting saat pandemi Covid-19? Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Nadia mengatakan meski masih terkendali, pemerintah terus memperkuat fasilitas layanan kesehatan agar lebih optimal menghadapi kenaikan kasus yang diperkirakan terjadi 2 hingga 3 minggu ke depan.
Menurutnya, fasilitas layanan kesehatan menjadi krusial di masa kenaikan kasus demi meminimalisir risiko terberat yang dihadapi pasien Covid-19. Utamanya penderita gejala sedang, berat, kritis, dan pasien dengan komorbid serta belum divaksinasi.
"Saat ini kesiapan layanan kesehatan nasional masih terkendali jika dibandingkan dengan kasus konfirmasi harian. Ini membuktikan sejauh ini strategi kita masih bisa berjalan efektif dan efisien dalam penanganan pasien," katanya.
Nadia menjelaskan, pemerintah meningkatkan testing dan tracing untuk mencegah infeksi virus Covid-19 meluas. Kemudian menyiapkan penginapan tenaga kesehatan bekerja sama dengan Kemenparekraf, seperti menyediakan asrama hotel terpusat.
"Tenaga kesehatan kita perlu mendapatkan perlindungan dari terinfeksi Covid-19. Kita harus menata alur mobilisasi yang terpusat bagi tenaga kesehatan kita agar meminimalisir risiko terinfeksi dan sakit, serta melindungi keluarga mereka dari paparan yang tinggi dari virus," tambahnya.
Seiring dengan penguatan fasilitas layanan kesehatan, Nadia meminta dukungan masyarakat untuk menekan jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 harian. Masyarakat bisa berpartisipasi dengan cara melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah apabila terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala.
Apabila tidak memungkinkan isoman, masyarakat bisa melakukan isolasi terpusat di tempat-tempat yang sudah disediakan pemerintah. Selain itu, masyarakat perlu memperketat protokol kesehatan dan segera melengkapi vaksinasi untuk memperkecil peluang dirawat dengan gejala berat hingga kritis akibat terinfeksi Covid-19.
"Vaksinasi sudah terbukti efektif memperkecil risiko kesakitan dan kematian akibat Covid-19, karena data yang kami peroleh, sebagian besar pasien berat dan kematian disebabkan pasien belum memperoleh vaksinasi lengkap," tutup Nadia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet memastikan harga alkes dan obat-obatan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPara Capres memiliki solusi dalam mewujudkan pelayanan kesehatan tanpa diskriminasi bagi seluruh lapisan masyarakat
Baca SelengkapnyaKemenkes membuat pelatihan-pelatihan agar semakin banyak puskesmas yang dapat menangani masalah-masalah mental.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mewanti, jangan sampai ada keteledoran dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaGanjar Bicara Peningkatan Sektor Kesehatan: Butuh Peralatan Canggih, Dokter Harus Update Ilmu
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaTerlebih, kata Jokowi, distribusi dokter spesialis di daerah juga tak merata.
Baca Selengkapnya