Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Megawati sedih karya seni aksara kurang diminati di Indonesia

Megawati sedih karya seni aksara kurang diminati di Indonesia Megawati. ©2015 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri merasa sedih melihat karya seni aksara sudah pudar, malah kurang diminati di negeri sendiri. Selain itu, kalau pun mau belajar gurunya dari orang asing.

"Saya merasa sedih kenapa anak muda kurang mencintai kekayaan seni Indonesia salah satunya seni aksara ini," kata Megawati di Galeri Nasional Indonesia, di Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (8/9).

"Coba kalau kita punya generasi cinta karya seni tradisional peninggalan nenek moyang, nggak perlu susah minta izin ke Belanda, di Belanda itu banyak budaya kita, buat neliti budaya kita saja harus minta izin. Kan aneh neliti budaya sendiri harus minta izin kepada orang luar (asing)," tukasnya.

Hal itu dibuktikannya saat dia tiba di Galeri Nasional Indonesia, ketika yang datang merupakan mereka orang tua dari para seniman, para peminat seni. Lalu mereka yang mungkin menjadi kolektor dari ragam seni. Sekiranya ini menjadi sebuah kesenjangan bagi mereka yang masih muda, mengapa karya budaya dan seni kurang diminati oleh bangsanya sendiri.

"Ini menjadi sebuah kesenjangan, bagi para seniman dan penikmat karya seni. Mengapa justru Indonesia yang kaya raya budaya dan seni, justru kurang diminati oleh bangsanya sendiri," tuturnya.

"Kadang orang melihat saya aneh, seorang politisi kenapa masuk ke perkumpulan ini. Justru sebenarnya saya datang dari keluarga seniman yang juga memiliki koleksi terbesar dan terbagus dari koleksi seniman-seniman Indonesia dan mancanegara," sambung mega.

Kala itu ia melihat, para pelukis dan seniman bukan hanya sebatas bayangan, mereka bisa meraba-raba dari bagian kecil sebuah zaman. Namun ketika sebuah hal yang disebut politik masuk maka karya seni mulai luntur.

"Ketika saya melihat sebuah jaman, yang disebut politik orde baru muncul, maka mulai luntur dan susutnya orang-orang yang mencoba mencintai budaya bangsanya," ungkapnya.

Saat ini dinamika yang ada sudah mulai berkembang kembali, salah satunya dari karya Edi Susanto. Saya melihat adanya pergolakan pemikiran serta pengamatan yang luar biasa yang disampaikan melalui karyanya, bahkan Megawati berharap nantinya dia bisa menjadi seorang Maestro terkenal.

"Saya sedang mencoba membaca isi hati dek Edi, karyanya yang disampaikan dalam sebuah apa ya? Sampai bingung saya menyebutnya lukisan, ataukah aksara yang dilukiskan, ditorehkan sehingga saya dapat mengikuti dan meyakini ada ruang bagi dia sebagai perupa pasti, suatu saat nanti menjadi seorang maestro," ucapnya.

"Bukan terlalu menyanjung, tapi memang saya bisa merabanya, karena sejak kecil saya sudah sering berkumpul dan ikut berbincang dengan ayah saya bersama para seniman. Seperti Abdullah, ataupun Afandi mereka termasuk seorang pejuang, karena memiliki jiwa-jiwa pejuang melalui lukisannya," tutup Mega. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jangan Pakai Saranghaeyo, Megawati: Bilang Saja Aku Cinta Padamu Ngono Wae Kok Susah?
Jangan Pakai Saranghaeyo, Megawati: Bilang Saja Aku Cinta Padamu Ngono Wae Kok Susah?

Megawati mengatakan pemimpin Indonesia lebih bisa lebih bangga menggunakan simbol dari bahasa sendiri

Baca Selengkapnya
Megawati: Saya Suka K-Pop, Tapi Budaya Nusantara Luar Biasa
Megawati: Saya Suka K-Pop, Tapi Budaya Nusantara Luar Biasa

Megawati mengatakan, budaya Indonesia Nusantara itu luar biasa diambil dari Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya
Megawati Terharu dan Hentikan Pidato saat Ingat Tiga Stanza Lirik Indonesia Raya
Megawati Terharu dan Hentikan Pidato saat Ingat Tiga Stanza Lirik Indonesia Raya

Megawati merasa sang pembuat lirik sudah membuat Indonesia Raya dengan mengacu kondisi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Cerita Megawati Setiap Malam Menangis: Negara Segede Gini Kenapa Tak Bisa Adil Makmur?
Cerita Megawati Setiap Malam Menangis: Negara Segede Gini Kenapa Tak Bisa Adil Makmur?

Megawati mengatakan setiap malam selalu menangis memikirkan Indonesia

Baca Selengkapnya
Tinjau Pameran Karya Butet, Megawati Tak Ingin Bicara Politik
Tinjau Pameran Karya Butet, Megawati Tak Ingin Bicara Politik

Menurut Mega, menikmati seni bagi dirinya maupun anggota keluarganya, adalah hal biasa.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nada Tinggi! Megawati Tunjuk-Tunjuk Jenderal TNI
VIDEO: Nada Tinggi! Megawati Tunjuk-Tunjuk Jenderal TNI "Mau Apa Kalian!!"

Mega menanyakan, apakah TNI siap mengahadapi jika ada musuh asing datang menyerang

Baca Selengkapnya
Megawati: Pejabat dan Elite Sekarang Terlalu Nyaman, Tak Lagi Mau Tahu yang Terjadi kepada Negara
Megawati: Pejabat dan Elite Sekarang Terlalu Nyaman, Tak Lagi Mau Tahu yang Terjadi kepada Negara

Megawati Soekarnoputri menilai pejabat sekarang terlalu nyaman sehingga tidak peduli lagi terhadap kondisi negara.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Reaksi Jokowi Jawab Ucapan Megawati Penguasa Seperti Orde Baru
VIDEO: Reaksi Jokowi Jawab Ucapan Megawati Penguasa Seperti Orde Baru

Presiden Joko Widodo atau Jokowi enggan menanggapi sindiran Megawati.

Baca Selengkapnya
Reaksi Jokowi Soal Penyataan Megawati Sebut Penguasa Seperti Orde Baru
Reaksi Jokowi Soal Penyataan Megawati Sebut Penguasa Seperti Orde Baru

Jokowi buka suara soal Ketum PDIP Megawati sebut penguasa saat ini seperti orde baru

Baca Selengkapnya
Megawati Tertawakan Bahlil: Sejak Kapan Ada Raja Jawa
Megawati Tertawakan Bahlil: Sejak Kapan Ada Raja Jawa

Megawati bahkan tertarik untuk berkenalan dengan raja jawa yang dimaksud oleh Bahlil.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Suara Lantang Megawati Skak Sikap Pejabat Terlalu Nyaman, Akui Lupa Pernah Jadi Wapres
VIDEO: Suara Lantang Megawati Skak Sikap Pejabat Terlalu Nyaman, Akui Lupa Pernah Jadi Wapres

Megawati bahkan mengaku lupa, pernah menjabat sebagai wakil presiden RI

Baca Selengkapnya
Megawati: Politik Sekarang Pragmatis, Melupakan Suara Hati Hanya Demi Ambisi Kekuasaan
Megawati: Politik Sekarang Pragmatis, Melupakan Suara Hati Hanya Demi Ambisi Kekuasaan

Megawati menilai, politik saat ini mengabaikan nilai-nilai yang terkandung dalam lirik lagu Indonesia Raya.

Baca Selengkapnya