![<br>Mabes TNI Tegaskan yang Diretas Data Lama BAIS](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/26/1719409316634-gfda6.jpeg)
Mabes TNI Tegaskan yang Diretas Data Lama BAIS
Gumilar tidak menjelaskan lebih lanjut terkait dengan data yang diretas.
Gumilar tidak menjelaskan lebih lanjut terkait dengan data yang diretas.
Mabes TNI menyebut kalau data yang diretas milik Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI adalah data lama yang sudah direlease atau disampaikan pada tahun 2024.
"Data yang diretas adalah data lama dan direlease tahun 2024," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar saat dihubungi, Rabu (26/6).
Namun demikian, Gumilar tidak menjelaskan lebih lanjut terkait dengan data yang diretas. Karena untuk saat ini server dinonaktifkan, dengan proses penyelidikan yang ditangani Tim Siber TNI.
"Saat ini server sudah dinonaktifkan untuk kepentingan penyelidikan yang lebih lanjut," ujarnya.
Selain itu, Tim Siber TNI juga masih mendalami awal mula isu peretasan yang disampaikan lewat media sosial X akun @FalconFeeds.io masih dalam proses penyelidikan.
"Terkait account Twitter Falcon feed yang me-release bahwa data Bais TNI diretas, sampai saat ini masih dalam pengecekan yang mendalam oleh tim siber TNI," ujarnya.
Sebelumnya, ramai di media sosial X akun @FalconFeeds.io yang rutin memantau aktivitas siber termasuk dari situs gelap (dark web) mengumumkan adanya peretasan oleh peretas MoonzHaxor dari BreachForum terhadap sistem BAIS, sehingga mereka mengklaim telah menguasai sejumlah data milik BAIS TNI.
Peretas dalam forum jual beli data gelap di dark web juga menyediakan contoh (sample) data yang mereka kuasai, dan menjanjikan data lengkap (full set data) kepada mereka yang ingin membayar.
merdeka.com
Tim Siber TNI langsung turun. Mengecek kabar dugaan peretasan yang dialami data milik Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI
Baca SelengkapnyaPusat Data Nasional yang dibawah kendali Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengalami down. Pengamat menduga ada unsur serangan siber.
Baca SelengkapnyaPolri masih melakukan asesmen atau pengumpulan data guna mengungkap penyebab lumpuhnya (down) server PDN pada Kementrian Kominfo.
Baca SelengkapnyaLettu Agam sudah dinonaktifkan karena beberapa kasus bermasalah
Baca SelengkapnyaPenyerang server PDN meminta uang tebusan senilai USD8 miliar.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka sesuai hasil gelar perkara dari Pomdam III/Siliwangi.
Baca SelengkapnyaTNI memastikan sikap profesional kepada seluruh prajurit demi menjaga netralitas selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaServer Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) mengalami gangguan sejak hari Kamis 20 Juni 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat TNI tersebut belum bisa menjabarkan waktu pastinya untuk pemindahan prajurit.
Baca Selengkapnya