Kenapa KKB Papua Selalu Serang Tukang Ojek?
Merdeka.com - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kerap kali menyasar tukang ojek sebagai korban aksi terornya. Mereka selalu mengklaim bahwa tukang ojek tersebut merupakan intel.
Teranyar, KKB kembali menembak tukang ojek di wilayah Puncak, tepatnya di pertigaan jalan Kimak, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Rabu (22/3) sekitar pukul 09.20 WIT. Korban bernama Irwan. Berprofesi sebagai tukang ojek.
Pada 5 Desember 2022 lalu, KKB juga membunuh dua tukang ojek yang mangkal di pangkalan Kali Digoel, Distrik Oksem, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.
-
Di mana KKB menyerang? Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kelompok Egianus Kogoya kembali buat onar di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan terhadap ojol? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Apa itu keperjakaan? Keperjakaan bukanlah kondisi medis, melainkan suatu konsep sosial dan budaya. Seorang pria dianggap perjaka jika ia belum pernah melakukan hubungan seksual.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Ada Distrust
Pengamat Militer, Khairul Fahmi, mengatakan, yang dilakukan KKB sebagai bentuk teror menunjukkan kehadiran mereka di tengah masyarakat. Selain itu, profesi tukang ojek dianggap sebagai intel atau mata-mata.
"Kenapa banyak tukang ojek ini berkaitan dengan persepsi bahwa tukang ojek itu salah satu profesi sering yang dipakai aparat intelijen untuk menyamar menjadi mata-mata," katanya kepada merdeka.com, Rabu (22/3).
Meskipun, katanya, sebagai mata-mata itu tidak dapat dibuktikan. Sehingga timbul adanya distrust atau ketidakpercayaan kedua belah pihak.
"Bahkan aparat intelijen yang sedang menyamar tapi itu susah dipercaya oleh KKB. Karena mereka ini juga takut sama-sama punya problem distrust. Punya problem ketidakpercayaan satu sama yang lain. Tukang ojek ini bukan aparat. Tapi KKB menuding mereka aparat, ini dampak dari penyamaran-penyamaran sering memakai profesi-profesi yang berinteraksi langsung dengan masyarakat," ujar Fahmi.
Dampak distrust juga, ujar Fahmi, ada kecurigaan dari KKB bahwa tukang ojek yang biasa mangkal tersebut adalah intelijen. Sehingga selalu menjadi sasaran KKB.
Sehingga, katanya, stigma itu terbentuk kedua belah pihak yang akhirnya merugikan masyarakat.
"Mereka nuudingnya begitu, padahal belum tentu juga. Tapi berarti profesi tukang ojek ini sering digunakan untuk nyamar," ujarnya.
Lebih lanjut, Fahmi berharap, agar aparat keamanan lebih dapat melindungi masyarakat. Dalam hal ini, menggunakan penyamaran yang tidak membuat masyarakat rugi. Bahkan menjadi korban keganasan KKB.
"Karena di Papua akses jalan masih jelek, akses transportasi paling banyak dimanfaatkan masyarakat ojek kan, jadi ya itu. Jadi profesi ojek dirugikan oleh kecurigaan KKB dan seringnya aparat kita menggunakan profesi tukang ojek untuk menyamar," tutur Fahmi.
Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diduga kembali melakukan penembakan terhadap masyarakat sipil. Kali ini, korban penembakan KKB bernama Irwan yang berprofesi sebagai tukang ojek.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, kejadian ini terjadi di wilayah Puncak, tepatnya di pertigaan jalan Kimak, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Rabu (22/3) sekitar pukul 09.20 WIT.
Dia menjelaskan, kejadian ini berawal dari saksi yang melihat korban sedang mengantarkan pelaku ke pertigaan jalan Kimak (batas jalan aspal). Kemudian, korban menunggu pelaku untuk membayar ongkosnya tersebut.
"Tiba-tiba, pelaku langsung mengeluarkan senjata api laras pendek jenis FN berwarna hitam dan menembak korban dari arah belakang korban sebanyak satu kali," katanya dalam keterangannya, Rabu (22/3).
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari hasil peyelidikan awal diduga pelakunya adalah KKB yang terdiri dari dua orang yaitu KKB Bumi Walo dan KKB Rambo.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subianto berang dengan aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terus menyebar teror di wilayah Papua.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi penyerangan tersebut mengakibatkan 3 orang meninggal dunia serta 2 orang selamat.
Baca SelengkapnyaTercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.
Baca SelengkapnyaKKB menyerang pos tower satgas tindak belukar ODC-2024 di Dusun Tigamajigi
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar onar di Bumi Cendrawasih. Mereka terus memancing petugas hingga kerap terjadi baku tembak
Baca SelengkapnyaKelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan aksi kejam. Mereka menembak mati Michelle Kurisi Ndoga, aktivis perempuan yang juga cucu Kepala Suku Silo.
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaKKB tiba-tiba menyerang truk. Membakar dan membunuh sopir.
Baca SelengkapnyaAlih-alih saling menghargai, mereka justru melakukan penyiksaan terhadap sesama orang asli Papua. Nampak para warga dikumpulkan untuk disiksa ditodong senpi.
Baca SelengkapnyaUntuk lokasi aksi KKB mayoritas terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, dan Pegunungan Bintang.
Baca Selengkapnya