Masih Ingat Joni Bocah Viral Pemanjat Tiang Bendera? Begini Kondisi Terbarunya
Merdeka.com - Masih ingat Joni Ande Kala? Bocah yang pernah viral karena nekat memanjat tiang bendera setinggi 15 meter, untuk mengambil tali bendera yang kusut.
Joni pernah membuat decak kagum publik Indonesia, pada saat peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2018 silam.
Joni pun seketika viral seantero Indonesia di berbagai platform, baik media massa maupun media sosial karena aksi nekatnya yang ingin Sang Merah Putih tetap berkibar di tapal batas Indonesia-Timor Leste.
-
Apa pesan Gubernur Kalimantan Selatan untuk para siswa? “Jadilah anak Banua yang berkualitas dan berdaya saing agar dapat menjadi pemenang kedepannya. Teruslah tanamkan semangat Pangeran Antasari Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing dalam menuntut ilmu di sekolah,“ tegas Sahbirin, Martapura, Selasa (8/8).
-
Apa pesan yang disampaikan untuk guru? Semoga bapak dan ibu guru bisa tetap kreatif dalam merancang serta menyampaikan materi kepada para siswanya. Semoga sehat selalu, sukses terus, dan tetap menjadi guru yang peduli dengan siswanya.
-
Apa pesan yang diberikan Kapolri? Kapolri memberi arahan agar Theodore bisa mempersiapkan segalanya sebelum berdinas seusai dilantik sebagai perwira. 'Kemarin saya bisa diberikan kesempatan berbincang-bincang sama Bapak Kapolri. Di situ Bapak Kapolri menitipkan pesan ke saya terutama untuk bagaimana kelanjutan pada saat dinas dan bekal apa saja yang perlu saya persiapkan,' kata Theodore.
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Apa yang dimaksud dengan kalimat penyemangat? Kalimat penyemangat bahasa Inggris bisa dijadikan sebagai caption di media sosial.
-
Apa pesan yang disampaikan Kapolresta Pekanbaru? Jeki dan anak buahnya juga memberikan paket bantuan sosial. Paket diberikan kepada Zulkarnain dan sejumlah warga yang memburuhkan di daerah Jalan Adi Sucipto Kecamatan Bukit Raya itu.
Aksinya itu mencuri perhatian Presiden Joko Widodo, yang akhirnya diundang ke Istana Negara dan mendapat kursi di tribun khusus untuk menonton pergelaran Asian Games waktu itu.
Joni kini duduk di bangku kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
Di masa pandemi Covid-19, Joni tidak bersekolah tatap muka. Joni bersama teman-temannya diwajibkan sekolah untuk belajar dari rumah, sambil membantu orang tua masing-masing.
Joni yang dihubungi merdeka.com dari Kupang mengatakan, semenjak ayahnya meninggal dunia pada September 2020 lalu, dia sering membantu sang ibu berkebun jika kegiatan belajar online telah usai.
"Setelah belajar online, saya biasa bantu mama kerja di rumah dan kadang ke kebun untuk ambil makanan ternak," ujarnya, Sabtu (14/8).
Joni mengaku, semenjak pandemi Covid-19 melanda dia belum mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah setempat. Joni hanya baru menerima bantuan dari Kapolda NTT, Irjen Lotharia Latif.
"Semoga pandemi ini cepat berlalu sehingga aktivitas kita semua kembali normal, sudah bosan di rumah maunya sekolah tatap muka sudah, supaya bertemu teman-teman," ujar Joni.
©2021 Merdeka.com/Ananias PetrusKapolda NTT melalui Kapolres Belu AKBP Khairul Saleh memberikan bingkisan kemerdekaan kepada Joni. Pemberian bingkisan kemerdekaan itu merupakan bentuk apresiasi dari Kapolda NTT kepada Joni atas keberaniannya.
"Karena aksi heroiknya itu sehingga dalam rangka HUT ke-76 Republik Indonesia, bapak Kapolda NTT melalui kami memberikan bingkisan sebagai bentuk apresiasi beliau untuk adik kita Joni," kata Khairul, Sabtu (14/8).
Kedatangan Kapolres Belu dan jajaran ini juga untuk memastikan Yohanis Ande Kala tetap semangat dalam menuntut ilmu, untuk meraih cita-citanya yakni, ingin menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Kita juga menyampaikan pesan dari Bapak Kapolda kepada adik Joni untuk tetap jaga kesehatan dan semangat dalam menuntut ilmu demi meraih cita-cita", ujarnya.
Joni meminta terima kasih kepada Kapolda NTT beserta jajarannya, karena telah memberi perhatian kepadanya.
"Saya janji akan terus semangat, bantu mama di rumah. Rajin belajar supaya tamat nanti bisa ikut tes dan menjadi tentara seperti cita-cita saya dan harapan dari Almarhum bapak," tutup Joni. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret terbaru Joni Kala, bocah viral yang sempat disorot lantaran memanjat tiang bendera.
Baca SelengkapnyaYohanes Ande Kalla alias Joni yang viral usai memanjat tiang bendera saat Upacara HUT Ke-73 Kemerdekaan RI di perbatasan Timor Leste.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Joni ternyata memiliki kehidupan yang dekat dengan anggota TNI.
Baca SelengkapnyaPadahal, pada 2018 silam Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyuruh Joni langsung mendaftar TNI ke Panglima TNI yang kala itu dijabat oleh Hadi Tjahjanto.
Baca SelengkapnyaJoni yang daftar TNI jalur Bintara gagal lantaran tinggi badannya kurang.
Baca SelengkapnyaMenteri Sekretaris Negara Pratikno menanggapi perihal Joni Ande Kala alias Bocah Merah Putih yang pernah viral karena memanjat tiang bendera tidak lulus seleksi
Baca SelengkapnyaSetelah enam tahun berlalu, Joni kini berusia 19 tahun. Dia sudah menyelesaikan pendidikanna di SMA Negeri 1 Atambua.
Baca SelengkapnyaBrigjen TNI Joao Xavier mengaku siap membina Joni si pemanjat tiang bendera untuk jadi prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaYohanes Ande Kala atau Joni Kala pemuda asal yang viral memanjat tiang bendera mengikuti Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) TNI AD TA 2024.
Baca SelengkapnyaJoni viral setelah memanjat tiang bendera saat HUT RI di NTT beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaJoni sempat menjalani berbagai latihan fisik, pengetahuan, serta terapi tinggi badan.
Baca SelengkapnyaPernah dijanjikan masuk TNI, sosok Joni kembali viral karena gagal pada seleksi masuk TNI AD.
Baca Selengkapnya