Mahasiswa Bule Menari Kuntulan di Acara Jelang Buka Puasa
Merdeka.com - Sebanyak 13 mahasiswa dari 12 negara tampil membawakan tarian kuntulan di sebuah acara Festival Musik Hadrah Pelajar di Taman Blambangan, Kabupaten Banyuwangi.
Para mahasiswa tersebut tampil membawakan tarian khas Islami dengan energik. Perempuan memakai kerudung lengkap dengan gamis, dan Laki-laki memakai peci. Semua kostumnya tampak cerah dengan setelan warna merah dan kuning keemasan.
Salah satu mahasiswa yang tampil asal Bilbao, Spanyol, Irrati Gutierrez Ugarte, mengaku kesulitan untuk memahami ritme gerakannya. Meski cukup sulit karena berbeda dengan budaya di negaranya, Irrati mengaku senang akhirnya bisa sukses tampil dengan kompak. Apalagi dia hanya punya waktu 4 hari untuk belajar tarian kuntulan.
-
Siapa yang mengikuti Festival Band Pelajar Banyuwangi? Ajang ini diikuti sebanyak 29 grup band pelajar dari tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat.
-
Apa yang diwadahi Banyuwangi lewat Festival Band Pelajar? Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Banyuwangi selalu membuka ruang bagi kalangan milenial. Berbagai program untuk anak-anak muda pun digulirkan. 'Salah satunya Festival Band Belajar. Lewat ajang ini kita wadahi bakat dan minat para pelajar yang memiliki passion di bidang musik.
-
Dimana Festival Band Pelajar Banyuwangi diadakan? Dilaksanakan selama dua hari, di Taman Blambangan, 24-25 Agustus, ajang ini diikuti sebanyak 29 grup band pelajar dari tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat.
-
Mengapa Banyuwangi mengadakan Festival Band Pelajar? 'Salah satunya Festival Band Belajar. Lewat ajang ini kita wadahi bakat dan minat para pelajar yang memiliki passion di bidang musik.
-
Apa yang ditampilkan di Festival Wayang Kulit Banyuwangi? Festival Wayang Kulit 2023 ini menghadirkan lakon Ampak-Ampak Manahilan yang dimainkan oleh Dalang trio, yaitu Ki Sanggit Abhillawa, Ki Galih Kidung Wibowo, dan Ki Edo Sabdo Carito. 'Lakon ini mengisahkan penyesalan raksasa yang melakukan peperangan balas dendam di hutan Manahilan.'
-
Kapan Festival Band Pelajar Banyuwangi dilaksanakan? Dilaksanakan selama dua hari, di Taman Blambangan, 24-25 Agustus, ajang ini diikuti sebanyak 29 grup band pelajar dari tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat.
"Kami menerima tantangan untuk bisa berlatih hadrah demi bisa tampil di acara ini. Kami berusaha yg terbaik. Berlatih tiap hari selama 4 hari. Cukup sulit karena sangat berbeda dengan di negara kami. Meski berbeda, tapi kami suka," kata Irrati saat ditemui usai tampil, Jumat sore (17/5).
©2019 Merdeka.comIrrati datang ke Banyuwangi bersama teman-temannya dari berbagai negara seperti Australia, Cekoslovakia, Serbia, Kepulauan Solomon, dan Bangladesh dalam rangka mengikuti program Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) yang digelar Kementerian Luar Negeri. Para mahasiswa ini bakal belajar ragam seni budaya Banyuwangi selama tiga bulan, mulai dari tari, musik dan bernyanyi.
"Kami baru tiba di Banyuwangi selama 4 hari, Minggu (12/5). Karena saya ikut IACS (BSBI). Kami belajar tentang seni budaya Banyuwangi," ujarnya.
Selama di Banyuwangi, para mahasiswa akan belajar dan dipandu oleh Sanggar Tari Sayu Grinsing pimpinan Subari. Usai berlatih, Irrati mengaku senang dengan suguhan makanan Banyuwangi.
