Kepala BPIP Ajak Mahasiswa Jadi Pelopor Penjaga Demokrasi di Pemilu 2024
Menurutnya mahasiswa memiliki peran penting terutama sebagai penguat moral juga sebagai penjaga nilai.
Salam Pancasila adalah kunci menjaga persatuan dan kesatuan.
Kepala BPIP Ajak Mahasiswa Jadi Pelopor Penjaga Demokrasi di Pemilu 2024
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengajak Civitas Akademika Universitas Negeri Malang (UM), Jawa Timur untuk menjadi pelopor penjaga Demokrasi Pancasila pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024.
Menurutnya mahasiswa memiliki peran penting terutama sebagai penguat moral juga sebagai penjaga nilai (guardian of value). Lebih lanjut, Presiden Asosiasi Rektor Perguruan Tinggi Islam se-Asia itu menegaskan, melalui Salam Pancasila adalah kunci menjaga persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan.
"Salam Pancasila merupakan Salam Kebangsaan yang yang dicetuskan oleh Presiden pertama Republik Indonesia Bung Karno saat Indonesia merdeka, kemudian Salam Merdeka diadopsi menjadi Salam Pancasila yang diinisiasi oleh Presiden ke-5 RI Ibu Megawati Soekarnoputri", ujarnya.
Ia juga menegaskan Salam Pancasila bukan salam pengganti salam keagamaan. Tetapi merupakan salam persatuan bagi segenap pemeluk agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia.
"Salam Pancasila mengakomodir siapapun tanpa memandang latar belakang ras, suku, agama, dan juga golongannya", tegasnya.
Dirinya bahkan memaparkan dengan mengucapkan Salam Pancasila, akan menjamin pahala berlipat bagi diri kita sendiri dan orang yang menjawabnya.
"Dengan mengucapkan Salam Pancasila, berarti kita telah mendoakan keselamatan dan kedamaian atas orang yang kita ucapkan salam di negara Pancasila", jelasnya.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang Ari Sapto menyambut baik dan mengapresiasi kepada BPIP yang sudah memberikan pemehaman dan peningkatan pemgetahuan tentang Pancasila.
Dirinya menyebut gerakan Salam Pancasila sangat relevan di tengah situasi politik Pemilu 2024 ini, karena tidak memihak salah satu calon.
"Dengan mengangkat lima jari ke atas dengan posisi ini, (mengangkat tangan kanan dengan jari rapat lurus ke depan setinggi telinga) tidak ada larangan karena sangat netral", ujarnya.
Dirinya bahkan memyebut, pihak kampus akan membiasakan menyerukan salam pemersatu bangsa sekaligus doa ini, di setiap acara.
"Kami juga telah memiliki berbagai program dan kegiatan dengan mengedepankan Pancasila dalam tindakan", ucapnya.