Kemenko Perekonomian Beri Jatah KUR 60 Persen di Sektor Produksi
Merdeka.com - Kementerian Koordinator Perekonomian berupaya menguatkan sektor industri produksi hingga 60 persen dari total jatah KUR Nasional sebesar Rp 140 triliun di tahun 2019.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, lskandar Simorangkir menjelaskan, sektor produksi tersebut dimaksudkan untuk memaksimalkan industri kreatif dibandingkan perdagangan.
Sebab katanya, sektor perdagangan terlalu berat di tengah tantangan global. Sementara pariwisata masuk dalam sektor produksi.
-
Bagaimana pemerintah optimalkan KUR? Pemerintah juga terus melakukan pemutakhiran Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) yang menjadi salah satu pilar penting dalam penyaluran KUR.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Kenapa pemerintah menyalurkan KUR? Pemerintah berencana melanjutkan penyaluran KUR yang tidak hanya memprioritaskan kuantitas, tetapi juga memprioritaskan kualitas.
-
Apa tugas Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa strategi Kementan untuk meningkatkan produktivitas? Mentan mengatakan penanaman 1000 hektare adalah strategi pemerintah dalam menjaga dan meningkatkan produktivitas.
-
Bagaimana KEK Likupang meningkatkan ekonomi? Dari situ ekonominya dan warga desa menyala.'Likupang mulai banyak didatangi wisatawan karena bagian dari KEK dan Destinasi Super Prioritas, namun belum memiliki souvenir khusus. Dari situlah saya memulainya kenapa kita tidak buat saja. Bahan bakunya juga tersedia, sampah dari sekitar desa dan tempat wisata,' tutur Dolvi.
"Untuk menguatkan pendapatan devisa negara. Peningkatan devisa efektif di sektor produksi, kalau perdagangan berat. Di tengah tantangan global, China saja turun triwulan kedua," kata Iskandar di Pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi, Jumat (19/7).
Sektor pariwisata yang dimaksud, dinilai selaras dengan sektor perdagangan sebab memiliki dampak yang efektif untuk menyumbangkan devisa. Beberapa kategori KUR sektor pariwisata bisa masuk dalam pinjaman untuk usaha souvernir, oleh-oleh hingga penginapan homestay.
"Pariwisata tidak ada batasan, dari 140 triliun. Yang penting kur produksi 60 persen, wisata termasuk KUR produksi," jelasnya.
Saat ini, dari Rp 140 triliun di tahun 2019, realisasi penyaluran KUR hingga 30 Juni 2019 adalah Rp75,1 triliun atau sebesar 53,7 persen dari target Rp 140 triliun untuk 2,7 juta debitur.
"Sejak diluncurkan September 2018, total yang sudah disalurkan di Banyuwangi sendiri mencapai Rp 657 miliar kepada 26 ribu debitur," tambahnya.
Meski suku bunga yang dijanjikan sebesar 7 persen, debitur bisa meminjam mulai dari Rp 25 juta hingga Rp 500 juta.
"Pinjaman kalau untuk kur mikro maksimum Rp 25 juta, kalau kur kecil Maksimum Rp 500 juta. Seperti usaha homstay, tadi ada yang pinjam Rp 250 juta," ujarnya.
Siapapun, yang masuk dalam kategori usaha memungkinkan untuk mendapatkan KUR, dengan syarat bisa memenuhi target angsuran dari perbankan.
"Sepanjang penilaian bank memungkinkan untuk pembayaran, ya silakan, ya kita penuhi. Kalau KUT mikro tak perlu akuntan tambahan, cukup dari proyeknya sendiri, ditutup dari perusahaan penjaminan asuransi Askrindo dan Jamkrindo. Kalau ada bank minta tambahan agunan, sesuai aturan tidak perlu, karena sudah dijamin," katanya.
Sementara akumulasi KUR secara nasional, yang telah disalurkan sejak 2015 hingga akhir Juni 2019 sebesar Rp408,5 triliun. Angka tersebut diberikan kepada 16,57 juta debitur dengan Non Performing Loan (NPL) tetap terjaga sebesar 1,39 persen.
Iskandar melanjutkan, Banyuwangi mendapatkan alokasi KUR Pariwisata yang cukup besar karena mulai dikenal dengan potensi pariwisatanya.
"Banyuwangi merupakan daerah yang memiliki potensi pariwisata yang cukup besar. Dan itu menjadi perhatian kami untuk menyalurkan KUR di Banyuwangi," ujarnya (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggaran subsidi KUR tersebut setara dengan membangun sebanyak 40 unit waduk.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya agar penyaluran KUR bisa dipercepat.
Baca SelengkapnyaKUR Pertanian telah lama menjadi salah satu instrumen keuangan yang sangat bermanfaat bagi petani di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,94 persen (yoy) di Kuartal III-2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus memberikan dukungan untuk mengakselerasi perkembangan KEK melalui pemberian sejumlah insentif fiskal dan non-fiskal
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana melanjutkan penyaluran KUR yang tidak hanya memprioritaskan kuantitas, tetapi juga memprioritaskan kualitas.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Agustus 2024 BRI telah berhasil menyalurkan KUR kepada 2,6 juta debitur UMKM dengan total nilai mencapai Rp126,12 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit usaha rakyat (KUR) baru setengah dari target Rp297 triliun.
Baca SelengkapnyaPembiayaan UMKM harus dipermudah, karena penyaluran kredit perbankan ke UMKM baru 21 persen dari total kredit yang ada.
Baca SelengkapnyaBRI optimistis dapat memenuhi penyaluran KUR untuk tahun ini senilai Rp165 triliun pada bulan September 2024.
Baca SelengkapnyaMenkopUKM mengatakan dukungan ini merupakan bentuk nyata bagaimana pemerintah juga merespon kebutuhan UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM juga menemukan ada dana KUR yang diterima tidak sepenuhnya dipakai untuk modal usaha.
Baca Selengkapnya