Megawati Sindir Penculikan Aktivis ‘98: Mereka Saksi hidup, Wajah Gelap Demokrasi
"Mereka banyak saksi-saksi hidup, yang sampai saat ini berdiam diri. Semua menjadi wajah gelap demokrasi," kata Megawat
Demokrasi yang diraih saat ini bukan soal hal yang mudah untuk diraih banyak hal yang harus dikorbankan rakyat Indonesia dan mahasiswa.
Megawati Sindir Penculikan Aktivis ‘98: Mereka Saksi hidup, Wajah Gelap Demokrasi
Megawati Sindir Penculikan Aktivis ‘98: Mereka Saksi hidup, Wajah Gelap Demokrasi
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan demokrasi yang diraih saat ini bukan soal hal yang mudah untuk diraih banyak hal yang harus dikorbankan rakyat Indonesia dan mahasiswa.
Melalui peristiwa Kudatuli, peristiwa Trisakti, peristiwa Semanggi, hingga berbagai penculikan para aktivis.
"Peristiwa penculikan para aktivis, bagian dari rakyat, dan lain lain. Mereka banyak saksi-saksi hidup, yang sampai saat ini berdiam diri. Semua menjadi wajah gelap demokrasi," kata Megawati, Minggu (12/11).
Semangat reformasi yang berkobar-kobar itu, menggerakkan rakyat, hingga masuklah zaman demokrasi. Sehingga masa-masa oteriter itulah yang harus bangsa Indonesia tinggalkan.
"Janganlah lupa, lahirlah demokratisasi melalui pelaksaaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden secara langsung dan terbatas, serta undang-undang tentang pemerintahan yang bebas dari nepotisme, kolusi, dan korupsi," .
kata Megawati.
merdeka.com
Selain itu menegaskan, agar tidak ada rekayasa hukum dalam menentukan pemimpin bangsa Indonesia.
"Hukum harus menjadi alat yang menghadirkan kebenaran. Hukum harus menjadi alat mewujudkan keadilan. Hukum harus menjadi alat mengayomi seluruh bangsa dan negara Indonesia. Dengan keadilan inilah kemakmuran pasti akan bisa diwujudkan. Karena itulah terus genggam erat semangat reformasi itu," imbuh dia.