Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Membawa Jendela Dunia ke Pedalaman Riau

Membawa Jendela Dunia ke Pedalaman Riau Pustaka air keliling. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Suara perahu bermesin memecah keheningan hutan belantara, gelombangnya menembus aliran sungai nan syahdu. Anak-anak berlari menuju sumber suara yang memberi harapan itu.

Ternyata, perahu itu membawa sejumlah rombongan polisi. Terlihat pula sebuah lemari buku berwarna putih, membuat anak-anak pedalaman Suku Talang Mamak semakin penasaran.

Permukiman Talang Mamak memang jauh dari keramaian yakni di kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh sudut Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Butuh waktu berjam-jam untuk menemukan hiruk pikuk jalan lintas timur perbatasan Riau dengan Jambi.

Orang lain juga bertanya?

Keberadaan Suku Talang Mamak di sana jauh sebelum penetapan Taman Nasional tersebut. Mereka suku asli dan lebih dulu hidup di hutan belantara itu.

Akses dan fasilitas umum di daerah tempat suku asli Riau itu masih terbatas. Sejumlah pejabat setempat pun mulai melakukan terobosan, agar generasi penerus bangsa bisa menimba ilmu. Harapannya, supaya tak beda dengan anak-anak kota pada umumnya.

pustaka air keliling

©2023 Merdeka.com

Kepolisian setempat memutar otak untuk keberlangsungan pendidikan mereka. Ya, lemari buku itu rupanya pustaka air keliling yang dibawa ke pedalaman suku Talang Mamak untuk menunjang pendidikan. Iya, menghadirkan jendela dunia bagi anak-anak pedalaman.

Pustaka terapung itu dipadukan dengan dua perahu yang biasanya menyusuri Sungai Batang Gangsal. Buku-buku bacaan disiapkan untuk membangkitkan gairah membaca bagi anak-anak Suku Talang Mamak.

Selama ini, anak-anak pedalaman harus menempuh waktu 1-3 jam untuk tiba ke sekolah. Mereka pun harus keluar masuk hutan taman nasional itu untuk bisa ke sekolah. Bukan hanya jalur darat, sungai nan dalam juga diarungi.

"Jauh sekali jarak permukiman dengan sekolah, sekitar 1 sampai 3 jam," kata Kapolres Indragiri Hulu AKBP Dody Wirawijaya kepada merdeka.com, Rabu (15/3).

pustaka air keliling

©2023 Merdeka.com

Jiwa Dody merasa terpanggil begitu mengemban amanah menjadi Kapolres di sana. Dia mengerahkan anggotanya untuk melakukan survei suku asli Indragiri Hulu itu.

Akhirnya, muncul gagasan Dody untuk membuat pustaka air keliling. Awalnya, Dody meminta ada inovasi pustaka keliling di tiap Polsek. Namun karena kondisi geografik daerah tersebut banyak sungai, maka dibuatlah pustaka air yang berjalan di atas air.

"Wilayah Polsek Batang Gangsal banyak sungai. Kemudian dibuatlah pustaka air keliling," bebernya.

Keberadaan pustaka air diharapkan dapat menambah ilmu dan wawasan anak-anak dan warga Suku Talang Mamak lainnya. Dody tidak ingin masyarakat di sana larut dalam kegelapan hutan.

Dody dan istrinya Lya membawa sekitar 200-an buku bacaan. Ratusan buku itu mulai dari buku dongeng, cerita rakyat dan ilmu pengetahuan umum.

Kemudian, Dody mengajak anak-anak setempat untuk menyisiri sungai Batang Gansal menggunakan sampan motor atau boat yang dijadikan pustaka air. Itu dilakukan agar anak-anak bisa merasakan manfaat pustaka air keliling tersebut.

Pustaka air berjalan itu akhirnya sampai di sekolah bernama Harapan Bangsa Dusun Bengayawan, Desa Rantau Langsat. Sekolah itu hanya memiliki satu kelas. Mirisnya, kelas itu tidak memiliki listrik dan buku bacaan. Namun, kelas tersebut tetap digunakan para siswa.

Akses bagi anak-anak susah untuk ke sekolah. Meski di sana ada sekolah jauh, namun guru tidak setiap hari bisa datang. Akibatnya, ilmu pengetahuan anak-anak pun menjadi terbatas.

