Kemenkes: Vaksin Influenza Bisa Bikin Kebal Terhadap Penularan HMPV
Namun, vaksin influenza belum menjadi kebijakan pemerintah sehingga masyarakat yang ingin vaksinasi harus membayar mandiri.
Vaksin influenza ternyata bisa memberikan kekebalan terhadap infeksi akibat Human Metapneumovirus (HMPV). Alasannya, karena gejala HMPV mirip dengan flu biasa.
"Walaupun bukan vaksin langsung yang melindungi HMPV, tapi vaksin influenza dapat memberikan kekebalan terhadap penularan (HMPV)," kata Ketua Tim Kerja Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Kementerian Kesehatan Nani Rizkiyati dalam diskusi daring ‘Kenali ISPA dan Pneumonia untuk Kita Cegah dan Obati’ di Jakarta, Senin (13/1).
Nani merujuk informasi dari pakar kesehatan menjelaskan orang-orang yang sudah divaksin influenza memiliki risiko yang kecil untuk tertular HMPV.
Hanya saja, sambung dia, vaksin influenza belum menjadi kebijakan pemerintah sehingga masyarakat yang ingin vaksinasi harus membayar mandiri.
Adapun HMPV memiliki karakteristik mirip seperti flu biasa dengan gejala seperti batuk, pilek, bisa juga disertai demam dan sakit tenggorokan. Kemudian, sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih sendiri tanpa memerlukan perawatan khusus.
Namun, seseorang harus waspada apabila gejalanya semakin memberat, salah satunya ditandai dengan sesak napas. Bila mengalami kondisi ini, maka segera mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat misalnya puskesmas.
"Apabila gejalanya semakin berat, bisa sesak napas, maka jangan meremehkan. Tapi jangan panik, yang perlu kita lakukan adalah tetap waspada," ujar Nani, dilansir Antara.
Pencegahan Selain Imunisasi
Lalu, demi mencegah terkena virus ini dan menjadi sakit, masyarakat perlu melakukan langkah pencegahan. Selain imunisasi, langkah lainnya yakni memakai masker bila berada di kerumunan, rutin mencuci tangan dan menghindari kontak langsung dengan seseorang yang mengalami gejala flu.
"Waspada jika kontak dengan unggas mati mendadak, kemudian flu. Itu harus segera ke puskesmas biar diperiksa, diusap (swab) tenggorok, hidung agar diketahui virusnya apa, subtipenya apa," kata dia.
Nani menambahkan, hingga saat ini belum ada laporan kematian akibat HMPV. Laporan pasien yang meninggal dunia, sambung dia, sebetulnya dia menderita mendadak penyakit lain.
"Jadi, bukan karena kena HMPV terus meninggal. Itu tidak ada. Karena gejalanya flu ringan," katanya.
HMPV merupakan salah satu dari banyak mikroorganisme atau agen penyebab penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, total kasus ISPA akibat HMPV sejak 2023 hingga Januari 2025 yakni sebanyak 214 kasus. Dengan rincian 13 kasus pada 2023, 121 kasus pada 2024, dan 79 kasus pada 2025.