Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepala BNPB akan pusatkan pengungsian jika Gunung Agung erupsi

Kepala BNPB akan pusatkan pengungsian jika Gunung Agung erupsi ibu-ibu pengungsi Gunung Agung memasak pisang goreng. ©2017 Merdeka.com/Gede Nadi Jaya

Merdeka.com - Seiring dengan diperpanjangnya waktu penanganan darurat pengungsi, pihak BNPB telah menyiapkan berbagai cara untuk mengamankan pengungsi bila Gunung Agung erupsi. Kepala BNPB Willem Rampangilei menuturkan, ada berbagai skenario mengalihkan pengungsi terdekat dan jauh dari Gunung Agung bila terjadi erupsi. Pihaknya mengutamakan pengungsi yang terdekat dari Gunung Agung, untuk dievakuasi terlebih dulu.

Dia juga sudah mempertimbangkan evakuasi bila saat erupsi dibarengi hujan lebat. Sebab dimungkinkan banjir lahar dingin dan tentu berdampak pada wilayah di luar radius zona 12 kilometer.

"Kalau erupsi terjadi disertai hujan lebat. Itu akan memunculkan banjir lahar dingin yang bisa jadi akan berdampak pada kota Amlapura," jelas Willem di Posko Komando Tanggap Darurat Gunung Agung, di Pelabuhan Tanah Ampo, Manggis, Karangasem Bali, Jumat (6/10).

Bila itu terjadi, pengungsi akan dibawa ke lokasi yang lebih jauh dan dirasa aman. Untuk itu akan ada rencana untuk pemusatan lokasi pengungsi.

"Untuk pemusatan lokasi pengungsi nantinya saat erupsi tiba masih sedang dalam proses. Kita masih mengumpulkan data yang akurat terkait jumlah pasti pengungsi yang ada," jelasnya.

Untuk mitigasi bencana, BNPB mengaku mengalami kendala. Sebab, masih ada warga yang berada di zona berbahaya radius 12 kilometer, tidak mau mengungsi dengan alasan memiliki ternak yang harus diurus. Saat ini masih ada sekitar 10.000 ekor ternak warga yang belum dievakuasi dari zona berbahaya. Otomatis, warga pemilik ternak juga enggan mengungsi.

Untuk itu, Bupati Karangasem dikabarkan sudah menyiapkan lahan seluas 300 hektar. Lahan tersebut cukup untuk menampung ternak dan warga yang mengungsi.

Sementara itu Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kasbani mengatakan, dari pengamatan enam jam terakhir ini yakni sejak pukul 06.00 Wita hingga 12.00 Wita, sudah terjadi 239 kali gempa vulkanik. Kegempaan tersebut dijelaskannya diantaranya Vulkanik Dangkal 69 kali, Vulkanik Dalam 148 kali, Tektonik Lokal 22 kali, dan gempa Tektonik Jauh 1 kali.

"Jika terjadi letusan, kemungkinan besar akan diawali dengan letusan kecil namun juga memungkinkan untuk diikuti oleh letusan yang lebih besar. Besarnya letusan tidak bisa ditentukan dengan pasti," singkat Kasbani.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BNPB Ungkap Potensi Bahaya Bencana Banjir Lahar Dingin Gunung Ibu: 13 Lokasi Ini Diminta Waspada
BNPB Ungkap Potensi Bahaya Bencana Banjir Lahar Dingin Gunung Ibu: 13 Lokasi Ini Diminta Waspada

Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan adanya potensi bahaya bencana banjir lahar dingin Gunung Ibu di Halmahera Barat.

Baca Selengkapnya
Erupsi Gunung Ruang Hari Ini, 12 Ribu Warga Dievakuasi
Erupsi Gunung Ruang Hari Ini, 12 Ribu Warga Dievakuasi

BNPB mengungkapkan tujuh posko darurat sudah disiapkan untuk menampung belasan ribu warga tersebut.

Baca Selengkapnya
Waspada Potensi Banjir Awal Agustus di Indonesia Tengah-Timur
Waspada Potensi Banjir Awal Agustus di Indonesia Tengah-Timur

Indonesia bagian tengah dan timur mayoritas masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada Agustus

Baca Selengkapnya
BMKG Minta Warga Pandeglang dan Lebak Waspada Dampak Hujan Lebat, Rawan Longsor hingga Erosi Tanah
BMKG Minta Warga Pandeglang dan Lebak Waspada Dampak Hujan Lebat, Rawan Longsor hingga Erosi Tanah

BMKG mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.

Baca Selengkapnya
Waspada Ancaman Banjir Lahar Hujan Pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Waspada Ancaman Banjir Lahar Hujan Pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Imbauan itu seiring datangnya musim hujan dan cuaca ekstrem akibat fenomena La Nina, maupun dinamika atmosfer.

Baca Selengkapnya
Wilayah Jabar Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem, Perbaikan Tanggul Sungai Cikapundung Dikebut
Wilayah Jabar Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem, Perbaikan Tanggul Sungai Cikapundung Dikebut

BMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pantauan Gunung Ruang, Dampak Letusannya Berpotensi Picu Tsunami 25 Meter
FOTO: Pantauan Gunung Ruang, Dampak Letusannya Berpotensi Picu Tsunami 25 Meter

Masyarakat dalam radius 6 km dari kawah Gunung Ruang diminta untuk mengungsi ke tempat lebih aman.

Baca Selengkapnya
Update Erupsi Gunung Ruang: 10 Desa dan Dua Kelurahan Terdampak Material Vulkanik hingga Ribuan Warga Mengungsi
Update Erupsi Gunung Ruang: 10 Desa dan Dua Kelurahan Terdampak Material Vulkanik hingga Ribuan Warga Mengungsi

Jumlah itu berdasarkan hasil pendataan sementara yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB.

Baca Selengkapnya
Waspada, Daerah Ini Diprediksi Alami Cuaca Ekstrem Saat Malam Tahun Baru
Waspada, Daerah Ini Diprediksi Alami Cuaca Ekstrem Saat Malam Tahun Baru

BMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Dihantui Ancaman Tsunami Dampak Erupsi Gunung Ruang, Ribuan Warga Selamatkan Diri Naik Kapal TNI
FOTO: Dihantui Ancaman Tsunami Dampak Erupsi Gunung Ruang, Ribuan Warga Selamatkan Diri Naik Kapal TNI

Gunung Ruang, yang berstatus Level IV atau Awas, hingga kini masih terus memuntahkan material vulkanik.

Baca Selengkapnya
Target Evakuasi Tiga Hari, 5.719 Korban Erupsi Gunung Ruang Masih Tertinggal di Pulau Tagulandang
Target Evakuasi Tiga Hari, 5.719 Korban Erupsi Gunung Ruang Masih Tertinggal di Pulau Tagulandang

Proses evakuasi itu memanfaatkan semua alutsista kapal penyeberangan laut.

Baca Selengkapnya
Kepala BNPB Sebut Indonesia sedang Hadapi Anomali Bencana Alam
Kepala BNPB Sebut Indonesia sedang Hadapi Anomali Bencana Alam

BNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya