Ketika Mic Anies Mati saat Membahas Perubahan
Setelah diketuk-ketuk mikrofon yang baru dan sudah mengeluarkan suara, Anies pun berkelakar saat dirinya membahas soal perubahan mikrofon nya mati.
Anies pun sempat mengetuk-ngetuk mikrofon yang dia pegang.
Ketika Mic Anies Mati saat Membahas Perubahan
Terekam momen mikrofon capres nomor urut 1, Anies Baswedan mati saat memberikan sambutan di acara Halaqoh Kebangsaan dan Ijma Ulama Pantura Untuk Perubahan Indonesia, di Rembang, Jawa Tengah.
Saat itu, Anies tengah memaparkan terkait perubahan yang mereka usung di Pilpres 2024. Namun, di tengah-tengah paparannya mikrofon yang Anies gunakan tiba-tiba mati.
Anies pun sempat mengetuk-ngetuk mikrofon yang dia pegang, namun tetap saja mikrofon tersebut tidak mengeluarkan suara. Alhasil, panitia pun segera mengganti mikrofon yang mati dengan mikrofon yang baru.
Setelah diketuk-ketuk mikrofon yang baru dan sudah mengeluarkan suara, Anies pun berkelakar saat dirinya membahas soal perubahan mikrofon nya mati.
"Begitu ngomong berubahan mic nya mati," kata Anies, disambut gelak tawa dari para santri yang hadir.
Anies pun kembali meneruskan paparannya dengan mengenakan mic nya yang baru.
Sebagai informasi, Para ulama se-Jawa Tengah dan Jawa Timur memberikan dukungan untuk pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin).
Dukungan tersebut tertuang dalam acara bertajuk 'Risalah Sarang, Halaqah Kebangsaan dan Ijtima' Ulama Jawa Tengah-Jawa Timur untuk Perubahan Indonesia'. Kegiatan itu berlangsung di Pondok Pesantren Ma'hadul 'Ulum Asy-Syar'iyyah, Sarang, Rembang, Senin (25/12).
Dalam Risalah Sarang para ulama se-Jawa Tengah dan Jawa Timur membuat kesepakatan (ijma’ ulama) untuk mendukung dan menyampaikan rekomendasi kepada pasangan Anies-Gus Imin (AMIN).
Risalah yang dibacakan KH Said Abdurrochim itu memuat beberapa poin. Di antaranya, pasangan AMIN harus senantiasa mempertimbangkan pendapat dan pandangan ulama dalam menyusun kebijakan strategis dan menyelesaikan masalah yang menyangkut kemaslahatan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Menerapkan kepemimpinan dwi tunggal antara presiden dan wakil presiden secara konsisten dalam memimpin negara dan menjalankan pemerintahan demi terjaga kekompakan kepemimpinan nasional sebagai wujud kepemimpian gerakan," kata KH Said Abdurrochim membacakan butir kedua dalam risalah tersebut.
Dia pun berharap jika kelak Anies-Gus Imin berhasil memenangkan Pilpres 2024 bisa membuat masyarakat merasa nyaman karena berbagai kebutuhan kehidupan sandang pangan mereka bisa terpenuhi dengan baik.
"Karena memang dalam Islam itu fungsi seorang presiden. Artinya harus menekankan skala prioritas. Karena itu dengan kita mendukung Pak Anies ini mengharapkan rakyat sejahtera, kita pentingkan rakyat yang dari kalangan bawah. Adapun masyarakat yang kelas menengah bukan berarti kita abaikan, tetapi skala prioritasnya. Ini kita harapkan dari kepentingan rakyat," jelas KH Said Abdurrochim.