Kisah Mahfud MD Digembleng Jaga Integritas Saat Jadi Santri
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mendapat gemblengan saat menjadi santri di tahun 1968. Khusus dari gurunya, Kiai Mardliyyan yang juga pendiri Pondok Pesantren Al Mardliyyah, Waru, Pamekasan Madura, Jawa Timur.
Hal ini dikisahkan Mahfud MD saat silaturahmi bersama pimpinan pesantren, santri dan para alumni Pondok Pesantren Al Mardliyyah, Selasa (22/11).
Dalam acara silaturahmi tersebut, Mahfud berkisah masa-masa kecil di pesantren. Dia mengaku mendapat perhatian khusus dari pimpinan pesantren kala itu, agar kelak kalau sudah 'jadi orang' selalu jaga integritas, tidak serakah dan tak memakan hak orang lain.
-
Apa yang Mahfud lakukan? Mahfud telah menyiapkan surat pengunduran diri yang akan disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Mahfud tidak ingin membuang reputasinya? “Saya tidak akan membuang reputasi saya selama 24 tahun ke belakang lalu akan mengubah diri 5 tahun ke depan,“ tegas Mahfud.
-
Gimana cara Mahfud mau naikin honor guru ngaji? 'Cuma kita hitung tahapannya, kriteria guru ngaji tuh apa, berapa jam mereka meninggalkan rumah, jangan karena Indonesia ini jika ada kesempatan itu semua (mengaku),' ujar Mahfud.
-
Kenapa Mahfud janji naikin honor guru ngaji? 'Memang kesejahteraan guru-guru agama kadang kala mereka hanya mendapat sumbangan murid-murid, kadang kala muridnya enggak juga (beri sumbangan). Padahal mereka ini mendidik anak-anak, membentuk karakter berakhlak, sehingga ke depan kalau kita memerintah, mari kita memberi pendapatannya tidak lebih kecil dari UMR,' tegas Mahfud di hadapan ratusan santri dan kiai pondok pesantren di Tangerang.
-
Apa janji Mahfud soal guru ngaji? Calon Wakil Presiden RI nomor urut 3, Moch Mahfud Md berjanji meningkatkan kesejahteraan guru agama, ustaz dan guru ngaji jika terpilih sebagai Wakil Presiden.
-
Siapa pendiri Pondok Pesantren Musthafawiyah? Melansir dari beberapa sumber, ponpes ini didirikan pada 12 November 1912 oleh Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily.
“Dulu saat saya mondok, setiap pagi saya selalu diajak sarapan sama Kiai Mardliyyan, terus saya disuruh makan, terus suruh nambah lagi sampai perut terasa kenyang banget. Kiai bilang: ayo makan, tambah lagi, saya jawab; sudah Kiai, sudah kenyang. Lalu Kiai Mardliyyan bilang; manusia itu butuhnya cuma segitu. Suatu saat nanti kalau kamu jadi orang, jangan serakah. Orang mau numpuk harta seberapa banyak, butuhnya cuma segitu," kisah Mahfud menceritakan pendidikan moral dari Kiai Mardliyyan.
Mahfud mengaku, pendidikan moral dari Kiai Mardliyyan ini masih dipegang teguh saat dirinya mulai mendapat amanah di pemerintahan bersama Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, hingga saat ini menjabat Menko Polhukam RI di era Presiden Joko Widodo.
"Itulah pelajaran moral dari Kiai Mardliyyan dan hingga saat ini masih saya pegang teguh," ungkap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Pada tahun 1968, Mahfud kecil menghabiskan waktu kanak-kanaknya di Pondok Pesantren, di sebuah panggung kecil sederhana yang terbuat dari kayu.
"Di sini saya belajar ngaji, belajar Safina (Kitab Safinatun Najah: red), belajar Sullam (Kitab Sullamut Taufiq: red) dan lain sebagainya," ujarnya.
Dalam kunjungannya di Pondok Pesantren Al Mardliyyah ini, Mahfud bernostalgia, mengelilingi pondok, melihat ruangan yang dulu di tempatinya, termasuk bekas dapur yang dulu biasa digunakan para santri biasa memasak pakai tungku.
Di hadapan Santri dan Alumni Pondok Pesantren Al Mardliyyah, Mahfud mengingatkan agar santri selalu menjaga marwah pesantren. Tidak tamak dan serakah, saat diberi kepercayaan mengemban amanah.
"Jangan tamak dan jangan serakah. Jangan makan barang haram, karena akan menjadi penyakit bagi diri kita, hidup tidak tenang, mimpinya jelek terus. Ada pemadam kebakaran lewat takut, dikira KPK," tutupnya.
(mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seiring perkembangan zaman dan kemajuan Indonesia, pesantren saat ini menurut Mahfud sudah kian maju.
Baca SelengkapnyaPonpes Fauzan adalah salah satu pesantren tertua di Garut yang telah berdiri pada tahun 1894.
Baca SelengkapnyaMahfud punya alasan khusus mengunjungi ponpes Sirnamiskin ini.
Baca SelengkapnyaKunci suskes Mahfud MD selain bekerja kerja, harus jujur dan tidak tamak
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan, dirinya merindukan suasana pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 03 Mahfud MD optimistis bisa optimal meraup suara dari kalangan santri.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyambangi Pondok Pesantren (Ponpes) Kempek Cirebon, Sabtu kemarin.
Baca SelengkapnyaGus Dur memang merasa perlu mendapat apa yang disebutnya sebagai pesan dari langit, yang itu artinya pesan dari Ponpes Langitan.
Baca SelengkapnyaMuqit pun bercerita sering pulang kampung dan berbincang dengan masyarakat lapisan bawah.
Baca SelengkapnyaDukungan itu dengan mendeklarasikan dukungan untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 3 di Pondok Pesantren Sulaiman Trenggalek, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, pemerintah bertekad untuk memajukan pondok-pondok pesantren
Baca SelengkapnyaMuhajir yakin para santri sudah memiliki budi pekerti dan akhlak yang baik. Namun hal tersebut tak cukup untuk bisa menjadi pemimpin di masa depan.
Baca Selengkapnya