"Saya melihat sebuah bangunan sekolah hanya ada satu lokal untuk semua anak yang berlainan kelas. Tak ada listrik, buku pelajaran juga tak terlihat, bagaimana mereka mendapatkan ilmu dan pengetahuan," ucap Dody.

pustaka air keliling

©2023 Merdeka.com

Karena itulah, Dody membawa sekitar 200-an buku bacaan. Dody memberi perintah ke Bhabinkamtibmas Bripka Habibi untuk membawa pustaka air itu keliling mengarungi Sungai Batang Gangsal. Ratusan buku baca itu dipersembahkan untuk anak-anak khususnya Talang Mamak.

Dody juga memberikan bantuan inventaris ruang belajar, seperti peta Indonesia, foto-foto pahlawan nasional, foto Presiden RI berserta wakil, jam dinding, bantuan uang pada kepala sekolah dan guru. Bahkan, Dody memulai pengecatan bangunan sekolah yang berdinding papan itu.

Tidak hanya Dody, istrinya, Lya juga ikut menghibur anak-anak pedalaman. Lya membacakan dongeng di hadapan anak-anak. Berbagai ekspresi terpancar dari raut wajah mereka ketika mendengar dongeng dari Lya.

Setelah dongeng, Lya juga mengajak mereka untuk memainkan sebuah permainan yang seru. Selanjutnya, Lya memberi bingkisan kepada seluruh pelajar dan guru serta kepala sekolah itu.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Momen Pemuda di Jambi Bangunkan Sahur Pakai Perahu karena Banjir, Begini Aksi Mereka
Viral Momen Pemuda di Jambi Bangunkan Sahur Pakai Perahu karena Banjir, Begini Aksi Mereka

Kejadian ini terjadi di Kelurahan Arab Melayu, Jambi Seberang, para pemuda setempat harus berkeliling membangunkan sahur dengan perahu.

Baca Selengkapnya
Hari Pertama Tahun Ajaran Baru, Begini Momen Perjuangan Guru yang Mengajar di Desa Terpencil
Hari Pertama Tahun Ajaran Baru, Begini Momen Perjuangan Guru yang Mengajar di Desa Terpencil

Bahkan, para guru ini harus menggunakan perahu untuk menuju ke tempat sekolah tersebut.

Baca Selengkapnya
Mantra Dukun dan Semangat Pemuda Pacu Jalur Tepian Narosa
Mantra Dukun dan Semangat Pemuda Pacu Jalur Tepian Narosa

Pada masa kolonial belanda, pacu jalur digelar untuk memperingati ulang tahun Ratu Wilhelmina dan dianggap sebagai sebuah festival.

Baca Selengkapnya
Wanita Ini Abadikan Momen saat Bertugas Jadi Guru PPPK di Daerah Terpencil Riau, Berangkat Pakai Perahu hingga Tidak Ada Aliran Listrik
Wanita Ini Abadikan Momen saat Bertugas Jadi Guru PPPK di Daerah Terpencil Riau, Berangkat Pakai Perahu hingga Tidak Ada Aliran Listrik

Perjalanan ke tempat bertugasnya itu harus ditempuh dengan penuh perjuangan.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Bocah SD di Sinjai Dayung Perahu Menuju Sekolah, Bertaruh Nyawa Lewati Sungai Sedalam 10 Meter
Potret Miris Bocah SD di Sinjai Dayung Perahu Menuju Sekolah, Bertaruh Nyawa Lewati Sungai Sedalam 10 Meter

Setiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua

Baca Selengkapnya
FOTO: Berbahaya! Aksi Nekat Anak-Anak Bermain di Tengah Derasnya Arus Kali Ciliwung
FOTO: Berbahaya! Aksi Nekat Anak-Anak Bermain di Tengah Derasnya Arus Kali Ciliwung

Derasnya arus sungai serta tingginya debit air tak menghalangi anak-anak untuk tetap bermain di Kali Ciliwung.

Baca Selengkapnya
Mengenal Curug Panetean di Tasikmalaya, Air Terjun Indah di Sungai yang Mirip Kolam Renang Alami
Mengenal Curug Panetean di Tasikmalaya, Air Terjun Indah di Sungai yang Mirip Kolam Renang Alami

Wisata ini diketahui memiliki dua keindahan, pertama adalah curugnya. Kedua adalah sungainya yang disebut mirip kolam renang.

Baca Selengkapnya