Letjen (Purn) Suryo Prabowo sebut ada kubu pakai cara komunis

merdeka.com Sekitar 1 decade yang lalu

Merdeka.com - Dewan Penasehat Tim Pemenangan Prabowo - Hatta , Letjen TNI (Purn) Suryo Prabowo mengajak para pendukung koalisi Merah Putih untuk melakukan kampanye sesuai dengan prosedur dan memiliki kesantunan. Menurutnya, kampanye dengan santun jauh lebih efektif dibandingkan dengan cara yang tidak sesuai dengan hati nurani.

Pernyataan tersebut dikemukakan Suryo saat pembekalan kepada 352 pembina utama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah, di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Solo, Jawa Tengah, menanggapi maraknya kampanye hitam yang ditujukan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo - Hatta, akhir-akhir ini.

"Kampanye hitam yang menyerang Prabowo - Hatta semakin marak terjadi, terutama di beberapa tempat di Jawa Tengah. Banyaknya pengrusakan spanduk yang terjadi secara masif di Jawa Tengah menunjukkan kepanikan yang berlebihan dari mereka yang takut bila Prabowo-Hatta terpilih menjadi Presiden RI 2014-2019," ujarnya.

Orang lain juga bertanya?

Suryo meminta segenap anggota tim pemenangan termasuk partai pengusung koalisi menyikapi kampanye hitam tersebut dengan cara yang elegan dan bijak. Aksi premanisme yang brutal dan provokatif tersebut, lanjut Suryo, sebaiknya disikapi dengan dewasa oleh para pendukung koalisi Merah Putih.

"Kebrutalan aksi premanisme yang provokatif seperti itu lebih menguatkan sinyalemen bahwa ada indikasi penggunaan cara komunisme seperti di zaman pra-G30S/PKI yang digunakan untuk memicu terjadinya konflik horizontal di kalangan masyarakat kecil," tegasnya.

Suryo berharap para pengelola Kader PKS di Jawa Tengah dapat menyampaikan kepada para kadernya untuk tidak perlu menyakiti hati kubu teman berkompetisi, karena perbuatan seperti itu hanya akan melukai ketinggian prestasi spiritualitas yang dimiliki Prabowo . Kecerdasan spiritual yang gemilang ini menurutnya, bisa terbakar hangus hanya dengan sedikit menyulutkan api dan bukan memercikkan air keteduhan.

"Kita tidak punya cukup uang untuk membuat baliho yang megah seperti yang di buat oleh mereka. Kita telah mencoba membuat spanduk kecil-kecilan sesuai kemampuan kita, dan itu pun habis dirusak. Meski begitu kita tidak perlu minta-minta sumbangan uang di jalan, atau memobilisasi PNS untuk membantu pendanaan kampanye," pungkasnya.

(mdk/ian)