"Banyuwangi bagi kami selalu menyenangkan. Setiap selesai berlatih dan menari, kami juga disuguhi makanan khas Banyuwangi. Itu kami suka," katanya.
Bila program beasiswa BSBI sudah usai, para mahasiswa bakal kembali ke negaranya masing-masing dan menjadi duta seni budaya Indonesia, khususnya yang sudah dipelajari di Banyuwangi.
"Saya sudah dua kali ke Indonesia dan tertarik dengan budaya Indonesia. Tariannya tadi sangat berbeda sekali dengan di negara kami, terkait gerakannya, kostumnya, tapi kami suka belajar sesuatu yang baru. Kami juga banyak beradaptasi di sini karena kami datang bertepatan dengan ramadan. Tapi secara keseluruhan sangat menyenangkan," jelasnya.
Sementara itu, pimpinan Sanggar Tari Sayu Grinsing, Subari mengaku bangga dengan antusias para mahasiswa saat belajar seni tari yang pertama.
"Hanya dalam kurun waktu empat hari saja mereka sudah bisa. Saya bangga dengan semangat mereka," kata Subari.
©2019 Merdeka.comTidak hanya menari khas Islami, para mahasiswa juga menyanyikan lagi 'Ramadan Tiba' dengan Bahasa Indonesia. Penampilan mereka berhasil memikat ratusan penonton yang hadir.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat menonton mengaku bangga dengan upaya para mahasiswa menampilkan seni tari yang sebelumnya belum dikenal.
"Mereka adalah mahasiswa terpilih, yang tentunya memiliki potensi besar untuk bercerita positif tentang Indonesia. Semoga semua mahasiswa bisa kerasan dan senang di Banyuwangi. Sehingga saat pulang nanti, mereka bisa bercerita tentang Banyuwangi kepada rekan-rekannya," ujar Anas.
Festival Hadrah Pelajar yang menjadi panggung para mahasiswa tampil perdana kalinya, diikuti 89 grup pelajar dari 20 daerah di pulau Jawa, Bali, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Festival ini merupakan wadah bagi para pelajar HSE dalam menampilkan kreativitas musikal, instrumen, makanan dan tarian khas negaranya masing-masing.
Baca Selengkapnya1350 penari Gandrung menjalani tradisi ritual 'Meras Gandrung'.
Baca SelengkapnyaFestival ini menjadi wadah bagi para pelajar HSE dalam menampilkan kreativitas musikal, instrumen, makanan dan tarian khas negaranya masing-masing
Baca SelengkapnyaMuhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaPara pemuda-pemudi Kalimantan Timur tampil memukau membawakan Tari Natana Borneo.
Baca SelengkapnyaPatrol merupakan seni memainkan alat musik dari bambu.
Baca SelengkapnyaSiswa-siswi SMKN 38 Jakarta menggelar pentas seni budaya untuk merayakan Hari Pendidikan Nasional 2024 sekaligus upaya penguatan profil pelajar Pancasila.
Baca SelengkapnyaBudayawan Tidung, Datuk Norbeck mengatakan bahwa persiapan tari massal dalam acara Iraw Tengkayu telah mencapai 70 persen
Baca SelengkapnyaGebyar Pendidikan Kota Medan 2023 yang berlangsung pada Minggu (30/7) ini diikuti ribuan pelajar kreatif se-Kota Medan.
Baca SelengkapnyaFestival Gandrung Sewu menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan budaya lokal ke publik global.
Baca SelengkapnyaPertunjukkan Gandrung Sewu juga bakal diramaikan atraksi Air Show jajaran TNI AU.
Baca SelengkapnyaPenjabat (Pj) Wali Kota Tarakan, Bustan mengapresiasi antusias masyarakat dan kerja keras seluruh pihak yang membantu dalam pelaksanaan tersebut.
Baca Selengkapnya