Masyarakat Harus Siap Hidup Dalam Waktu Panjang Bersama Covid-19
Merdeka.com - Ahli Kesehatan Masyarakat, Dr Hermawan Saputra mengatakan bahwa masyarakat harus siap hidup dalam waktu panjang yang bersama Covid-19. Hal itu bila pernyataan pemerintah untuk berdamai dengan Covid-19 dan menganjurkan tatanan kehidupan baru diterapkan.
"Ya kalau kita menyikapi pernyataan pemerintah tentang beradaptasi berdampingan dengan Covid-19. Tandanya masyarakat kita harus siap hidup dalam waktu yang cukup panjang, atau maraton, napas kita harus panjang dalam menghadapi virus ini," ujar Hermawan saat dihubungi merdeka.com, Jumat (15/5).
Berbagai macam anjuran pemerintah, lanjut Hermawan, membuktikan ketidaksiapan dalam segala aspek. Mulai dari kedisiplinan masyarakat, fasilitas penanganan, kemampuan pemerintah dalam pemeriksaan, termasuk penanganan ekonomi pemerintah yang serba terbatas.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
"Jadilah saya pikir ini opsi yang tidak menguntungkan tenaga kesehatan. Jadi ya pandangan saya Covid-19 di Indonesia itu berbeda dengan negara lain yang bisa lebih ketat, lebih komitmen, lebih sigap, akhirnya mereka bisa melawati titik kritisnya," terangnya.
Walaupun di tengah angka kasus yang semakin tinggi, dia mengatakan, artinya pemerintah meminta pada masyarakat agar memiliki daya tahan, memiliki kesabaran yang lebih baik untuk bersama Covid-19 selama tahun 2020.
Imbauan Berisiko
Lebih jauh, Hermawan mengatakan bahwa berdamai, tatanan kehidupan baru menjadi imbauan yang berisiko. Hal itu karena tidak ada jaminan yang bisa diberikan pemerintah.
"Ini sebenarnya imbauan yang berisiko tetapi pemerintah terlihat belum siap untuk menjamin segala aspeknya. Ya, seperti saat aspek moda transportasi di buka, langsung begitu menumpuknya bandara ini jadi sebuah ironi, bahkan itu belum menjadi puncaknya," tuturnya.
Kendati demikian, dia meminta kepada pemerintah daerah yang memiliki pengambilan keputusan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam mengatur masyarakat. Supaya bisa mempertimbangkan aspek karakter, kesehatan, budaya masyarakat di daerahnya masing-masing.
"Nah sekarang ini payung kebijakan itu sangat tergantung dari peran teknis kepala daerah. Tentu harapannya kepada pada gubernur, bupati, walikota harus siap untuk melihat daerahnya, lebih melihat karakter daerahnya. Jika harus berdamai dengan Covid-19 pemerintah daerah lah yang ambil keputusan," jelasnya.
Menurutnya, dengan penerapan PSBB secara serentak dan efektif selama dua minggu kedepan itu lebih baik. Dibandingkan kita harus berdamai tanpa aturan, serasa permasalahan ini dilimpahkan ke individu-individu, untuk hidup berdampingan sepanjang waktu bersama Covid-19.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lima tahun telah berlalu sejak dunia diserang virus corona Covid-19 yang mematikan. Simak sederet potret dramatisnya!
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mewanti, jangan sampai ada keteledoran dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaPentingnya indikator untuk menentukan apakah negara sudah masuk dalam kondisi darurat.
Baca SelengkapnyaFirman mengatakan, seluruh data penanganan virus Covid-19 ini dikumpulkan dari para perangkat daerah dan BUMD seluruh DKI.
Baca Selengkapnya