Melihat Kampung Wisata Mural di Suryatmajan Yogyakarta
Suryatmajan telah mendapatkan predikat sebagai desa/kampung wisata binaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Berada di jantung Kota Yogyakarta, Kampung Wisata Suryatmajan menjadi salah satu penyokong pariwisata kawasan Malioboro. Warna-warni aneka mural yang dilukis di tembok-tembok Kampung Wisata Suryatmajan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Melihat Kampung Wisata Mural di Suryatmajan Yogyakarta
Ketua Kampung Wisata Suryatmajan Widadi mengatakan, kampungnya ini mendapatkan predikat sebagai desa/kampung wisata binaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di acara Anugerah Desa Wisata 2023.
Widadi menceritakan Kampung Wisata Suryatmajan ini embrionya berawal dari Suryatani yang mulai dibentuk saat 2019 lalu atau ketika masa pandemi Covid-19. Suryatani ini merupakan program menghijaukan lorong-lorong kampung dengan aneka macam tanaman sayur.
Berkat kegigihannya, pengelola Surya Tani dan warga Suryatmajan mampu meraih penghargaan dari Kementerian Pertanian di Tahun 2021.
"Saat itu banyak yang heran di Suryatmajan yang berada tak jauh dari Malioboro kok ada lorong sayur yang tumbuh subur. Selain itu warganya terlihat guyub, rukun dan kompak dalam mengelola lorong sayur," ucap Widadi, Kamis (26/10).
Berawal dari kegiatan Surya Tani menghijaukan lorong-lorong di Kampung Suryatmajan dengan tanaman sayur dan tanaman obat keluarga (Toga), Widadi menceritakan pihaknya kemudian didatangi manajemen cat Dulux. Saat itu dari pihak Dulux menawarkan bantuan sebanyak 25 pail cat aneka warna.
"Saat itu kami didatangi pihak Dulux menawarkan bantuan cat ke Kampung Suryatmajan. Saat itu kami belum tahu mau dibikin apa tapi kami mengiyakan tawaran itu," terang Widadi.
Widadi menuturkan usai mengiyakan tawaran dari Dulux ini, pihaknya kemudian melakukan rapat dan mencari potensi-potensi warga yang bisa melukis maupun mengecat.
"Kita bentuk tim. Ini sekitar 9 bulan lalu. Awal tahun 2022. Bentuk tim dan cari potensi warga yang bisa melukis. Ternyata ada empat warga yang bisa melukis. Mereka ini anak-anak muda yang punya bakat terpendam dan ternyata bisa melukis apa saja," terang Widadi.
"Kemudian dilakukan rapat lagi. Kami kemudian menentukan titik mana saja yang akan dilukis. Kalau tembok-tembok rumah warga, semua juga kita cat warna-warni," sambung Widadi.
Widadi menuturkan dibutuhkan waktu empat bulan untuk mengubah wajah Kampung Suryatmajan menjadi kampung wisata mural. Proses pengerjaan dilakukan pada awal Januari 2023 dan rampung di bulan April 2023.
"Ada delapan spot yang kami bikin mural. Ada macam-macam gambarnya. Yang paling susah itu mural yang gambarnya tokoh wayang Bima sedang bertarung. Itu butuh waktu satu bulan pengerjaan karena sangat detail muralnya," ungkap Widadi.
Widadi menceritakan kesulitan saat memural tembok-tembok di Kampung Suryatmajan yakni waktu penggarapannya bersamaan dengan puncak musim hujan di DIY. Saat mau menggambar, lanjut Widadi, harus berkejaran waktu dengan datangnya hujan.
Selama empat bulan pengerjaan ini akhirnya pada pertengahan bulan Juli 2023, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kretif (Menparekraf) Sandiaga Uno menganugerahi predikat sebagai Desa atau Kampung Wisata binaan Kemenparekaf saat acara Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023.
Setelah Kampung Suryatmajan mendapatkan sentuhan seni berupa gambar-gambar mural dan warna-warni cat di rumah warga, banyak wisatawan yang kemudian datang dan berkunjung ke sana.
"Ya mural-mural ini jadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ke sini. Banyak yang datang ke sini untuk foto-foto di mural-mural yang ada. Kebetulan lokasi Kampung Suryatmajan ini berada di sekitar Malioboro sehingga wisatawan sekalian mampir ke sini," ucap Widadi.
Widadi menjabarkan hingga saat ini mural-mural yang ada di lorong Kampung Suryatmajan masih dalam kondisi yang terawat. Dia menilai kualitas cat Dulux yang baik menjadikan gambar-gambar mural itu tetap awet.
"Ini kualitas cat yang dipakai memang bagus. Hampir setengah tahun kena panas matahari warnanya tidak pudar. Kena hujan juga nggak apa-apa," urai Widadi.