Mandi di Sungai Karang Mumus Samarinda, bocah SD tenggelam
Merdeka.com - Habibi Dirga Yudha (11), siswa kelas IV SD yang tinggal di Jalan Kesehatan, Samarinda, Kalimantan Timur, dilaporkan tenggelam saat mandi di Sungai Karang Mumus (SKM). Peristiwa itu terjadi Senin (3/4) sore kemarin kira-kira pukul 15.00 Wita.
Peristiwa itu bermula saat Habibi berenang bersama 9 orang temannya usai pulang dari sekolah. Hampir dua jam berenang, dia sempat naik ke daratan setelah merasakan menggigil, tapi nekat nyebur kembali dan tak kunjung muncul ke permukaan.
"Informasi dari teman-temannya, dia memang menggigil. Tapi turun lagi mandi di sungai," kata petugas BPBD kota Samarinda, Nanang Arifin, kepada merdeka.com, Selasa (4/4).
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Mengapa Benua Sahul tenggelam? Namun naiknya permukaan laut global yang cepat pada 14.500-14.100 tahun lalu dan antara 12.000-9.000 tahun lalu menyebabkan banjir di sekitar 50% wilayah sebelah barat laut.
-
Siapa yang membantu siswa SD menyeberangi sungai? Dandim 1501/Ternate Letkol Arm Adietya Yuni Nurtono membenarkan ada anggotanya yang sukarela membantu siswa SD menyeberangi sungai karena jalur itu merupakan jalan pintas dibanding memutar sejauh 1,3 kilometer.
-
Kenapa para remaja menceburkan diri ke sungai? Karyoto menyampaikan, ketujuh orang sengaja menceburkan diri karena dihantui ketakutan saat ada petugas yang sedang berpatroli.'Menurut informasi sekilas adalah bahwa ini adalah sah satu yang menjadi kemarin malam itu yang sudah diambil keterangan, memang mereka menceburkan diri ke sungai, karena adanya ketakutan, adanya patroli yang lewat atau menegur,' ucap dia.
Setelah turun berenang kedua kalinya, teman-temannya tidak lagi melihat Habibi muncul ke permukaan, dan sempat dikira Habibi sedang bercanda saat itu.
"Hari semakin sore, orangtuanya panik. Kemudian mencari anaknya, yang kabar sebelumnya berenang bersama teman-temannya," sebut Nanang.
"Kami dari BPBD juga relawan, baru tahu informasi ada korban anak tenggelam itu, sekitar jam 8 malam tadi. Jadi, tim pencarian, baik BPBD dan relawan, hampir semuanya diterjunkan mencari korban," tambahnya.
Informasi lainnya menyebutkan, setelah korban naik ke darat, sore itu dia sempat hendak makan di rumahnya. Namun belakangan, dia mengurungkan niat makannya, dan kembali berenang di SKM.
"Kalau soal itu, dia hendak makan tapi menunda makan, kami kurang tahu ya. Yang jelas, begitu dia (Habibi) naik ke daratan, dia menggigil. Tapi dipanggil temannya lagi, dia berenang lagi," demikian Nanang.
Sampai saat ini, pencarian terus dilakukan tim pencarian gabungan, baik BPBD Kota Samarinda, LSM Peduli Lingkungan, dan relawan lainnya. Mereka mesti berhati-hati, lantaran SKM dalam kondisi meluap.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca SelengkapnyaKeempat remaja tersebut mandi di Pantai Pancer atau dikenal juga Pantai Perawan Desa Sidoasri.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaDua bocah, Nurfaqiah Hadiawan (12) dan Rafih (12), ditemukan tewas tenggelam di Danau Puri Kartika, Kota Tangerang, Minggu (7/1) sekitar pukul 07.10 WIB.
Baca SelengkapnyaSiswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat rombongan TK berwisata ke kolam renang di Musi Rawas
Baca SelengkapnyaBeruntung, ada sejumlah warga yang sedang memancing dan melihat anak-anak tersebut tenggelam.
Baca SelengkapnyaPara korban diketahui sedang melakukan pengobatan alternatif, dengan cara mandi di danau
Baca SelengkapnyaBocah bernama Abdul (12) dan Rafael (14) berenang pukul 14.00 WIB. Keduanya diduga panik karena mengetahui danau ternyata dalam.
Baca SelengkapnyaTernyata dua bocah yang dicari justru ikut menyaksikan proses evakuasi di kerumunan warga.
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca Selengkapnya