Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menengok makam keramat eks pasukan Nipon di Bali

Menengok makam keramat eks pasukan Nipon di Bali Makam keramat orang Jepang di Bali. ©2015 merdeka.com/gede nadi jaya

Merdeka.com - Dari sejumlah kuburan yang di Bali disebut 'Setra' mungkin bisa dikatakan hanya stra Badung yang memiliki keunikan. Selain luasnya mencapai lebih dari 1 hektar, setra ini posisinya terbelah yang dipasahkan oleh sebuah jalan membentang dari Barat-Timur.

Jalan di Setra Badung ini terbagi dua, di mana pada bagian depannya jalan Imam Bonjol sedangkan jalan yang diapit oleh kedua setra ini namanya jalan Batukaru masuk wilayah kecamatan Denpasar Barat.

Di jalan Batukaru, ini terdapat dua Makam yang dikeramatkan selain Makam Putri Raja Pemecutan yang Mualap dengan nama Dewi Siti Khotijah. Ada juga keunikan lainnya yaitu dengan dimakamkannya seorang warga asing asal Jepang. Makam orang Jepang ini bernama Tuan Miura Djo.

‎Sejak kapan ia dimakamkan dan kenapa ia dimakamkan di kuburan Bali, ini, Tak banyak yang tahu. Namun dalam tulisan nisan tertulis sepenggal kisah kenapa orang Jepang ini begitu dianggap 'Bapaknya orang Bali'.

Tuan Miura diketahui berada di Bali sejak tahun 1888 dan wafat pada 7 September 1945. Ia datang ke Bali bersama pasukan Nipon masa penjajahan Jepang. Apakah dia datang sebagai prajurit Nipon ataukah sebagai tim pengobatan, juga tidak dijelaskan.

"Saat masa penjajahan Jepang, Tua Miura satu-satunya pasukan Jepang yang membelot dan berada dibarisan tentara Indonesia. Ia berjuang bukan dengan senjata, tetapi dengan cinta kasihnya," ujar bapak Yudi, salah seorang petugas kebersihan yang biasa menyapu di jalan Batukaru, Denpasar, Minggu (6/9).

Yudi pun mengaku tidak tau banyak soal bagaimana sejarahnya Tuan Miura begitu lekat di hati warga Kota Denpasar, ini. Namun katanya, dari sejumlah pembicaraan orang-orang, Tuan Miura tidaklah mati. Ia dianggap tetap berada didekat para warga Denpasar yang mengerti arti kasih sayang.

"Ajaran yang diberikan selalu kasish sayang. Menghadapi musuh tidak perlu dengan kekerasan tetapi dengan kasih sayang.‎ Banyak orang dijaman itu yang minta pertolongan padanya, sehingga banyak pengikutnya," aku Yudi.

Pastinya kata Yudi, selama dirinya bertugas sebagai tukang sapu diwilayah ini selalu ada saja yang datang memberikan hormat di Makam Tuan Miura. Tidak jarang juga dari tamu-tamu Jepang yang datang untuk tujuan ingin tahu.

Terlebih lagi katanya, bulan ini adalah bulan wafatnya Tuan Miura yang selalu dirayakan setiap tanggal 7 September. "Biasanya hanya tabur bunga dan pemberian penghormatan. Itu juga dari para keluarga keturunan dari mereka yang pernah dibantua oleh Tuan Miura dimasa itu. Ya sudah disebut Bapak Kami," ungkapnya sambil melanjutkan menyapu di sisi jalan depan masuk Makam Miura, siang tadi sekitar pukul 13.00 Wita.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Muktamar, Kiai-Kiai Cirebon Serukan NU dan PKB Berdamai Demi Bangsa Indonesia
Jelang Muktamar, Kiai-Kiai Cirebon Serukan NU dan PKB Berdamai Demi Bangsa Indonesia

Para kiai di Cirebon serukan PKB dan PBNU segera berdamai.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok I Nyoman Nuarta, Seniman di Balik Kemegahan Istana Garuda IKN
Mengenal Sosok I Nyoman Nuarta, Seniman di Balik Kemegahan Istana Garuda IKN

IKN menjadi sorotan publik mendekati peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Ditolak Sejumlah Elemen Masyarakat, PKB Diminta PBNU Batalkan Muktamar di Bali
Ditolak Sejumlah Elemen Masyarakat, PKB Diminta PBNU Batalkan Muktamar di Bali

Sejumlah elemen masyarakat Bali menganggap pelaksanaan Muktamar PKB mengganggu keamanan di Bali.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang
Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang

Perjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.

Baca Selengkapnya
Acara HUT ke-79 RI, Bendera Pusaka akan Dikirab dari Monas ke IKN dengan Pesawat
Acara HUT ke-79 RI, Bendera Pusaka akan Dikirab dari Monas ke IKN dengan Pesawat

Bendera pusaka RI akan dibawa melalui prosesi kirab dari Monumen Nasional ke IKN dengan pesawat

Baca Selengkapnya
Catat, Ada Kirab Bendera Pusaka dari Jakarta ke IKN 10 Agustus 2024
Catat, Ada Kirab Bendera Pusaka dari Jakarta ke IKN 10 Agustus 2024

Kirab akan digelar dari Monumen Nasional (Monas), Jakarta menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan.

Baca Selengkapnya
Kabar Gembira, Museum Nasional Kembali Dibuka buat Umum Mulai 15 Oktober 2024 Pascasetahun Kebakaran
Kabar Gembira, Museum Nasional Kembali Dibuka buat Umum Mulai 15 Oktober 2024 Pascasetahun Kebakaran

Museum Nasional Indonesia sempat dilanda kebakaran yang menghanguskan enam ruangan bagian belakang gedung A pada 16 September 2023 silam.

Baca Selengkapnya
Mengenal Keunikan Tradisi Megibung di Kampung Islam Kepaon Bali
Mengenal Keunikan Tradisi Megibung di Kampung Islam Kepaon Bali

Megibung merupakan tradisi buka puasa bersama khas kampung Islam Kepaon Bali

Baca Selengkapnya
Mundur dari Kepala Otorita IKN, Ini Sosok Bambang Susantono
Mundur dari Kepala Otorita IKN, Ini Sosok Bambang Susantono

Sebelum dilantik sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara pada 10 Maret 2022, karier Bambang sudah cemerlang

Baca Selengkapnya