Kronologi Acara Diskusi Kebangsaan Dibubarkan Paksa Puluhan Orang Tak Dikenal
Pada saat anggota kepolisian tengah fokus berjaga di bagian depan hotel, tiba-tiba saja dilaporkan ada sekolompok orang tak dikenal masuk.
Acara diskusi kebangsaan 'Diaspora bersama Tokoh dan Aktivis Nasional' mendadak dibubarkan oleh sekelompok orang tak dikenal di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, pada Sabtu (28/9). Salah satu tamu dan pembicara yang hadir saat itu adalah Din Syamsuddin.
Kapolsek Mampang, Kompol Edy Purwanto menjelaskan kronologi acara tersebut dibubarkan oleh sekelompok orang tak dikenal.
"Pada Sabtu hari ini kami dari Polsek Mampang Prapatan mendapatkan perintah dari pimpinan tuk melaksanakan pengamanan kegiatan unras dari Aliansi Cinta Tanah Air, kami melaksanakan pengarahan pukul 08, lalu pukul 09 Aliansi Cinta Tanah Air Ini datang melakukan orasi di Gerbang Pintu Grand Kemang bagian depan," kata Edy saat dikonfirmasi, Sabtu (28/9).
Pada saat anggota kepolisian tengah fokus berjaga di bagian depan hotel, tiba-tiba saja dilaporkan ada sekolompok orang tak dikenal masuk ke dalam hotel melalui pintu belakang.
Sekelompok orang tersebut langsung masuk ke salah satu ruangan hotel yang sedang melakukan diskusi Kebangsaan untuk melakukan pengrusakan. Pun salah satu anggota diskusi juga dilaporkan mengalami luka.
"Kegiatan unjuk rasa ini tak ada kendala, tak ada masalah, jadi berjalan dengan baik. Jadi orang berbeda dengan kelompok yang melakukan unjuk rasa,” ucapnya.
"Ada yang kena pukul tapi anggota kami yang di grand kemang agar segera melaporkan kesini, tapi lukanya seperti apa kami belum tahu," Edy menambahkan
Saat ini kepolisian, kata Edy, tengah menyelidiki kasus tersebut. Disebutkan dia ada puluhan orang yang diduga terlibat.
"Kurang lebih kalau dilihat dari video yang beredar sekitar 25 orang," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekelompok orang tak dikenal (OTK) membubarkan paksa diskusi 'Silaturahmi Kebangsaan Diaspora bersama Tokoh dan Aktivis Nasional” yang digelar di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, pada Sabtu (28/9).
Din Syamsuddin yang menjadi salah satu pembicara menceritakan, acara itu sedianya dirancang sebagai dialog antara diaspora Indonesia di mancanegara dengan sejumlah tokoh atau aktivis.
Adapun, yang dibahas tentang masalah kebangsaan dan kenegaraan. Hadir diundang sebagai narasumber antara lain Refly Harun, Marwan Batubara, Said Didu, M. Din Syamsuddin, Rizal Fadhilah, Sunarko, selain Tata Kesantra dan Ida N Kusdianti, Ketua dan Sekjen Forum Tanah Air.
Namun, acara tak dapat berjalan sebagaimana mestinya karena kehadiran sekelompok orang yang bertindak anarkis memporak-porandakan panggung, menyobek backdrop, mematahkan tiang mic, dan mengancam para peserta yang baru saja hadir.
"Sejak pagi sekelompok massa sudah berorasi dari atas sebuah mobil komando di depan hotel. Tidak terlalu jelas pesan yg mereka sampaikan kecuali mengkritik para narasumber yang diundang dan membela Rezim Presiden Jokowi. Acara baru akan dimulai massa anarkis memasuki ruangan hotel dan mengobrak abrik ruangan," kata Din Syamsuddin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/9).
Din menyayangkan sikap kepolisian yang terlihat diam membiarkan massa pengacau, sehingga pada akhir konsep acara berubah menjadi konferensi pers.
"Para pembicara mengecam tindakan brutal kelompok massa dan menyayangkan aparat keamanan tidak menjaga keamanan dan melindungi para tokoh/warga masyarakat yang berkumpul di ruangan hotel," ujar dia.
Din Syamsuddin menyebut, peristiwa brutal tersebut merupakan refleksi dari kejahatan demokrasi yang dilakukan rezim penguasa terakhir ini.