Menag Yaqut: Bung Karno Tidak Boleh Diklaim Satu Partai Saja
Selama ini, Bung Karno identik dengan PDI Perjuangan.
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qaumas mengatakan, Presiden ke-1 RI Soekarno atau Bung Karno tidak bisa diklaim oleh satu golongan atau satu partai saja.
Hal ini disampaikan Yaqut saat memberikan sambutan dalam acara Dialog Kebangsaan yang digelar Gerakan Kristen Indonesia Raya (Gekira) di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (3/8).
Semula, dirinya menyinggung soal kondisi Indonesia hingga hari ini tidak pernah terpecah belah karena adanya Pancasila.
"Bung Karno juga mengatakan dengan sangat rendah hati beliau mengatakan ‘Aku tidak mengatakan bahwa aku yang menciptakan Pancasila, apa yang ku kerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi, ke dalam tradisi-tradisi kami sekali, kami sendiri kemudian menemukan 5 butir mutiara yang indah'," kata pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini.
"Nah ini yang kemudian menjadi Pancasila yang kita kenal sekarang ini, dan Bung Karno terbukti. Apa yang beliau gali yang namanya Pancasila ini mampu mempertahankan Indonesia sampai hari ini," sambungnya.
Atas dasar itulah, Bung Karno kemudian disebutnya bukan milik satu golongan atau satu partai saja.
"Maka benar kalau 'Bung Karno tidak boleh diklaim oleh satu golongan saja. Bung Karno tidak boleh diklaim oleh satu partai saja, tidak boleh. Bung Karno milik semua bangsa ini, Bung Karno memiliki semua partai'," tegasnya.
Yaqut kemudian menyinggung pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bahwa Bung Karno juga milik partainya. Selama ini, Bung Karno identik dengan PDI Perjuangan.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merupakan putri Bung Karno.
"Ya karena memang Bung Karno itu bukan hanya milik satu partai, bukan hanya milik Gerindra, bukan hanya milik partai lain tetapi juga milik bangsa Indonesia," ujarnya.
"Maka kita bersyukur bapak-ibu sekalian, kita memiliki bangsa yang namanya Indonesia, dan punya pemimpin yang namanya Ir Soekarno," pungkasnya.