Mayat Pria Tanpa Identitas Mengambang di Kali BKT, Ini Ciri-cirinya
Polisi tidak menemukan ada tanda kekerasan di tubuh jenazah tersebut.
Dari hasil pengecekan sementara, Panji menduga jasad mayat tersebut diperkirakan telah meninggal sejak dua atau tiga hari lalu.
Mayat Pria Tanpa Identitas Mengambang di Kali BKT, Ini Ciri-Cirinya
Warga Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur dibuat geger atas temuan jasad seorang pria yang telah membusuk ngambang di aliran sungai Banjir Kanal Timur (BKT) pada Selasa (7/11) pagi.
Temuan jasad pria itu pun viral di media sosial Instagram @lensa_berita_jakarta. Dalam video yang dibagikan akun tersebut terekam kerumunan warga yang ingin melihat proses evakuasi korban oleh petugas di lokasi.
"Mayat tanpa identitas tersebut berjenis kelamin laki-laki dan ditemukan dalam kondisi membusuk,"
tulis akun tersebut.
merdeka.com
Kapolsek Cakung, Kompol Panji Ali Chandra pun membenarkan adanya temuan jasad pria tanpa identitas tersebut. Dengan ciri-ciri, seperti berkaos hitam lengan pendek bertuliskan 'Original'.
"Iya betul, pakaian yang dikenakan itu, kaos hitam bertuliskan original lengan pendek,"
kata dia.
merdeka.com
Dari hasil pengecekan sementara, Panji menduga jasad mayat tersebut diperkirakan telah meninggal sejak dua atau tiga hari lalu. Tanpa adanya tanda-tanda kekerasan dalam tubuh pria tersebut.
"Kondisinya diperkirakan sudah meninggal 3 hari. Diperkirakan ya, sekitar 2-3 hari artinya kondisi memang sudah dalam kondisi membengkak. Iya, tidak ada tanda-tanda kekerasan,"
kata dia.
merdeka.com
Adapun untuk kronologi temuan jasad, diawali dari petugas PPSU yang hendak bekerja membersihkan sampah di aliran sungai BKT. Tiba-tiba melihat ada mayat laki-laki yang mengambang dalam kondisi tengkurap di sungai.
"Kemudian ppsu menghubungi Babinkamtibmas setelah itu anggota cek ke sana. Dari badan korban tidak ditemukan identitas yang pasti laki-laki tapi tidak ditemukan identitas," kata dia.
"Dibawa ke RSCM bang. Kami juga mengimbau ke warga masyarakat maupun RT RW ya, barangkali ada warga yang merasa kehilangan untuk melapor kepada kami," tambah Panji.