Libur Panjang, Rebound Banyuwangi Ramai Wisatawan, Kuliner Rakyat Ikut Meningkat
Merdeka.com - Industri pariwisata Banyuwangi mulai pulih dengan penerapan protokol kesehatan setelah sepi terkena dampak pandemi Covid-19. Homestay warga, hotel, destinasi wisata, dan usaha kuliner mengalami peningkatan okupansi dan kebanjiran pengunjung selama libur panjang akhir pekan ini.
Pemkab Banyuwangi sendiri telah menggemakan program “Rebound Banyuwangi" sebagai upaya memulihkan kembali ekonomi lokal dari dampak pandemi Covid-19 melalui sektor UMKM, pertanian, dan pariwisata.
"Program pemulihan ekonomi dilakukan untuk membuka kembali lapangan kerja bagi warga," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
-
Kenapa okupansi hotel di Bali diprediksi tinggi? Tingkat okupansi Hotel jaringan HIG diprediksi tertinggi di region Bali dimana Bali menjadi destinasi pilihan wisatawan menghabiskan Libur panjang Idul Fitri 1445H.
-
Kenapa tempat wisata di Banyuwangi populer? Mencari tempat wisata Banyuwangi yang populer memang tak sesulit yang dibayangkan. Sebab, kota di ujung timur Pulau Jawa ini rasanya memiliki begitu banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi.
-
Apa daya tarik utama Banyuwangi bagi wisatawan? 'Sungguh pengalaman yang menarik, mata saya sampai tidak mau berkedip. Konsep wisata ini yang kami cari, memadukan pemandangan alam dan atraksi budaya yang memukau,' ujar Utami, wisatawan asal Jakarta.
-
Bagaimana Banyuwangi mempromosikan pariwisatanya? Termasuk meninjau bagaimana pengelolaan pariwisata yang dilakukan oleh daerah.
-
Bagaimana cara Kutai Timur meningkatkan jumlah wisatawan? Selain gencar mempromosikan di berbagai event, perbaikan sarana dan prasarana penunjang juga terus ditingkatkan, termasuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
-
Apa yang menarik dari wisata di Banyuwangi? Banyuwangi memiliki segudang tempat wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi.
Selama liburan panjang akhir pekan ini, rata-rata okupansi hotel mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu mencapai 90 persen, dibandingkan rata-rata selama bulan Juli yang hanya sekitar 45 persen. Bahkan, tak sedikit hotel yang okupansinya 100 persen pada libur panjang akhir pekan ini.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi Zaenal Muttaqin, mengatakan peningkatan okupansi ini di Banyuwangi yang sangat tinggi juga tak lepas dari persepsi wisatawan.
"Banyuwangi dinilai sudah siap menerapkan pariwisata konsep adaptasi kebiasaan baru, karena ada sertifikasi new normal di destinasi, hotel, hingga tempat kuliner. Inilah yang membuat Banyuwangi diserbu wisatawan terutama di masa long weekend. Tidak hanya hotel berbintang, hotel melati dan homestay juga diserbu wisatawan," kata Zaenal.
©2020 Merdeka.comWinda, pemilik warung makan khas Banyuwangi, "Bik Ati", mengakui, ada peningkatan omzet lebih dari 50 persen pada libur panjang akhir pekan ini dibanding hari biasa. "Alhamdulillah, mulai kembali ramai," ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Muhammad Yanuarto Bramuda, mengatakan tidak hanya penginapan, destinasi wisata juga banyak dikunjungi wisatawan dari luar Banyuwangi. Pantai Pulau Merah, Pantai Cacalan, Pantai Boom, Bangsring Underwater dan destinasi lainnya banyak dikunjungi wisatawan.
"Di destinasi wisata banyak wisatawan dari luar Banyuwangi. Ini cukup menggembirakan bagi program Rebound Banyuwangi," kata Bramuda.
Bramuda mengatakan pengelola destinasi wisata tetap diwajibkan menjalankan protokol kesehatan. "Kita harus produktif tapi tetap berusaha aman dari Covid-19," kata Bramuda.
©2020 Merdeka.comSementara itu, Bupati Anas juga meminta maaf apabila di era adaptasi kebiasaan baru, terdapat pembatasan pengunjung di penginapan dan destinasi wisata. Selama berwisata di Banyuwangi, wisatawan juga harus menerapkan protokol kesehatan seperti harus mengenakan masker, jaga jarak, dan diukur suhu tubuhnya.
"Kami mohon maaf apabila ada wisatawan yang kurang nyaman di era adaptasi kebiasaan baru. Ini demi kebaikan bersama," kata Anas. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Libur panjang Iduladha tahun ini menjadi berkah bagi pelaku usaha dan jasa wisata di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPengunjungnya datang dari berbagai kota, sekaligus ada yang mudik. Turis asing juga tercatat ada 180 wisatawan
Baca SelengkapnyaNi Luh memastikan Bandara Banyuwangi siap menyambut kedatangan turis yang akan berkunjung di akhir tahun.
Baca SelengkapnyaTingkat penghunian kamar (TPK) di hotel bintang pada Juli 2024 mencapai 56,36 persen.
Baca SelengkapnyaKabupaten Banyuwangi menjadi tuan rumah penyelenggaraan ABBWI dan ABBI 2024.
Baca SelengkapnyaSinggih mengaku telah mengumpulkan para pelaku pariwisata agar memberikan pelayanan terbaik bagi para pengunjung dengan menerapkan harga sesuai standar.
Baca SelengkapnyaHari normal, desa Penglipuran di Bali dikunjungi 2.000-3.000 orang per hari . Saat Lebaran, mencapai 6.000 orang per hari.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno mengapresiasi pertumbuhan berbagai usaha kecil dan menengah (UKM) di sekitar IKN, serta desa-desa wisata.
Baca SelengkapnyaAda 171 ribu orang yang berwisata ke Bali selama libur lebaran
Baca SelengkapnyaPuncak arus mudik di Bandara Banyuwangi diprediksi pada hari ini, Sabtu (6/4/2024) dan Minggu (7/4/2024).
Baca SelengkapnyaMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebut Banyuwangi memiliki ekosistem pariwisata terbaik di nusantara.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya